Jalan Tergerus, Hanya Bisa Dilalui Motor
Akses jalan menuju Pura Hyang Waringin dan rumah penduduk di Banjar/Kelurahan Kubu, Bangli semakin tergerus.
BANGLI, NusaBali
Sebelumnya jalan tersebut bisa dilalui mobil, kini hanya bisa dilewati sepeda motor. Saat musim hujan tiba, dikhawatirkan jalan semakin tergerus karena di sebelahnya pangkung (jurang) pembuangan air.
Salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan pangkung tersebut, Ketut Suta mengatakan dulu jalan setapak ini lebarnya sekitar 2 meter, sehingga jalan masih bisa dilintasi kendaraan roda empat. Pasca pangkung di samping jalan setapak difungsikan sebagai tempat pembuangan air, jalan sedikit demi sedikit tergerus. “Kalau hujan, air dari atas atau Desa Kayubihi bermuara di sini karena tidak dibuatkan dinding penahan tanah (DPT). Dinding pangkung terkikis,” ungkap Ketut Suta, Kamis (14/11).Menurut Ketut Suta, akibat dinding pangkung terus tergerus maka lebar jalan setapak kurang dari satu meter. Kini hanya bisa dilewati sepeda motor. Jika turun hujan air akan meluap ke jalan utama dan menggenangi jalan setapak. Warga pun cemas, khawatir bibir pangkung ambrol saat musim hujan. Mengantisipasi jalan jebol, warga buat dinding penahan air. Warga lain ya, Wayan Widana mengatakan, jalan setapak ini merupakan salah satu akses menuju Pura Hyang Waringin. Wayan Widana mendesak instasi terkait segera melakukan penanganan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bangli, I Made Soma mengatakan ruas jalan utama di Kelurahan Kubu bersatutus jalan provinsi sehingga tanggung jawab ada di Pemprov Bali. Terkait jalan setapak agar dikoodirnasikan dengan kelurahan. “Pihak kelurahan agar mengkoordinasikan ke provinsi. Ruas jalan utama dari Bunutin hingga Penelokan adalah status jalan provinsi,” jelasnya. *esa
Salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan pangkung tersebut, Ketut Suta mengatakan dulu jalan setapak ini lebarnya sekitar 2 meter, sehingga jalan masih bisa dilintasi kendaraan roda empat. Pasca pangkung di samping jalan setapak difungsikan sebagai tempat pembuangan air, jalan sedikit demi sedikit tergerus. “Kalau hujan, air dari atas atau Desa Kayubihi bermuara di sini karena tidak dibuatkan dinding penahan tanah (DPT). Dinding pangkung terkikis,” ungkap Ketut Suta, Kamis (14/11).Menurut Ketut Suta, akibat dinding pangkung terus tergerus maka lebar jalan setapak kurang dari satu meter. Kini hanya bisa dilewati sepeda motor. Jika turun hujan air akan meluap ke jalan utama dan menggenangi jalan setapak. Warga pun cemas, khawatir bibir pangkung ambrol saat musim hujan. Mengantisipasi jalan jebol, warga buat dinding penahan air. Warga lain ya, Wayan Widana mengatakan, jalan setapak ini merupakan salah satu akses menuju Pura Hyang Waringin. Wayan Widana mendesak instasi terkait segera melakukan penanganan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bangli, I Made Soma mengatakan ruas jalan utama di Kelurahan Kubu bersatutus jalan provinsi sehingga tanggung jawab ada di Pemprov Bali. Terkait jalan setapak agar dikoodirnasikan dengan kelurahan. “Pihak kelurahan agar mengkoordinasikan ke provinsi. Ruas jalan utama dari Bunutin hingga Penelokan adalah status jalan provinsi,” jelasnya. *esa
1
Komentar