Seleksi Nasional Paskibraka Pakai Sistem Tarung Bebas
Empat siswa-siswi terbaik SMA dari sekolah berbeda yang lolos telah lolos seleksi tingkat Provinsi Bali, menjalani latihan pemantapan selama dua hari sebelum maju ke ajang seleksi nasional Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2016.
DENPASAR, NusaBali
Latihan pemantapan seperti ini baru kali pertama diberlakukan, karena dalam seleksi tingkat nasional nanti ada kemungkinan akan diterapkan sistem tarung bebas.
Keempat utusan Bali ke ajang seleksi tingkat nasional Paskibraka 2016 yang digembleng dulu selama dua hari, Senin (18/7) dan Selasa (19/7), masing-masing I Made Adi Santi Wijaya, 17 (siswa SMAN 1 Seririt, Buleleng), I Komang Arya Ananta Setyawan, 17 (siswa SMAN 1 Semarapura, Klungkung), serta AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani, 16 (siswi SMAN 1 Tabanan), dan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani, 16 (siswi SMAN 1 Kuta Utara, Badung).
Latihan intensif selama dua hari ini digelar di Lapangan Korem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar. Setelah menjalani latihan selama dua hari, empat siswa-siswi terbaik utusan Bali ini selanjutnya akan mengikuti seleksi nasional Paskibraka 2016 di PP PON Cibubur, Jakarta Timur, mulai Kamis (21/7) besok. Seleksi tingkat nasional di Cibubur akan berlangsung selama hampir sepekan, hingga Selasa (26/7) depan.
Nantinya, mereka yang lolos seleksi Paskibraka tingkat nasional akan dapat kehormatan mengemban tugas kenegaraan saat Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2016 mendatang. Berdasarkan pengalaman setahun lalu, dari 4 utusan Bali, hanya 2 di antaranya terpilih mewakili daerah ke Paskibraka Nasional, berpasangan putra dan putri.
Artinya, kalau mengacu aturan tahun lalu, salah satu di antara Made Adi Santi Wijaya dan I Komang Arya Ananta Setyawan (bagian putra) serta AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani dan Komang Yovita Mirah Pradnyani (putri) harus tersingkir. Bagi pasangan yang lolos (2 orang), selanjutnya akan menjalani penggemblengan ala militer di PP PON Cibubur, sampau menjelang tugas kenegaraan 17 Agustus. Namun, regulasi untuk seleksi tingkat nasional tahun 2016 ini ada kemungkinan bakal diubah.
Kepala Seksi Pengembangan Pemberdayaan Pemuda Disdikpora Provinsi Bali, I Made Dana Tenaya, selaku PPTK Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Bali, mengatakan seleksi tingkat nasional di Cibubur nanti diperkirakan akan menerapkan sistem tarung bebas. Artinya, keempat wakil Bali ini bisa lolos semua. Begitu pula sebaliknya, mereka bisa pulang dengan tangan hampa alias tidak ada satu pun yang terpilih ke Paskibraka Nasional 2016.
Karena itu, kata Made Dana Tenaya, pihaknya harus mempersiapkan diri secara matang keempat wakil Bali ini, agar nanti bisa bicara saat seleksi Paskibraka tingkat nasional. Ada latihan pemantapan selama dua hari di Lapangan Korem 163/Wirasatya. "Pemantapan seperti ini baru pertama kali kami lakukan. Kalau tahun-tahun sebelumnya, hasil seleksi tingkat Provinsi Bali (2 orang berpasangan) biasanya langsung berangkat ke tingkat nasional,” jelas Dana Tenaya saat dikonfirmasi NusaBali.
“Pemantapan ini penting, karena melihat persaingan tingkat nasional yang memungkinkan keempat wakil Bali bisa lolos semua atau sebaliknya, malah semuanya tersingkir. Kita antisipasi regulasi, karena kemungkinan ada tarung bebas di sana. Sehingga, anak-anak harus siap. Kalau bisa lolos keempatnya, tentu luar biasa," lanjut Dana Tenaya.
Salah satu pelatih dalam latihan pemantapan calon Paskibraka Nasuinal 2016, Sersan Mayor I Wayan Arsana, menyatakan perlu pertsiapan fisik dan mental yang mantap bagi keempat utusan Bali. Pasalnya, seleksi tingkat nasional di Cibubur nanti akan jauh lebih berat dan ketat dari tahun-tahun sebelumnya. “Seleksi cenderung semakin ketat tiap tahun. Saat seleksi tingkat nasional nanti, waktunya panjang, seharian bisa latihan fisik, tes akademik, dan psikotes,” jelas Serma Wayan Arsana.
Sementara itu, selama dua hari latihan pemantapan di Lapangan Korem 163/Wirasatya Denpasar, keempat utusan Bali yang akan mengikuti seleksi Paskibraka 2016 tingkat nasional menjalaninya dengan semangat dan fokus. Keempat siswa ini sebetulnya dibebaskan pulang pergi ke rumahnya masing-masing. Namun, salah satu dari mereka, yakni Made Adi Santi Wijaya (asal SMAN 1 Seririt, Buleleng) terpaksa menginap di Denpasar, karena rumahnya jauh di Seririt. Made Adi Santi Wijaya menginap di rumah dinas Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa. Maklum, Adi Santi Wijaya merupakan keponakan dari Danrem Nyoman Cantiasa. Sedangkan tiga rekannya, pulang pergi naik motor ke rumahnya masing-masing.
Komang Arya Ananta Setyawan (siswa SMAN 1 Semarapura) tinggal di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Sedangkan AA Sg Savitri Maha Wiswha Karmani (dari SMAN 1 Tabanan) tinggal di Banjr Tengah, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan). Sebaliknya, Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani (siswi SMAN 1 Kuta Utara, Badung) tinggal di Banjar Keliki, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung). Kuartet Made Adi Santi Wijaya, Komang Arya Ananta Setyawan, AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani, dan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani sebelumnya dinyatakan lolos ke seleksi Paskibraka tingkat nasional, setelah terpilih melalui seleksi Provinsi Bali, 12 Mei 2016 lalu, di Lapangan Korem 163/Wirasatya.
Kala itu, Made Adi Santi Wijaya menempati peringkat I kelompok putra, sementara Komang Arya Ananta Setyawan (peringkat II kelompok putra). Sebaliknya, AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani menduduki peringkat I kelompok putri, sedangkan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani raih peringkat II kelompok putri. Mereka berhasil mengungguli total 90 siswa (45 pria dan 45 putri) utusan dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali.
Dari total 94 siswa-siswi yang ikut seleksi tingkap Provinsi Bali itu, 72 orang di antaranya nanti akan bertugas di Paskibra Provinsi Bali, 17 Agustus 2016. Maka, ada 22 orang yang harus tereli-minasi. Dari 22 peserta yang tereliminasi itu, termasuk utusan Bangli yakni 6 orang (3 putra, 3 putri), utusan Badung 5 orang (3 putra, 2 putri), utusan Karangasem 3 orang (1 putra, 2 putri), utusan Klungkung 2 orang (putra), utusan Jembrana 2 orang (putri), utusan Buleleng 1 orang (putra), utusan Denpasar 1 orang (putra), utusan Gianyar 1 orang (putri), dan utusan Tabanan 1 orang (putri). * nv
Latihan pemantapan seperti ini baru kali pertama diberlakukan, karena dalam seleksi tingkat nasional nanti ada kemungkinan akan diterapkan sistem tarung bebas.
Keempat utusan Bali ke ajang seleksi tingkat nasional Paskibraka 2016 yang digembleng dulu selama dua hari, Senin (18/7) dan Selasa (19/7), masing-masing I Made Adi Santi Wijaya, 17 (siswa SMAN 1 Seririt, Buleleng), I Komang Arya Ananta Setyawan, 17 (siswa SMAN 1 Semarapura, Klungkung), serta AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani, 16 (siswi SMAN 1 Tabanan), dan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani, 16 (siswi SMAN 1 Kuta Utara, Badung).
Latihan intensif selama dua hari ini digelar di Lapangan Korem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman Denpasar. Setelah menjalani latihan selama dua hari, empat siswa-siswi terbaik utusan Bali ini selanjutnya akan mengikuti seleksi nasional Paskibraka 2016 di PP PON Cibubur, Jakarta Timur, mulai Kamis (21/7) besok. Seleksi tingkat nasional di Cibubur akan berlangsung selama hampir sepekan, hingga Selasa (26/7) depan.
Nantinya, mereka yang lolos seleksi Paskibraka tingkat nasional akan dapat kehormatan mengemban tugas kenegaraan saat Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2016 mendatang. Berdasarkan pengalaman setahun lalu, dari 4 utusan Bali, hanya 2 di antaranya terpilih mewakili daerah ke Paskibraka Nasional, berpasangan putra dan putri.
Artinya, kalau mengacu aturan tahun lalu, salah satu di antara Made Adi Santi Wijaya dan I Komang Arya Ananta Setyawan (bagian putra) serta AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani dan Komang Yovita Mirah Pradnyani (putri) harus tersingkir. Bagi pasangan yang lolos (2 orang), selanjutnya akan menjalani penggemblengan ala militer di PP PON Cibubur, sampau menjelang tugas kenegaraan 17 Agustus. Namun, regulasi untuk seleksi tingkat nasional tahun 2016 ini ada kemungkinan bakal diubah.
Kepala Seksi Pengembangan Pemberdayaan Pemuda Disdikpora Provinsi Bali, I Made Dana Tenaya, selaku PPTK Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Bali, mengatakan seleksi tingkat nasional di Cibubur nanti diperkirakan akan menerapkan sistem tarung bebas. Artinya, keempat wakil Bali ini bisa lolos semua. Begitu pula sebaliknya, mereka bisa pulang dengan tangan hampa alias tidak ada satu pun yang terpilih ke Paskibraka Nasional 2016.
Karena itu, kata Made Dana Tenaya, pihaknya harus mempersiapkan diri secara matang keempat wakil Bali ini, agar nanti bisa bicara saat seleksi Paskibraka tingkat nasional. Ada latihan pemantapan selama dua hari di Lapangan Korem 163/Wirasatya. "Pemantapan seperti ini baru pertama kali kami lakukan. Kalau tahun-tahun sebelumnya, hasil seleksi tingkat Provinsi Bali (2 orang berpasangan) biasanya langsung berangkat ke tingkat nasional,” jelas Dana Tenaya saat dikonfirmasi NusaBali.
“Pemantapan ini penting, karena melihat persaingan tingkat nasional yang memungkinkan keempat wakil Bali bisa lolos semua atau sebaliknya, malah semuanya tersingkir. Kita antisipasi regulasi, karena kemungkinan ada tarung bebas di sana. Sehingga, anak-anak harus siap. Kalau bisa lolos keempatnya, tentu luar biasa," lanjut Dana Tenaya.
Salah satu pelatih dalam latihan pemantapan calon Paskibraka Nasuinal 2016, Sersan Mayor I Wayan Arsana, menyatakan perlu pertsiapan fisik dan mental yang mantap bagi keempat utusan Bali. Pasalnya, seleksi tingkat nasional di Cibubur nanti akan jauh lebih berat dan ketat dari tahun-tahun sebelumnya. “Seleksi cenderung semakin ketat tiap tahun. Saat seleksi tingkat nasional nanti, waktunya panjang, seharian bisa latihan fisik, tes akademik, dan psikotes,” jelas Serma Wayan Arsana.
Sementara itu, selama dua hari latihan pemantapan di Lapangan Korem 163/Wirasatya Denpasar, keempat utusan Bali yang akan mengikuti seleksi Paskibraka 2016 tingkat nasional menjalaninya dengan semangat dan fokus. Keempat siswa ini sebetulnya dibebaskan pulang pergi ke rumahnya masing-masing. Namun, salah satu dari mereka, yakni Made Adi Santi Wijaya (asal SMAN 1 Seririt, Buleleng) terpaksa menginap di Denpasar, karena rumahnya jauh di Seririt. Made Adi Santi Wijaya menginap di rumah dinas Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa. Maklum, Adi Santi Wijaya merupakan keponakan dari Danrem Nyoman Cantiasa. Sedangkan tiga rekannya, pulang pergi naik motor ke rumahnya masing-masing.
Komang Arya Ananta Setyawan (siswa SMAN 1 Semarapura) tinggal di Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Sedangkan AA Sg Savitri Maha Wiswha Karmani (dari SMAN 1 Tabanan) tinggal di Banjr Tengah, Desa/Kecamatan Kerambitan, Tabanan). Sebaliknya, Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani (siswi SMAN 1 Kuta Utara, Badung) tinggal di Banjar Keliki, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung). Kuartet Made Adi Santi Wijaya, Komang Arya Ananta Setyawan, AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani, dan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani sebelumnya dinyatakan lolos ke seleksi Paskibraka tingkat nasional, setelah terpilih melalui seleksi Provinsi Bali, 12 Mei 2016 lalu, di Lapangan Korem 163/Wirasatya.
Kala itu, Made Adi Santi Wijaya menempati peringkat I kelompok putra, sementara Komang Arya Ananta Setyawan (peringkat II kelompok putra). Sebaliknya, AA Sagung Savitri Maha Wiswha Karmani menduduki peringkat I kelompok putri, sedangkan Ni Komang Yovita Mirah Pradnyani raih peringkat II kelompok putri. Mereka berhasil mengungguli total 90 siswa (45 pria dan 45 putri) utusan dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali.
Dari total 94 siswa-siswi yang ikut seleksi tingkap Provinsi Bali itu, 72 orang di antaranya nanti akan bertugas di Paskibra Provinsi Bali, 17 Agustus 2016. Maka, ada 22 orang yang harus tereli-minasi. Dari 22 peserta yang tereliminasi itu, termasuk utusan Bangli yakni 6 orang (3 putra, 3 putri), utusan Badung 5 orang (3 putra, 2 putri), utusan Karangasem 3 orang (1 putra, 2 putri), utusan Klungkung 2 orang (putra), utusan Jembrana 2 orang (putri), utusan Buleleng 1 orang (putra), utusan Denpasar 1 orang (putra), utusan Gianyar 1 orang (putri), dan utusan Tabanan 1 orang (putri). * nv
1
Komentar