Bupati Suwirta Calon Penerima Satya Lencana Kebaktian Sosial 2019
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menerima Tim Verifikasi Lapangan Kementerian Sosial, dipimpin Dr Alda Kusuma, di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Selasa (5/11) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Kedatangan tim untuk mengumpulkan data dan verifikasi lapangan terkait Bupati Suwirta yang diusulkan menjadi calon penerima Satya Lencana Kebaktian Sosial 2019.
Kasi Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial RI Ramsya Pardosi, mengatakan Kementerian Sosial selalu memberikan penghargaan kepada kepala daerah, tokoh masyarakat, baik itu sebagai ketua organisasi, penggiat kesejahteraan sosial. Ada 15 calon penerima penghargaan, dari 21 orang yang sedianya akan menerima. Karena enam calon mengalami gagal administrasi. “Program kerja Bupati Suwirta sudah menerapkan pemberdayaan dalam menangani permasalahan sosial,” ujarnya.
Kepala Bagian Verifikasi Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Setmilpres RI, Dr Alda Kusuma mengatakan timnya akan bekerja cermat dan teliti dalam mengumpulkan data untuk menentukan penerima penghargaan. “Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan penghargaan,” katanya.
Disebutkan, dari sejumlah inovasi yang diciptakan Bupati Suwirta, akan dipilih inovasi paling menonjol. Kemenonjolannya terukur dari masyarakat mengetahui dan merasakan manfaat inovasi dimaksud.
Bupati Suwirta mengatakan, sebelum menjadi Bupati Klungkung, dirinya sudah terbiasa memberikan bantuan sosial sewaktu masih bekerja sebagai Manager di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. “Ketika Saya menjadi Bupati hanya dua hal yang ingin saya selesaikan yakni potensi dan masalah. Selain menggali potensi yang ada di Klungkung, kami harus menyelesaikan permasalahan untuk menjadikan Klungkung kabupaten unggul dan sejahtera,” ujar Bupati Suwirta.
Di hadapan tim, Bupati Suwirta mengaku dalam menangani permasalahan sosial dengan beberapa inovasi, di antaranya, Program Bedah Desa. Dengan program ini, Bupati Suwirta mengetahui permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat dan langsung diberikan solusi, terutama penyelesaian jangka pendek.
Kemudian Bupati memilih beberapa generasi muda Klungkung yang sudah sarjana untuk ditempatkan di semua desa. Mereka sebagai ujung tombak sebagai pendamping desa yang disebut Yowana Gema Santi. Mereka bertugas menginput data ke dalam aplikasi yang dimiliki Pemkab Klungkung untuk memudahkan Bupati dalam mengambil keputusan.
Selain itu, dengan Program Bedah Desa juga menciptakan program memberangkatkan pemuda dari KK miskin bekerja di kapal pesiar. Harapannya, melalui program tersebut dapat mengubah hidup mereka. Di bidang Pemberdayaan Disabilitas, Bupati mengaku mengangkat beberapa Disabilitas untuk bekerja sebagai pegawai kontrak di Pemkab Klungkung.
Bupati juga menyisihkan uang operasionalnya untuk menjadikan KK miskin sebagai peserta BPJS. Bupati mengaku terkadang memberikan bantuan ke KK miskin tidak hanya berupa bedah rumah, namun juga bantuan pemasangan listrik dan air. “Saya juga menciptakan Program Inovasi Bima Juara (Beli Mahal Jual Murah) dan Program Inovasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), inovasi angkutan siswa gratis bagi siswa SMP, Kring Sehat 118, Program Satu Desa Satu TK Negeri, dan inovasi lainnya, dimana semua inovasi tersebut memiliki rumahnya yang disebut Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi),” tambahnya. *wan
Kasi Kesetiakawanan Sosial Kementerian Sosial RI Ramsya Pardosi, mengatakan Kementerian Sosial selalu memberikan penghargaan kepada kepala daerah, tokoh masyarakat, baik itu sebagai ketua organisasi, penggiat kesejahteraan sosial. Ada 15 calon penerima penghargaan, dari 21 orang yang sedianya akan menerima. Karena enam calon mengalami gagal administrasi. “Program kerja Bupati Suwirta sudah menerapkan pemberdayaan dalam menangani permasalahan sosial,” ujarnya.
Kepala Bagian Verifikasi Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Setmilpres RI, Dr Alda Kusuma mengatakan timnya akan bekerja cermat dan teliti dalam mengumpulkan data untuk menentukan penerima penghargaan. “Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan penghargaan,” katanya.
Disebutkan, dari sejumlah inovasi yang diciptakan Bupati Suwirta, akan dipilih inovasi paling menonjol. Kemenonjolannya terukur dari masyarakat mengetahui dan merasakan manfaat inovasi dimaksud.
Bupati Suwirta mengatakan, sebelum menjadi Bupati Klungkung, dirinya sudah terbiasa memberikan bantuan sosial sewaktu masih bekerja sebagai Manager di Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. “Ketika Saya menjadi Bupati hanya dua hal yang ingin saya selesaikan yakni potensi dan masalah. Selain menggali potensi yang ada di Klungkung, kami harus menyelesaikan permasalahan untuk menjadikan Klungkung kabupaten unggul dan sejahtera,” ujar Bupati Suwirta.
Di hadapan tim, Bupati Suwirta mengaku dalam menangani permasalahan sosial dengan beberapa inovasi, di antaranya, Program Bedah Desa. Dengan program ini, Bupati Suwirta mengetahui permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat dan langsung diberikan solusi, terutama penyelesaian jangka pendek.
Kemudian Bupati memilih beberapa generasi muda Klungkung yang sudah sarjana untuk ditempatkan di semua desa. Mereka sebagai ujung tombak sebagai pendamping desa yang disebut Yowana Gema Santi. Mereka bertugas menginput data ke dalam aplikasi yang dimiliki Pemkab Klungkung untuk memudahkan Bupati dalam mengambil keputusan.
Selain itu, dengan Program Bedah Desa juga menciptakan program memberangkatkan pemuda dari KK miskin bekerja di kapal pesiar. Harapannya, melalui program tersebut dapat mengubah hidup mereka. Di bidang Pemberdayaan Disabilitas, Bupati mengaku mengangkat beberapa Disabilitas untuk bekerja sebagai pegawai kontrak di Pemkab Klungkung.
Bupati juga menyisihkan uang operasionalnya untuk menjadikan KK miskin sebagai peserta BPJS. Bupati mengaku terkadang memberikan bantuan ke KK miskin tidak hanya berupa bedah rumah, namun juga bantuan pemasangan listrik dan air. “Saya juga menciptakan Program Inovasi Bima Juara (Beli Mahal Jual Murah) dan Program Inovasi TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat), inovasi angkutan siswa gratis bagi siswa SMP, Kring Sehat 118, Program Satu Desa Satu TK Negeri, dan inovasi lainnya, dimana semua inovasi tersebut memiliki rumahnya yang disebut Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif (Gema Santi),” tambahnya. *wan
1
Komentar