Biang Banjir Seririt Ditangani
Alur irigasi subak jadi pemicu banjir itu sudah alami pendangkalan parah akibat endapan lumpur. Alur yang tadinya berkedalaman 2 meter, kini rata dengan badan jalan.
Balai Wilayah Sungai Kerahkan Alat Berat
SINGARAJA, NusaBali
Masih ingat dengan banjir besar yang melanda dan merendam Kota Kecamatan Seririt beberapa waktu lalu? Nah, tak mau kejadian itu terulang, penanganan alur irigasi Subak Puluran yang selama ini menjadi pemicu banjir di Kelurahan/kecamatan Seririt dan sekitarnya ditangani.
Penanganan ini mendapatkan mendapat kepastian setelah Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS-BP) telah petakan penanganan alur irigasi tersebut. Rencananya BWS-BP mulai bekerja dengan alat berat pecan depan.
Alur irigasi Subak tersebut menjadi pemicu banjir karena saluran irigasi itu sudah alami pendangkalan parah akibat penumpukan endapan lumpur. Alur yang tadinya memiliki kedalam sekitar dua meter, kini hampir rata dengan badan jalan. Alur irigasi itu melintasi beberapa desa seperti Desa Bubunan, Kelurahan Seririt dan Desa Sulayah. Tiga daerah itu sempat terendam banjir ketika musim penghujan tahun lalu. Banjir tahun lalu merupakan banjir terparah yang menimpa wilayah Seririt.
Saat itu banjir merendam 451 kepala keluarga di tiga wilayah dan membuat jalur Singaraja-Gilimanuk via Seririt lumpuh, karena tergenang banjir. Perbekel Desa Bubunan Ketut Sudarmawan Duniaji Senin (9/11) mengatakan, alur sungai itu menjadi prioritas utama penanganan banjir di wilayah Seririt. Penanganan berupa pengerukan sepanjang alur akan diupayakan oleh BWS-BP. “Pihak BWS-BP sudah survey lokasinya, nanti ada alat berat dan mobil yang masuk mengangkut sedimen ini. Minggu depan sudah mulai kerja. Saya dan warga nanti juga gotong royong membersihkan. Biar ngak kebanjiran terus. Setiap tahun warga kami ini kebanjiran pak,” ungkapnya.
Sudarmawan mengaku, agar eskavator mini bisa masuk, pihaknya merelakan sebuah jembatan beton yang selama ini menghubungkan Desa Bubunan dengan Kelurahan Seririt yang hanya bisa dilintasi sepeda motor, dibongkar untuk kepentingan akses alat berat agar bisa melintas. Disamping itu, pihaknya juga telah menyiapkan lahan kosong di delapan titik untuk menampung lumpur sidemen. “Nanti juga bisa dibangun lagi. Biar nggak kebanjiran saja setiap tahun,” akunya.
Sementara anggota DPRD Buleleng asal Desa Bubunan, Gede Ngurah Suartawan meminta agar penanganan alur irigasi bisa dituntaskan secepatnya, karena musim penghujan sudah dekat. “Saya minta segera dituntaskan itu, jangan sampai bencana banjir kembali terjadi, karena ini sudah dekat musim penghujan,” tegas Suartawan yang juga Ketua Fraksi Nasdem.
Ditempat terpisah Camat Seririt Nyoman Riang Pustaka membenarkan saluran irigasi akan diperbaiki. Menurut Riang masalah pengerukan sedimentasi lumpur itu memang memakan waktu cukup lama, lantaran hal itu menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui BWS BP.
Riang menyatakan BWS BP sudah melakukan survey sekitar dua pekan lalu, dan disebut akan mulai bekerja. “Mudah-mudahan itu bisa menyelesaikan masalah banjir di wilayah kami. Karena kejadian terakhir itu, rumah yang terendam itu sudah banyak sekali. Sudah ratusan,” kata Riang.
Komentar