nusabali

Spanduk Protes Abrasi Ditambah

  • www.nusabali.com-spanduk-protes-abrasi-ditambah

Dalam kurun satu tahun, tiga kepala keluarga mengungsi karena terancam abrasi.

NEGARA, NusaBali
Warga Dusun Ketapang Lampu, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana kembali bentangkan spanduk protes atas lambannya penanganan abrasi Pantai Pengambengan, Rabu (20/7). Warga jadi korban abrasi menambah pemasangan spanduk karena sebelumnya spanduk yang mereka pasang dicopot orang tak dikenal. Sebelum dipasang di depan balai banjar, spanduk terbuat dari kaping sempat diarak keliling kampung.

Kalimat yang tertulis pada spanduk berbahan kaping itu cukup menyengat. ’Selamat datang di kampung abrasi’ adalah salah satu kalimat pedas yang ditulis warga yang mengatasnamakan Paguyuban Masyarakat Pesisir Lampu  (PMPL). Selain menggunakan kaping yang sengaja disambung-sambung agar lebar dan panjang, PMPL juga buat tuliskan nada protes pada kertas bekas pembungkus semen. “Tulisan protes juga ditulis pada tembok rumah warga yang terancam dihancurkan abrasi,” ungkap warga Dusun Ketapang Lampu.

Dikatakan, kalimat-kalimat pedas pada spanduk itu ditujukan kepada perusahaan pengolahan ikan yang mengais rezeki di Pantai Pengambengan. “Kami tambah pemasangan spanduk karena kemarin ada yang mencopot. Kami tidak terima, karena spanduk protes ini adalah bentuk kekecewaan,” ungkap warga lainnya, Nafan, 39. Dari sederetan spanduk protes tersebut, ada yang bernada ajakan kepada warga sekitar untuk bersatu.

Kalimat ajakan itu dibuat untuk membangkitkan kebersamaan warga yang tak kunjung mendapat bantuan penanganan abrasi. “Kami minta semua warga mengawasi spanduk-spanduk itu. Jika ada yang mencabut lagi, nanti kami pasang lebih banyak lagi,” ancam wara lainnya. Usai pasang spanduk, warga sempat bergotong-royong membongkar rumah milik keluarga Ahmad Ibrahim yang terkikis abrasi. Selain Abrasi di Pantai Penimbangan selain mengancam rumah warga pesisir juga sempat memutuskan jalan desa.

Perbekel Desa Pengambengan, Samsul Anam, mengaku telah mengetahui pemasangan spanduk protes pertama. Pada saat itu, Samsil bersama Kelian Dusun sempat mengimbau warganya. Dikatakan, saat turun ke lokasi ketika pemasangan spanduk pertama, Samsul sampaikan kepada masyarakat bahwa jalan desa yang rusak akibat abrasi segera diperbaiki. “Warga justru meminta pemasangan revetment (penahan ombak) yang menjadi wewenang Pemerintah Pusat," katanya.

Berdasar pendataannya, dalam kurun waktu satu tahun ini, ada sekitar 3 warga yang mengungsi karena abrasi. Belum lagi, 5 rumah warga di dekat jalan desa yang telah putus semakin terancam. “Ya, jadi kami maklumi saja aspirasi warga itu dan kami juga masih berusaha memenuhi keinginan warga. Mudah-mudahan bisa dapat revetment tahun 2017 nanti," ujarnya. * ode

Komentar