Jalan Pulesari Benyah Latig
Ruas jalan sepanjang 3,5 meter di lingkungan Banjar Pulesari Kangin sampai Banjar Pulesari Kawan di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku dikeluhkan warga karena kondisinya benyah latig alias berantakan.
BANGLI, NusaBali
Seorang warga menyatakan, selain mengganggu kelancaran dan keselamatan berlalulintas, kerusakan jalan berimbas pada aktivitas perekonomian warga. Terutama untuk transportasi atau pengangkutan barang produksi warga sekitar. Mulai hasil pertanian dan perkebunan, seperti pengangkutan jeruk, kelapa, olahan kayu, hingga pengiriman hasil peternakan, semisal babi dan produksi telur ayam. “Di sini kan salah satu sentra ayam petelur,” ucap warga bersangkutan, Rabu (20/7).
Karena kondisi jalan yang hancur tersebut, pengemudi yang terpaksa melintasi jalur Pulesari Kangin dengan Pulesari Kawan, atau sebaliknya harus sangat berhati-hati. “Jika angkut telur tidak hati-hati, bisa mambrarakan,” ucapnya sambil menyebutkan jalur tersebut merupakan jalur alternatif dari Peninjoan menuju Bangbang tembus jalur utama Bangli–Tembuku–Nongan (Rendang, Karangasem). Perbekel Peninjoan I Dewa Nyoman Tagel, membenarkan kerusakan parah jalan di jalur Pulesari Kangin–Pulesari Kawan. “Namun segera akan dihotmix, tetapi tak semuanya,” ujar Dewa Tagel. Dikatakan, kerusakan itu sudah cukup lama.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Bangli Putu Wida Gunawan, menyatakan, perbaikan jalur Pulesari Kawan sampai Kangin, akan dilakukan tahun 2016 ini. “Itu mengapa dulu belum, karena terkait status asetnya,” jelas Wida Gunawan. Dikatakan, sesuai dengan rekomendasi BPK, untuk penganggaran atau perbaikan semua status aset harus jelas dan pasti. “Sekarang sudah ditemukan kontrak induknya. Jalan tersebut milik kabupaten,” ucap Wida Gunawan. Dia memastikan, perbaikan akan segera dilakukan. Tetapi dia menyatakan tak ingat berapa panjang dan anggarannya, dengan alasan dia tak bawa data. “Besok saja. Datanya ada di kantor,” ucap Wida Gunawan.
Dari pantuan, ruas jalan Pulesari Kangin–Pulesari Kawan memang remuk. Warga dan pelaku lalu lintas lainnya tampak seperti merayap. Meski ekstra hati-hati, tetap saja kendaraan mereka terguncang-guncang karena badan jalan yang benyah tersebut. * k17
Seorang warga menyatakan, selain mengganggu kelancaran dan keselamatan berlalulintas, kerusakan jalan berimbas pada aktivitas perekonomian warga. Terutama untuk transportasi atau pengangkutan barang produksi warga sekitar. Mulai hasil pertanian dan perkebunan, seperti pengangkutan jeruk, kelapa, olahan kayu, hingga pengiriman hasil peternakan, semisal babi dan produksi telur ayam. “Di sini kan salah satu sentra ayam petelur,” ucap warga bersangkutan, Rabu (20/7).
Karena kondisi jalan yang hancur tersebut, pengemudi yang terpaksa melintasi jalur Pulesari Kangin dengan Pulesari Kawan, atau sebaliknya harus sangat berhati-hati. “Jika angkut telur tidak hati-hati, bisa mambrarakan,” ucapnya sambil menyebutkan jalur tersebut merupakan jalur alternatif dari Peninjoan menuju Bangbang tembus jalur utama Bangli–Tembuku–Nongan (Rendang, Karangasem). Perbekel Peninjoan I Dewa Nyoman Tagel, membenarkan kerusakan parah jalan di jalur Pulesari Kangin–Pulesari Kawan. “Namun segera akan dihotmix, tetapi tak semuanya,” ujar Dewa Tagel. Dikatakan, kerusakan itu sudah cukup lama.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Bangli Putu Wida Gunawan, menyatakan, perbaikan jalur Pulesari Kawan sampai Kangin, akan dilakukan tahun 2016 ini. “Itu mengapa dulu belum, karena terkait status asetnya,” jelas Wida Gunawan. Dikatakan, sesuai dengan rekomendasi BPK, untuk penganggaran atau perbaikan semua status aset harus jelas dan pasti. “Sekarang sudah ditemukan kontrak induknya. Jalan tersebut milik kabupaten,” ucap Wida Gunawan. Dia memastikan, perbaikan akan segera dilakukan. Tetapi dia menyatakan tak ingat berapa panjang dan anggarannya, dengan alasan dia tak bawa data. “Besok saja. Datanya ada di kantor,” ucap Wida Gunawan.
Dari pantuan, ruas jalan Pulesari Kangin–Pulesari Kawan memang remuk. Warga dan pelaku lalu lintas lainnya tampak seperti merayap. Meski ekstra hati-hati, tetap saja kendaraan mereka terguncang-guncang karena badan jalan yang benyah tersebut. * k17
Komentar