Air Bendungan Berpotensi Jadi PAD
Air yang bersumber dari Desa Bunutin dan Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani yang akan dibendung berpotensi menjadi sumber pendapatan.
BANGLI, NusaBali
Pemkab Bangli mendesak agar ada kompensasi atas pemanfaatan air tersebut. Bupati Bangli I Made Gianyar mengacam menguruk sungai dengan sampah, jika Bangli tidak mendapat kompensasi dari kabupaten lain yang memanfaatkan sumber air dari Bangli. Kini giliran Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengajak masyarakat untuk memelihara babi, terutama di aliran sungai yang masuk ke bendungan Belok - Sidan.
Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta berkeyakinan Kabupaten Bangli bisa menjadi salah satu kabupaten kaya di Bali jika perjuangan untuk mendapatkan kompensasi jasa lingkungan yang bersumber dari air bisa terwujud. Menurut Wabup Sedana Arta yang berpotensi besar datangkan pendapatan asli daerah (PAD) yakni pemanfaatan air dari Bangli untuk Bendungan Belok-Sidan. "Sumber air seratus persen dari Bangli tapi bendungan dibangun di wilayah Badung dan Gianyar. Air ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan hotel di Badung. Bila kita mendapat kompensasi dari sini tentu akan ada sumber PAD untuk Bangli," ungkapnya, Rabu (6/11).
Jika harapan Kabupaten Bangli untuk bisa mendapatkan kompensasi dari pemanfaatan air bendungan tersebut, maka apa yang telah usulkan kepada Bupati Bangli sebelumnya agar direalisasikan. Jika bupati ingin membuang sampah ke sungai, Wabup Sedana Arta akan mengajak masyarakat ramai-ramai untuk mengembangkan peternakan babi di pinggiran sungai tersebut. "Sumber dari Bangli justru tidak mendapat apa-apa. Kami akan mengajak masyarakat beternak babi," sebutnya.
Aakan beternak babi dilakukan agar kotoran ternak tersebut secara tidak langsung bisa masuk sungai sehingga kondisi air bendungan menjadi tercemar. Pihaknya beranggapan tidak perlu lagi ancam mengancam. "Ajak untuk memelihara babi, salah satu upaya kita untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar agar bisa hidup lebih sejahtera. Kami ingin memberdayakan masyarakat, selain babi mungkin bisa hewan ternak lainya," imbuh pejabat asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Di sela-sela melakukan kunjungan ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terkait kompesasi jasa lingkungan, Wabup Sedana Arta juga menyinggung pembangunan bendungan terbesar di Bali justru di luar Bangli. "Ini, kan lucu. Padahal seratus persen sumber airnya dari Bangli, tapi dibendungnya di Badung,” tandasnya.
Wabup Sedana Arta berharap, ke depan pengelolaan bendungan dilakukan oleh Balai atau Propinsi Bali. “Bangli harus mendapat kontribusi besar untuk urusan bendungan Belok-Sidan. Terutama, jika dipergunakan untuk konsumsi hotel bintang lima. Kompensasi itu harus kami tuntut,” tegasya. *esa
Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta berkeyakinan Kabupaten Bangli bisa menjadi salah satu kabupaten kaya di Bali jika perjuangan untuk mendapatkan kompensasi jasa lingkungan yang bersumber dari air bisa terwujud. Menurut Wabup Sedana Arta yang berpotensi besar datangkan pendapatan asli daerah (PAD) yakni pemanfaatan air dari Bangli untuk Bendungan Belok-Sidan. "Sumber air seratus persen dari Bangli tapi bendungan dibangun di wilayah Badung dan Gianyar. Air ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan hotel di Badung. Bila kita mendapat kompensasi dari sini tentu akan ada sumber PAD untuk Bangli," ungkapnya, Rabu (6/11).
Jika harapan Kabupaten Bangli untuk bisa mendapatkan kompensasi dari pemanfaatan air bendungan tersebut, maka apa yang telah usulkan kepada Bupati Bangli sebelumnya agar direalisasikan. Jika bupati ingin membuang sampah ke sungai, Wabup Sedana Arta akan mengajak masyarakat ramai-ramai untuk mengembangkan peternakan babi di pinggiran sungai tersebut. "Sumber dari Bangli justru tidak mendapat apa-apa. Kami akan mengajak masyarakat beternak babi," sebutnya.
Aakan beternak babi dilakukan agar kotoran ternak tersebut secara tidak langsung bisa masuk sungai sehingga kondisi air bendungan menjadi tercemar. Pihaknya beranggapan tidak perlu lagi ancam mengancam. "Ajak untuk memelihara babi, salah satu upaya kita untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar agar bisa hidup lebih sejahtera. Kami ingin memberdayakan masyarakat, selain babi mungkin bisa hewan ternak lainya," imbuh pejabat asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Di sela-sela melakukan kunjungan ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terkait kompesasi jasa lingkungan, Wabup Sedana Arta juga menyinggung pembangunan bendungan terbesar di Bali justru di luar Bangli. "Ini, kan lucu. Padahal seratus persen sumber airnya dari Bangli, tapi dibendungnya di Badung,” tandasnya.
Wabup Sedana Arta berharap, ke depan pengelolaan bendungan dilakukan oleh Balai atau Propinsi Bali. “Bangli harus mendapat kontribusi besar untuk urusan bendungan Belok-Sidan. Terutama, jika dipergunakan untuk konsumsi hotel bintang lima. Kompensasi itu harus kami tuntut,” tegasya. *esa
Komentar