nusabali

Pelayanan Puskesmas di Karangasem Tak Optimal

  • www.nusabali.com-pelayanan-puskesmas-di-karangasem-tak-optimal

Selain reagen DL habis, alat tes darah juga mengalami kerusakan.

AMLAPURA, NusaBali
Sejumlah Puskesmas di Karangasem kehabisan stok cairan Reagen DL (diagnose laboratorium) untuk tes darah penderita demam berdarah (DB). Akibatnya, puskesmas yang kehabisan stok cairan reagen DL merujuk pasien susfect DB ke RSUD Karangasem untuk cek darah guna memastikan apakah positif atau negatif DB.

Kepala Puskesmas Selat, Ni Made Dwindahari menjelaskan, alat laboratorium di Puskesmas Selat masih berfungsi normal. Namun sejak bulan April hingga Juli 2016 ini tidak bisa memberikan pelayanan optimal kepada pasien susfect DB. Pasien yang memerlukan diagnose laboratorium tidak bisa dilayani. “Sejak bulan April kami kehabisan cairan reagen. Sudah amprah ke Dinas Kesehatan, belum datang,” ungkap Dwindahari, Kamis (21/7).

Dwindahari mengakui sebelumnya telah mendapatkan suplai reagen dari Dinas Kesehatan Karangasem untuk kebutuhan selama satu tahun. Ternyata suplai reagen itu hanya cukup untuk kebutuhan bulan Januari sampai Maret 2016. “Pasien susfect DB membeludak empat kali lipat,” terang Dwindahari. Beda lagi kasus di Puskesmas Bebandem. Menurut Kepala Puskesmas Bebandem, I Gusti Ayu Sukaningsih, selain kehabisan reagen, alat untuk mengetes darah pasien mengalami kerusakan. “Alat laboratorium yang ada rusak dan cairannya tidak ada. Otomatis di Puskesmas Bebandem tidak bisa melayani tes darah,” keluh Sukaningsih.

Terpisah, Kepala Puskesmas Rendang, Ni Komang Trisnahari mengaku masih memiliki stok cairan reagen. Sebab, pasien demam berdarah yang tertangani selama ini tidak sebanyak di puskesmas lain. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, IGM Tirtayana mengakui persediaan cairan reagen untuk 12 Puskesmas di Karangasem telah habis. Dikatakan, pasien demam berdarah membeludak hingga mencapai di atas 2000 pasien, sehingga persediaan habis hingga Maret.

“Biasanya persediaan untuk 500-700 pasien, ternyata pasiennya ribuan, makanya reagen cepat habis,” ungkap Tirtayana. Bagi pasien yang memerlukan penanganan laboratorium disarankan dirujuk ke RSUD Karangasem,” imbaunya. * k16

Komentar