Desa Dalung Bangun TPS 3R
Tempat pengolahan sampah yang dibangun oleh Pemerintah Desa Dalung berkonsep reduce, reuse, recycle. Lokasinya di Banjar Pengilian, dengan luas lahan 20 are.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, berencana membangun tempat pengolahan sampah (TPS). Luas tanah yang berlokasi di Banjar Pengilian tersebut sekitar 20 are. Pembangunan TPS ini mengusung konsep 3R (reduce, reuse, recycle), sehingga sampah langsung dikelola agar tidak terjadi timbunan.
Perbekel Dalung Putu Gede Arif Wiratya, menegaskan pembangunan TPS 3R di wilayah Dalung merupakan komitmen mendukung program pemerintah daerah. Menurutnya, pembangunan TPS 3R ini sudah mendapat dukungan dari seluruh masyarakat desa setempat.
“Kami sudah bicarakan dengan seluruh desa adat yang ada di Desa Dalung. Ada tiga desa adat (Desa Adat Dalung, Desa Adat Padang Luwih, Desa Adat Tuka) dan sudah tidak ada masalah untuk pembangunan TPS 3R ini,” ujarnya, Rabu (13/11).
“Saat ini sudah dikerjakan dengan pembuatan jalan dan penataan lahan. Kami sudah meminjam alat berat dari Dinas PUPR Badung, dan nanti di tahun 2020 pembangunan fisik dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menyambut baik pembangunan TPS 3R di Desa Dalung. “Kami harapkan dengan keberaaan TPS 3R bisa membantu permasalahan yang ada sekarang. Luas tanahnya sekitar 20 are. Sekarang sedang diratakan dengan menggunakan alat berat,” ucapnya.
Eka Merthawan menjelaskan, pembangunan TPS ini dengan konsep 3R merupakan salah satu upaya mengolah sampah dengan cepat. Dengan demikian, sampah tidak tertimbun dan mengeluarkan bau. “Selama ini kesannya kan sampah akan menumpuk dan bau. Ini tidak, kami akan bikin ruang pengolahan tertutup, sehingga tidak menimbulkan bau. Kita sebut TPS 3R ini dengan nama Dalung Recycle Park. Nanti kami akan siapkan bangunan dan mesin pengolahannya tahun 2020,” katanya.
Disinggung akses menuju lokasi, Eka Merthawan menyatakan sangat mudah dijangkau. “Lokasinya juga cukup jauh dari rumah penduduk. Namun, dekat pun tidak masalah, karena TPS yang akan kami bangun ini benar-benar tertutup,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi III DPRD Badung I Putu Alit Yandinata menyatakan siap memperjuangkan anggaran untuk menangani persoalan sampah. “Sekarang sedang pembahasan RAPBD 2020, belanja sudah kita sesuaikan, PAD kita sudah kita hitung, dan anggaran 2020 siap untuk menanggulangi persoalan sampah ini,” katanya.
Komisi yang membidangi masalah anggaran, lanjut politisi PDIP, ini juga siap mengawal program penanganan sampah yang dilakukan pemerintah. “Masalah sampah adalah masalah kita setiap hari, dan ini harus ada kesepahaman bersama baik masyarakat dan pemerintah. Jangan demo dulu untuk mengatasi persoalan sampah ini. Niat baik pemerintah kepada masyarakat itu harus dihargai,” ujarnya.
“Mari duduk bersama, karena masalah sampah masalah bersama. Kalau kita sudah sepaham, mencari solusi lebih gampang. Kami berharap masyarakat Badung ikut memberikan masukan untuk lokasi TPA yang representatif, karena sampah adalah produk kita bersama,” tandasnya. *asa
Perbekel Dalung Putu Gede Arif Wiratya, menegaskan pembangunan TPS 3R di wilayah Dalung merupakan komitmen mendukung program pemerintah daerah. Menurutnya, pembangunan TPS 3R ini sudah mendapat dukungan dari seluruh masyarakat desa setempat.
“Kami sudah bicarakan dengan seluruh desa adat yang ada di Desa Dalung. Ada tiga desa adat (Desa Adat Dalung, Desa Adat Padang Luwih, Desa Adat Tuka) dan sudah tidak ada masalah untuk pembangunan TPS 3R ini,” ujarnya, Rabu (13/11).
“Saat ini sudah dikerjakan dengan pembuatan jalan dan penataan lahan. Kami sudah meminjam alat berat dari Dinas PUPR Badung, dan nanti di tahun 2020 pembangunan fisik dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, menyambut baik pembangunan TPS 3R di Desa Dalung. “Kami harapkan dengan keberaaan TPS 3R bisa membantu permasalahan yang ada sekarang. Luas tanahnya sekitar 20 are. Sekarang sedang diratakan dengan menggunakan alat berat,” ucapnya.
Eka Merthawan menjelaskan, pembangunan TPS ini dengan konsep 3R merupakan salah satu upaya mengolah sampah dengan cepat. Dengan demikian, sampah tidak tertimbun dan mengeluarkan bau. “Selama ini kesannya kan sampah akan menumpuk dan bau. Ini tidak, kami akan bikin ruang pengolahan tertutup, sehingga tidak menimbulkan bau. Kita sebut TPS 3R ini dengan nama Dalung Recycle Park. Nanti kami akan siapkan bangunan dan mesin pengolahannya tahun 2020,” katanya.
Disinggung akses menuju lokasi, Eka Merthawan menyatakan sangat mudah dijangkau. “Lokasinya juga cukup jauh dari rumah penduduk. Namun, dekat pun tidak masalah, karena TPS yang akan kami bangun ini benar-benar tertutup,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Komisi III DPRD Badung I Putu Alit Yandinata menyatakan siap memperjuangkan anggaran untuk menangani persoalan sampah. “Sekarang sedang pembahasan RAPBD 2020, belanja sudah kita sesuaikan, PAD kita sudah kita hitung, dan anggaran 2020 siap untuk menanggulangi persoalan sampah ini,” katanya.
Komisi yang membidangi masalah anggaran, lanjut politisi PDIP, ini juga siap mengawal program penanganan sampah yang dilakukan pemerintah. “Masalah sampah adalah masalah kita setiap hari, dan ini harus ada kesepahaman bersama baik masyarakat dan pemerintah. Jangan demo dulu untuk mengatasi persoalan sampah ini. Niat baik pemerintah kepada masyarakat itu harus dihargai,” ujarnya.
“Mari duduk bersama, karena masalah sampah masalah bersama. Kalau kita sudah sepaham, mencari solusi lebih gampang. Kami berharap masyarakat Badung ikut memberikan masukan untuk lokasi TPA yang representatif, karena sampah adalah produk kita bersama,” tandasnya. *asa
Komentar