Kursi Ketua DPD Golkar Diperebutkan Usai Munas
Partai Golkar akan gelar konsolidasi dengan pola top-down (dari atas ke bawah).
DENPASAR, NusaBali
Usai Munas Golkar di Jakarta, 4-6 Desember 2019, konsolidasi akan berlanjut dengan Musda Golkar Tingkat Provinsi (DPD I Golkar) dan Musda Golkar Tingkat Kabupaten/Kota (DPD II Golkar), tahun 2020 mendatang.
Menurut Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, pola konsolidasi internal top-down ini menganut sistem lama. Artinya, Munas yang sekaligus jadi ajang memilih Ketua DPP Golkar digelar paling awal. Setelah Munas, barulah digelar Musda Golkar Provinsi untuk memiliki Ketua DPD I Golkar. Selanjutnya, digelar Musda Golkar Kabupaten/Kota untuk memilih Ketua DPD II Golkar.
"Jadi, konsolidasi di tingkat DPD I Golkar dan DPD II Golkar menunggu pelaksanaan Munas Golkar dulu. Mungkin setelah ada lampu hijau dari DPP Golkar, barulah dilakukan konsolidasi di daerah, termasuk Musda Golkar Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali," ujar Demer yang juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali saat dihubungi NusaBali per telepon, Rabu (13/11).
Demer menegaskan, untuk pengisian kursi Ketua DPD I Golkar Bali secara definitif, tergantung petunjuk dari DPP Golkar. "Musda Golkar Bali juga sama, tunggu petunjuk DPP Golkar," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024) ini.
Menurut Demer, meski Munas Golkar akan digelar Desember 2019 nanti, tidak serta merta Musda Golkar Bali bisa langsung dilaksanakan setelah konsolidasi tingkat nasional. Tapi, Musda Golkar Bali harus menunggu penetapan jadwal dari DPP Golkar.
Ditanya apakah akan berlaga dalam perebutan Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda nanti, menurut Demer, sejauh belum ada keputusan. "Wah, kalau itu (mencalonkan di Musda Golkar Bali, Red) belum tahu. Apakah sudah ada yang mau maju nih?" sergah Demer, yang ditunjuk jadi Plt setelah Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta terseret sebagai tersangka dugaan penipuan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar, 4 Desember 2018 lalu.
Demer pun meminta kader Golkar di Bali menunggu pelaksanaan konsolidasi di pusat tuntas. "Tunggu Munas Golkar selesai. Siapa pun kader Golkar mau maju tarung di Musda Golkar Bali nanti, silakan saja," tandas Demer.
Saat ini, kata Demer, partainya fokus memberikan pelatihan kepada anggota Fraksi Golkar semua level, mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota. Pelatihan dilakukan di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta barat. *nat
Menurut Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, I Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, pola konsolidasi internal top-down ini menganut sistem lama. Artinya, Munas yang sekaligus jadi ajang memilih Ketua DPP Golkar digelar paling awal. Setelah Munas, barulah digelar Musda Golkar Provinsi untuk memiliki Ketua DPD I Golkar. Selanjutnya, digelar Musda Golkar Kabupaten/Kota untuk memilih Ketua DPD II Golkar.
"Jadi, konsolidasi di tingkat DPD I Golkar dan DPD II Golkar menunggu pelaksanaan Munas Golkar dulu. Mungkin setelah ada lampu hijau dari DPP Golkar, barulah dilakukan konsolidasi di daerah, termasuk Musda Golkar Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali," ujar Demer yang juga Plt Ketua DPD I Golkar Bali saat dihubungi NusaBali per telepon, Rabu (13/11).
Demer menegaskan, untuk pengisian kursi Ketua DPD I Golkar Bali secara definitif, tergantung petunjuk dari DPP Golkar. "Musda Golkar Bali juga sama, tunggu petunjuk DPP Golkar," tandas politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali empat kali periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024) ini.
Menurut Demer, meski Munas Golkar akan digelar Desember 2019 nanti, tidak serta merta Musda Golkar Bali bisa langsung dilaksanakan setelah konsolidasi tingkat nasional. Tapi, Musda Golkar Bali harus menunggu penetapan jadwal dari DPP Golkar.
Ditanya apakah akan berlaga dalam perebutan Ketua DPD I Golkar Bali melalui Musda nanti, menurut Demer, sejauh belum ada keputusan. "Wah, kalau itu (mencalonkan di Musda Golkar Bali, Red) belum tahu. Apakah sudah ada yang mau maju nih?" sergah Demer, yang ditunjuk jadi Plt setelah Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta terseret sebagai tersangka dugaan penipuan jual beli tanah senilai Rp 150 miliar, 4 Desember 2018 lalu.
Demer pun meminta kader Golkar di Bali menunggu pelaksanaan konsolidasi di pusat tuntas. "Tunggu Munas Golkar selesai. Siapa pun kader Golkar mau maju tarung di Musda Golkar Bali nanti, silakan saja," tandas Demer.
Saat ini, kata Demer, partainya fokus memberikan pelatihan kepada anggota Fraksi Golkar semua level, mulai dari DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kabupaten/Kota. Pelatihan dilakukan di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Nelli, Slipi, Jakarta barat. *nat
1
Komentar