Ini Bedanya Karikatur dan Kartun Opini
Meski sama-sama merupakan seni gambar distorsi dengan ‘sentilan’, namun kedua jenis gambar ini benar-benar berbeda.
DENPASAR, NusaBali.com
Lomba seni yang diadakan sepanjang Festival Seni Bali Jani 2019 juga menghadirkan lomba untuk karya seni dua dimensi. Namun bukan lukisan, lomba di Kalangan Angsoka pada Selasa (5/11/2019) yang diikuti tujuh peserta kali ini merupakan Lomba Kartun Opini. Lomba ini menyesuaikan dengan tema Festival Bali Jani, ‘Ulu-Teben’, yakni, sebuah jembatan realita antara zaman dulu dan sekarang.
Sekilas mendengar nama kartun opini, banyak yang salah kaprah mengartikan antara kartun opini dengan karikatur. “Kalau karikatur, itu kritikan, dan ada tokoh yang dikritik. Sementara kartun opini, itu tidak mewakili perseorangan atau kelompok, seperti situasi,” jelas Gung Man Wied Ns, kartunis yang menjadi salah satu juri dalam lomba ini, diamini oleh kedua juri lainnya, Putu Ebo dan Putu Suaria Sutama.
Dalam lomba ini, cara penyampaian pesan ‘sentilan’ ini menjadi faktor yang diutamakan dalam kriteria penilaian. “Yang pertama adalah cara penyampaian yang sesuai dengan definisi kartun itu sendiri, jadi harus lucu, harus menarik, kemudian ada sentilan. Kemudian yang kedua yaitu teknik, itu adalah nilai tambahnya, dan yang ketiga adalah kesesuaian dengan tema,” jelas Putu Ebo.
Hadir sebagai juara, I Putu Nana Partha Wijaya dengan karyanya yang menyentil realita masa kini di tanah kelahirannya, Desa Kerambitan, Tabanan. “Saya melihat di kampung halaman saya sekarang itu anak-anak mudanya banyak meniru budaya luar. Lalu mulai juga ada budaya menjual tanah leluhur,” ujarnya mengenai inspirasi kartun opininya.
Pria berusia 23 tahun ini menggunakan media cat air dalam proses pembuatan kartunnya yang berdurasi dua jam ini. Ini merupakan pertama kalinya Putu Nana mengikuti lomba di tingkat umum seperti Festival Bali Jani ini. Sebelumnya, Putu Nana mengawali ketertarikkannya dalam dunia kartun semenjak dunia kuliah yang dijalaninya di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Ganesha. “Sebelumnya, saya hanya ikut lomba sebatas tingkat sekolah saja, untuk kalangan umum ini pertama kalinya,” lanjut Putu Nana.*yl
1
Komentar