Susruta Pertanyakan Pengadaan Pakaian Porprov
Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Demokrat, AA Susruta Ngurah Putra mempertanyakan pengadaan pakaian Porprov 2019 oleh KONI Denpasar tanpa melalui tender.
DENPASAR, NusaBali
Pengadaan pakaian senilai Rp 1,6 miliar tersebut menggunakan APBD Kota Denpasar. "Saya mau tanya kok bisa pengadaan pakaian Rp 1,6 miliar tidak pakai tender. Padahal dalam aturannya sudah jelas kalau diatas Rp 100 juta itu wajib tender. Kenapa ini tidak," ungkapnya, Minggu (10/11).
Kata Susruta, ini harus serius ditanggapi oleh pemerintah karena jangan sampai ada pembiaran yang kedepannya bisa berimbas terhadap temuan dalam proses pengadaan di KONI Denpasar. “Jangan sampai ada pembiaran, soalnya ini masalah dana yang begitu besar. Apa boleh tanpa tender? Jika begitu, lembaga lainnya yang mendapat kucuran dana dari APBD bisa melakukan hal yang sama. Itu kan tidak boleh, menjadi contoh melanggar aturan. Tolong dong dipertegas,” ujarnya.
Susruta mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut dalam rapat bersama KONI Denpasar, Senin (11/11) ini. Jika itu tidak ditanggapi serius maka pihaknya tidak ikut bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu. Sebab dengan dana sebesar itu, KONI bisa memutuskan sendiri dalam pengadaan barang. "Kami akan rapat besok (hari ini, red). Akan saya pertanyakan kembali itu, kalau dianggap itu sudah bagus, kedepannya kami tidak ikut bertanggung jawab," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Denpasar IB Toni Astawa belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi via ponselnya, kemarin, meski ada nada sambung namun tidak diangkat. *mis
Kata Susruta, ini harus serius ditanggapi oleh pemerintah karena jangan sampai ada pembiaran yang kedepannya bisa berimbas terhadap temuan dalam proses pengadaan di KONI Denpasar. “Jangan sampai ada pembiaran, soalnya ini masalah dana yang begitu besar. Apa boleh tanpa tender? Jika begitu, lembaga lainnya yang mendapat kucuran dana dari APBD bisa melakukan hal yang sama. Itu kan tidak boleh, menjadi contoh melanggar aturan. Tolong dong dipertegas,” ujarnya.
Susruta mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan hal tersebut dalam rapat bersama KONI Denpasar, Senin (11/11) ini. Jika itu tidak ditanggapi serius maka pihaknya tidak ikut bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu. Sebab dengan dana sebesar itu, KONI bisa memutuskan sendiri dalam pengadaan barang. "Kami akan rapat besok (hari ini, red). Akan saya pertanyakan kembali itu, kalau dianggap itu sudah bagus, kedepannya kami tidak ikut bertanggung jawab," tegasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Denpasar IB Toni Astawa belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi via ponselnya, kemarin, meski ada nada sambung namun tidak diangkat. *mis
1
Komentar