Pasar Desa Adat Keramas Diresmikan
Sempat ribut-ribut soal status lahan, Pasar Desa Adat Keramas, di Desa Kermas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, akhirnya rampung direvitalisasi dengan menelan biaya Rp 4,1 miliar lebih.
GIANYAR, NusaBali
Peresmiannya ditandai dengan pelaksanaan Karya Mecaru Manca kelud, Rsi Gana, Melaspas, Mendem Pedagingan, dan Piodalan, dihadiri Bupati Gianyar Made Mahayastra.
Bendesa Desa Pakraman Keramas I Nyoman Puja Waisnawa mengatakan wacana revitalisasi Pasar Desa Keramas sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2010. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya baru Tahun 2018 bisa terealisasi. Kini pasar desa tersebut berdiri megah di atas tanah seluas 11 are. “Revitalisasi ini masuk dalam program saya sebagai Bendesa Desa Pakraman Keramas tahun 2015-2020,” ujarnya. Tahap awal, dilakukan relokasi pedagang sejak bulan Mei 2018. Kemudian pembangunan tahap 1 dilaksanakan mulai dari 4 Juni 2018 dengan tender sebesar Rp 3.214.165.404,43. Pembangunan lanjutan tahap kedua dimulai dari 15 Juli 2019 dengan nilai pekerjaan Rp 1.457.139.893,16.
Pasar Desa keramas terdiri dari 26 unit toko/kios, 144 los yang berada di lantai 1 dan 2 serta didukung oleh 7 toilet sebagai fasilitas umum dan 8 unit kamera CCTV sebagai tambahan pengamanan. Pasar Desa Keramas menampung 190 pedagang dan pada malam hari dimanfaatkan untuk pasar malam. Menurut Puja Waisnawa tampilan Pasar Desa Keramas sudah seperti mall. “Pasar desa sekarang tampilannya sudah seperti mall, sehingga saya berharap masyarakat memanfaatkan Pasar Keramas untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Sehingga keberadaan Pasar keramas akan mampu meningkatkan pendapatan warga yang berdagang serta pendapatan desa," ujar Puja Waisnawa.
Bupati Gianyar Made Mahayastra pada kesempatan tersebut memuji Desa Keramas yang kini tampil semakin bersih. Saluran airnya tertata baik dan bersih, pasar yang dulunya kumuh kini sudah direvitalisasi. Lebih lanjut dikatakannya dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak pasti perputaran barang yang ada di Pasar Keramas akan bagus sehingga tidak ada barang digudangkan terlalu lama. Bupati berharap agar pengelolaan pasar dapat berjalan dengan baik, guna mendukung terciptanya pasar rakyat yang bersih, segar dan terpercaya, untuk meningkatkan daya saing.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Gianyar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) merevitalisasi Pasar Desa Keramas dari APBN Rp 4,1 miliar lebih. Ratusan pedagang kios maupun los direlokasi ke pasar sementara yang jaraknya sekitar 300 meter ke selatan dari pasar. Namun, dalam perjalanan proyek revitalisasi ini, status lahan dipertanyakan oleh Pihak Puri Saren Kangin Desa Keramas yang mendesak kejelasan status lahan tersebut kepada pihak desa adat. Namun sejak awal Maret 2018 permohonan kejelasan dilayangkan, pihak desa adat tak jua bersikap. Hingga akhirnya, pihak puri melakukan aksi dengan pemasangan spanduk, Minggu (20/5/2018). Khawatir berpengaruh pada proyek revitalisasi yang sudah berjalan ini, atas arahan Pj Bupati Ketut Rochineng pada waktu itu, Camat Blahbatuh diminta melakukan mediasi yang berlangsung, sehari sebelumnya, Sabtu (19/5/2018). Mediasi yang berlangsung selama 2,5 jam ini dihadiri para pihak terkait. Puri Saren Kangin yang diwakili oleh I Gusti Agung Ngurah Sudarsana memastikan tidak akan menghambat proses revitalisasi pasar. *nvi
Bendesa Desa Pakraman Keramas I Nyoman Puja Waisnawa mengatakan wacana revitalisasi Pasar Desa Keramas sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2010. Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya baru Tahun 2018 bisa terealisasi. Kini pasar desa tersebut berdiri megah di atas tanah seluas 11 are. “Revitalisasi ini masuk dalam program saya sebagai Bendesa Desa Pakraman Keramas tahun 2015-2020,” ujarnya. Tahap awal, dilakukan relokasi pedagang sejak bulan Mei 2018. Kemudian pembangunan tahap 1 dilaksanakan mulai dari 4 Juni 2018 dengan tender sebesar Rp 3.214.165.404,43. Pembangunan lanjutan tahap kedua dimulai dari 15 Juli 2019 dengan nilai pekerjaan Rp 1.457.139.893,16.
Pasar Desa keramas terdiri dari 26 unit toko/kios, 144 los yang berada di lantai 1 dan 2 serta didukung oleh 7 toilet sebagai fasilitas umum dan 8 unit kamera CCTV sebagai tambahan pengamanan. Pasar Desa Keramas menampung 190 pedagang dan pada malam hari dimanfaatkan untuk pasar malam. Menurut Puja Waisnawa tampilan Pasar Desa Keramas sudah seperti mall. “Pasar desa sekarang tampilannya sudah seperti mall, sehingga saya berharap masyarakat memanfaatkan Pasar Keramas untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Sehingga keberadaan Pasar keramas akan mampu meningkatkan pendapatan warga yang berdagang serta pendapatan desa," ujar Puja Waisnawa.
Bupati Gianyar Made Mahayastra pada kesempatan tersebut memuji Desa Keramas yang kini tampil semakin bersih. Saluran airnya tertata baik dan bersih, pasar yang dulunya kumuh kini sudah direvitalisasi. Lebih lanjut dikatakannya dengan jumlah penduduk yang lumayan banyak pasti perputaran barang yang ada di Pasar Keramas akan bagus sehingga tidak ada barang digudangkan terlalu lama. Bupati berharap agar pengelolaan pasar dapat berjalan dengan baik, guna mendukung terciptanya pasar rakyat yang bersih, segar dan terpercaya, untuk meningkatkan daya saing.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Gianyar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) merevitalisasi Pasar Desa Keramas dari APBN Rp 4,1 miliar lebih. Ratusan pedagang kios maupun los direlokasi ke pasar sementara yang jaraknya sekitar 300 meter ke selatan dari pasar. Namun, dalam perjalanan proyek revitalisasi ini, status lahan dipertanyakan oleh Pihak Puri Saren Kangin Desa Keramas yang mendesak kejelasan status lahan tersebut kepada pihak desa adat. Namun sejak awal Maret 2018 permohonan kejelasan dilayangkan, pihak desa adat tak jua bersikap. Hingga akhirnya, pihak puri melakukan aksi dengan pemasangan spanduk, Minggu (20/5/2018). Khawatir berpengaruh pada proyek revitalisasi yang sudah berjalan ini, atas arahan Pj Bupati Ketut Rochineng pada waktu itu, Camat Blahbatuh diminta melakukan mediasi yang berlangsung, sehari sebelumnya, Sabtu (19/5/2018). Mediasi yang berlangsung selama 2,5 jam ini dihadiri para pihak terkait. Puri Saren Kangin yang diwakili oleh I Gusti Agung Ngurah Sudarsana memastikan tidak akan menghambat proses revitalisasi pasar. *nvi
1
Komentar