Guru dari 8 SD di Padangkerta Lomba Busana Kerja
Menyongsong Hari Guru, puncaknya, Senin (25/11), guru SD dari Gugus 3 se-Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem adu keterampilan dalam berbagai lomba.
AMLAPURA, NusaBali
Salah satunya yang menarik perhatian, lomba busana kerja, putra dan putri. Di samping menggelar lomba video pembelajaran, yang bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru.
Lomba digelar di enam nomor diikuti delapan sekolah di GOR Gunung Agung Amlapura, Jalan Untung Surapati Amlapura, Jumat (8/11).
Ketua Gugus 3, Ni Ketut Suarni mengatakan, lomba busana kerja sangat penting digelar untuk memberikan edukasi kepada guru-guru pengajar terutama guru wanita agar tidak sembarangan berpenampilan saat mengajar. Misalnya, rambut sebahu mestinya diikat, pakaiannya dengan mengenakan rok di bawah lutut, bukan menggunakan celana panjang.
"Jangan merasa bergaya dan merasa indah dalam berpenampilan jadi guru dengan rambut sebahu dibiarkan rambut terurai, tidak diikat. Padahal, selain kelihatan kurang rapi, kurang sopan dan tidak layak diteladani," sindir Ni Ketut Suarni, yang juga Kasek SDN 1 Padangkerta.
Apalagi katanya ada guru dengan rambut dicat kuning, itu bukan mencerminkan seorang pendidik anak bangsa. Meski bangga sebagai warga negara Indonesia berambut hitam. Guru SD Insan Mandiri Kelurahan Padangkerta Ni Komang Suniastini yang akhirnya dinobatkan sebagai juara lomba busana kerja mengatakan, saat bertugas tidak selamanya menggunakan rok, sesekali juga pakai celana panjang. "Sebab, mengajar siswa SD terkadang anak-anak berlari-lari, untuk mengejar dan mengarahkan siswa, agar lebih mudah, makanya sesekali juga pakai celana panjang," kata guru komputer.
Berbeda dengan peserta Ni Nyoman Budiasih, guru SDN 4 Padangkerta mengaku selalu mengenakan rok saat mengajar. "Kan memang ketentuan berpakaian sebagai seorang pendidik seperti itu," jelas guru kelas IV tersebut.
Sedangkan lomba video pembelajaran melibatkan delapan peserta dari delapan sekolah SD dengan dewan juri I Gusti Ketut Panon, semua peserta bersaing ketat menampilkan hasil karyanya. Video yang memuat dari awal persiapan belajar, kemudian memuat identitas sekolah, menyajikan materi pokok, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran hingga sampai tuntas. "Lomba ini juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai tahapan pembelajaran," katanya.
Lomba itu dimenangkan wakil dari SD Insan Mandiri Padangkerta dengan skor 79,51, juara II SDN 3 Padangkerta dengan skor 76,8, dan juara III SDN 1 Padangkerta dengan skor 73,42. "Setidaknya dengan lomba video pembelajaran, pemetaan kualitas pembelajaran bisa diketahui," kata I Gusti Ketut Panon. Lomba lainnya, mengucapkan naskah Pancasila, mengucapkan naskah Pembukaan UUD 1945, dan mengucapkan sang Dwi Warna. *k16
Lomba digelar di enam nomor diikuti delapan sekolah di GOR Gunung Agung Amlapura, Jalan Untung Surapati Amlapura, Jumat (8/11).
Ketua Gugus 3, Ni Ketut Suarni mengatakan, lomba busana kerja sangat penting digelar untuk memberikan edukasi kepada guru-guru pengajar terutama guru wanita agar tidak sembarangan berpenampilan saat mengajar. Misalnya, rambut sebahu mestinya diikat, pakaiannya dengan mengenakan rok di bawah lutut, bukan menggunakan celana panjang.
"Jangan merasa bergaya dan merasa indah dalam berpenampilan jadi guru dengan rambut sebahu dibiarkan rambut terurai, tidak diikat. Padahal, selain kelihatan kurang rapi, kurang sopan dan tidak layak diteladani," sindir Ni Ketut Suarni, yang juga Kasek SDN 1 Padangkerta.
Apalagi katanya ada guru dengan rambut dicat kuning, itu bukan mencerminkan seorang pendidik anak bangsa. Meski bangga sebagai warga negara Indonesia berambut hitam. Guru SD Insan Mandiri Kelurahan Padangkerta Ni Komang Suniastini yang akhirnya dinobatkan sebagai juara lomba busana kerja mengatakan, saat bertugas tidak selamanya menggunakan rok, sesekali juga pakai celana panjang. "Sebab, mengajar siswa SD terkadang anak-anak berlari-lari, untuk mengejar dan mengarahkan siswa, agar lebih mudah, makanya sesekali juga pakai celana panjang," kata guru komputer.
Berbeda dengan peserta Ni Nyoman Budiasih, guru SDN 4 Padangkerta mengaku selalu mengenakan rok saat mengajar. "Kan memang ketentuan berpakaian sebagai seorang pendidik seperti itu," jelas guru kelas IV tersebut.
Sedangkan lomba video pembelajaran melibatkan delapan peserta dari delapan sekolah SD dengan dewan juri I Gusti Ketut Panon, semua peserta bersaing ketat menampilkan hasil karyanya. Video yang memuat dari awal persiapan belajar, kemudian memuat identitas sekolah, menyajikan materi pokok, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran hingga sampai tuntas. "Lomba ini juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai tahapan pembelajaran," katanya.
Lomba itu dimenangkan wakil dari SD Insan Mandiri Padangkerta dengan skor 79,51, juara II SDN 3 Padangkerta dengan skor 76,8, dan juara III SDN 1 Padangkerta dengan skor 73,42. "Setidaknya dengan lomba video pembelajaran, pemetaan kualitas pembelajaran bisa diketahui," kata I Gusti Ketut Panon. Lomba lainnya, mengucapkan naskah Pancasila, mengucapkan naskah Pembukaan UUD 1945, dan mengucapkan sang Dwi Warna. *k16
1
Komentar