Anggaran Terpangkas, Tahun 2020 Tanpa Seleksi Paskibraka
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem memangkas sejumlah kegiatan rutin di tahun 2020.
AMLAPURA, NusaBali
Di antaranya rekrutmen Paskibraka, lomba gerak jalan 45 Km, Porsenijar, dan lomba kreativitas baris berbaris (LKBB). Alasannya, tidak ada anggaran untuk mendanai kegiatan.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Disdikpora Karangasem, I Putu Susila mengungkapkan, biaya rekrutmen peserta Paskibraka sebanyak 76 orang sebesar Rp 1,3 miliar. Biaya itu termasuk tahapan rekrutmen, latihan, pengadaan seragam, dan bonus tamasia ke luar Bali. Biaya gerak jalan 45 kilometer sebesar Rp 300 juta. Biaya itu sudah termasuk honor juri, hadiah, dan tiap peserta yang berhasil masuk finish dapat uang tampil Rp 1 juta. Sedangkan LKBB biayanya sekitar Rp 56 juta.
Dampak lainnya, Kontingen Karangasem di Porsenijar Bali 2020 hanya menyertakan atlet pelajar yang benar-benar berpeluang meraih medali. Banyaknya anggaran terpangkas imbas dari penyelenggaraan Pilkada Karangasem tahun 2020. Pilkada menyedot banyak anggaran sehingga banyak kegiatan rutin ditiadakan. Demi kelancaran pengibaran dan penurunan bendera pada upacara HUT Proklamasi, maka kembali menggunakan peserta Paskibraka tahun 2019. “Sehingga irit biaya, tidak lagi menggelar seleksi dan tidak lagi pengadaan pakaian. Hanya pakaian seragam latihan diberikan satu stel dan tanpa bonus tamasia ke luar daerah,” katanya, Rabu (13/11).
Latihan Paskibraka juga tidak seketat sebelumnya. “Paling lama latihannya hanya 10 hari jelang puncak HUT RI,” tambahnya. Selama ini pembina Paskibraka Karangasem yakni Sertu I Ketut Catur Tirta bersama Pelda I Ketut Budiarta, Pelda Ketut Ngenteg, dan Peltu I Wayan Sumadra. Mengawali latihan, peserta diajak keliling sawah dan nyemplung di lumpur. Juga ada kemah, pengenalan lingkungan, dan latihan fisik. “Paskibraka nanti tidak ada kemah, tidak ada latihan di lumpur, dan sedikit latihan fisik. Tetapi seleksi Paskibraka untuk dikirim ke Provinsi Bali tetap kami gelar,” tegasnya. *k16
Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Disdikpora Karangasem, I Putu Susila mengungkapkan, biaya rekrutmen peserta Paskibraka sebanyak 76 orang sebesar Rp 1,3 miliar. Biaya itu termasuk tahapan rekrutmen, latihan, pengadaan seragam, dan bonus tamasia ke luar Bali. Biaya gerak jalan 45 kilometer sebesar Rp 300 juta. Biaya itu sudah termasuk honor juri, hadiah, dan tiap peserta yang berhasil masuk finish dapat uang tampil Rp 1 juta. Sedangkan LKBB biayanya sekitar Rp 56 juta.
Dampak lainnya, Kontingen Karangasem di Porsenijar Bali 2020 hanya menyertakan atlet pelajar yang benar-benar berpeluang meraih medali. Banyaknya anggaran terpangkas imbas dari penyelenggaraan Pilkada Karangasem tahun 2020. Pilkada menyedot banyak anggaran sehingga banyak kegiatan rutin ditiadakan. Demi kelancaran pengibaran dan penurunan bendera pada upacara HUT Proklamasi, maka kembali menggunakan peserta Paskibraka tahun 2019. “Sehingga irit biaya, tidak lagi menggelar seleksi dan tidak lagi pengadaan pakaian. Hanya pakaian seragam latihan diberikan satu stel dan tanpa bonus tamasia ke luar daerah,” katanya, Rabu (13/11).
Latihan Paskibraka juga tidak seketat sebelumnya. “Paling lama latihannya hanya 10 hari jelang puncak HUT RI,” tambahnya. Selama ini pembina Paskibraka Karangasem yakni Sertu I Ketut Catur Tirta bersama Pelda I Ketut Budiarta, Pelda Ketut Ngenteg, dan Peltu I Wayan Sumadra. Mengawali latihan, peserta diajak keliling sawah dan nyemplung di lumpur. Juga ada kemah, pengenalan lingkungan, dan latihan fisik. “Paskibraka nanti tidak ada kemah, tidak ada latihan di lumpur, dan sedikit latihan fisik. Tetapi seleksi Paskibraka untuk dikirim ke Provinsi Bali tetap kami gelar,” tegasnya. *k16
1
Komentar