Pemkab Pasang 1 Videotron Rp 1,6 M Lebih
Sebuah LED (Light Emitting Diode) TV atau videotron ukuran 12 meter x 6 meter akan menghiasi wajah Kota Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Proyek Pemkab Gianyar ini menelan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar lebih. Lokasinya di ujung utara Jalan Kebo Iwa atau simpang Bypass Dharmagiri-Taman Kota Gianyar. Saat ini, proses pembangunan LED TV ini sedang dikerjakan oleh PT Arion Indonesia.
Proyek diperkirakan selesai 60 hari kalender hingga 12 Desember 2019. Nantinya, LED TV jumbo ini akan menampilkan display program Pemkab Gianyar dibawah kepemimpinan Bupati Made Mahayastra dan Wabup AA Gde Mayun.
Sekretaris Diskominfo Gianyar I Gede Daging, Selasa (5/11), menjelaskan proyek ini didanai dari anggaran perubahan senilai Rp 1,6 miliar lebih. Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar ini mengatakan videotron ini pertama kali ada di Gianyar. Ukurannya pun tidak tanggung-tanggung, panjang 12 meter dan lebarnya 6 meter. “Itu pembangunan dasarnya kita mengambil sedikit tanah perumahan Waka Polres Gianyar, sudah kami koordinasikan. Selain itu ada pemindahan empat tiang internet dan satu tiang listrik,” bebernya. Rangkaian kabel PLN yang awalnya cukup krodit di lokasi hingga direlokasi ke bawah tanah. "Ada kabel lain, dipindahkan lewat gorong-gorong," jelasnya.
Sementara itu, sejumlah warga menilai pemasangan alat ini kurang afektif. Karena dari sisi lokasi di tenggara perempatan, maka layar lebar ini hanya bagus dilihat dari arah barat. Karena arus lalulintas hanya satu jalur dari aras selatan dan timur. Terkait itu, Daging mengatakan, sejatinya posisi awal videotron direncanakan di areal Pasar Umum Gianyar. Namun karena pasar ini akan direvitalisasi, maka lokasi videotron dipindah. "Lokasinya dipilih oleh bupati. Dulu maunya di Pasar Umum Gianyar, karena akan ada perbaikan pasar. Makanya lokasi di sini," jelasnya.
Setelah videotron jadi, katanya akan menayangkan info pembangunan Gianyar ke depan. "Kontennya berisi visi misi bupati. Dan dari OPD yang diambil. Sifatnya mendukung Gianyar Aman," jelasnya. Mengenai biaya operasional, tiap bulan Diskominfo menganggarkan sebesar Rp 9 juta.
Videotron jumbo ini, dipastikan tidak untuk iklan komersial. "Tidak ada, murni untuk publikasi pembangunan Gianyar," tegasnya. Anggaran sebesar Rp 1,6 miliar lebih itu, sudah termasuk LED TV dengan pondasinya. LED terdiri dari berbagai komponen seperti ada speaker, list, card, dan banyak komponen lain. "Kalau LED aja Rp 1,168 Milyar," ujarnya. Sementara untuk biaya koneksi, diakui akan ada anggaran lagi. Namun pihaknya belum mengetahui pasti nominalnya. "Nanti ada lagi, (biaya) koneksi. Untuk nembak dari Kominfo ke videotron. Kalau total Rp 1,6 miliar itu cuma untuk pondasi, tiang pondasi dan lainnya," jelasnya.
Daging menambahkan, pemasangan videotron berhubungan dengan Perpres 95/2018 mengenai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Bagaimana pemerintah, mengedepankan IT dan aplikasi. "Contoh, kami buat aplikasi online di perizinan. Nanti akan terpusat di kantor bupati. Berupa command center," jelasnya. Selain dibangun di Taman Kota Gianyar, videotron pun akan direncanakan dibangun juga pada setiap kecamatan. Langkah itu dijelaskan untuk menjalankan arahan dari Peraturan Presiden terkait sistem pemerintahan yang berbasis elektronik. “Karena memerlukan anggaran cukup besar, jadi kita baru pertama coba ini. Rencana juga masing-masing kecamatan ada, setidaknya sudah ada perencanaan,” imbuh Daging.
Mengenai pengaturan pemutar kontennya, Daging mengaku akan disiapkan berupa pengaturan manual dan pengaturan melalui jaringan yang menembak langsung dari Kantor Kominfo Gianyar. Ketika hanya dibuat pengaturan manual, sangat riskan dibajak oleh orang yang tidak bertanggungjawab nantinya.*nvi
Proyek diperkirakan selesai 60 hari kalender hingga 12 Desember 2019. Nantinya, LED TV jumbo ini akan menampilkan display program Pemkab Gianyar dibawah kepemimpinan Bupati Made Mahayastra dan Wabup AA Gde Mayun.
Sekretaris Diskominfo Gianyar I Gede Daging, Selasa (5/11), menjelaskan proyek ini didanai dari anggaran perubahan senilai Rp 1,6 miliar lebih. Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gianyar ini mengatakan videotron ini pertama kali ada di Gianyar. Ukurannya pun tidak tanggung-tanggung, panjang 12 meter dan lebarnya 6 meter. “Itu pembangunan dasarnya kita mengambil sedikit tanah perumahan Waka Polres Gianyar, sudah kami koordinasikan. Selain itu ada pemindahan empat tiang internet dan satu tiang listrik,” bebernya. Rangkaian kabel PLN yang awalnya cukup krodit di lokasi hingga direlokasi ke bawah tanah. "Ada kabel lain, dipindahkan lewat gorong-gorong," jelasnya.
Sementara itu, sejumlah warga menilai pemasangan alat ini kurang afektif. Karena dari sisi lokasi di tenggara perempatan, maka layar lebar ini hanya bagus dilihat dari arah barat. Karena arus lalulintas hanya satu jalur dari aras selatan dan timur. Terkait itu, Daging mengatakan, sejatinya posisi awal videotron direncanakan di areal Pasar Umum Gianyar. Namun karena pasar ini akan direvitalisasi, maka lokasi videotron dipindah. "Lokasinya dipilih oleh bupati. Dulu maunya di Pasar Umum Gianyar, karena akan ada perbaikan pasar. Makanya lokasi di sini," jelasnya.
Setelah videotron jadi, katanya akan menayangkan info pembangunan Gianyar ke depan. "Kontennya berisi visi misi bupati. Dan dari OPD yang diambil. Sifatnya mendukung Gianyar Aman," jelasnya. Mengenai biaya operasional, tiap bulan Diskominfo menganggarkan sebesar Rp 9 juta.
Videotron jumbo ini, dipastikan tidak untuk iklan komersial. "Tidak ada, murni untuk publikasi pembangunan Gianyar," tegasnya. Anggaran sebesar Rp 1,6 miliar lebih itu, sudah termasuk LED TV dengan pondasinya. LED terdiri dari berbagai komponen seperti ada speaker, list, card, dan banyak komponen lain. "Kalau LED aja Rp 1,168 Milyar," ujarnya. Sementara untuk biaya koneksi, diakui akan ada anggaran lagi. Namun pihaknya belum mengetahui pasti nominalnya. "Nanti ada lagi, (biaya) koneksi. Untuk nembak dari Kominfo ke videotron. Kalau total Rp 1,6 miliar itu cuma untuk pondasi, tiang pondasi dan lainnya," jelasnya.
Daging menambahkan, pemasangan videotron berhubungan dengan Perpres 95/2018 mengenai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Bagaimana pemerintah, mengedepankan IT dan aplikasi. "Contoh, kami buat aplikasi online di perizinan. Nanti akan terpusat di kantor bupati. Berupa command center," jelasnya. Selain dibangun di Taman Kota Gianyar, videotron pun akan direncanakan dibangun juga pada setiap kecamatan. Langkah itu dijelaskan untuk menjalankan arahan dari Peraturan Presiden terkait sistem pemerintahan yang berbasis elektronik. “Karena memerlukan anggaran cukup besar, jadi kita baru pertama coba ini. Rencana juga masing-masing kecamatan ada, setidaknya sudah ada perencanaan,” imbuh Daging.
Mengenai pengaturan pemutar kontennya, Daging mengaku akan disiapkan berupa pengaturan manual dan pengaturan melalui jaringan yang menembak langsung dari Kantor Kominfo Gianyar. Ketika hanya dibuat pengaturan manual, sangat riskan dibajak oleh orang yang tidak bertanggungjawab nantinya.*nvi
1
Komentar