Waspada Maling, Dewan Tabanan Minta LPD Dilengkapi CCTV
Ketua Majelis Adat Imbau Pengamanan secara Niskala
Setelah LPD Desa Adat Serampingan, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur dibobol maling, Dewan Tabanan menekankan seluruh LPD lebih waspada.
TABANAN, NusaBali
Dewan juga minta setiap LPD wajib memasang CCTV dan merekrut tenaga keamanan untuk meningkatkan keamanan.
Anggota Komisi III DPRD Tabanan I Gusti Ngurah Sanjaya, menyatakan bercermin dari kasus LPD Desa Adat Serampingan, seluruh LPD diminta meningkatkan kewaspadaan. Untuk meningkatkan keamanan, hendaknya dilengkapi dengan CCTV dan petugas security. “Ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan petugas polisi lebih mudah melacak,” ucapnya, Minggu (17/11).
Ngurah Sanjaya juga mengimbau petugas LPD jangan sampai menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. Jika ada nasabah yang ingin meminjam ataupun menarik, untuk menjadwalkan tanggal penagihan dengan baik. Sebab sekarang ini bangunan LPD yang ada masih belum maksimal. “Bercermin dari kasus LPD Desa Adat Serampingan seluruh LPD harus waspada. Serta jangan sampai menyimpan uang tunai di dalam kantor,” tegasnya.
Disinggung mengenai uang yang disimpan di brankas, Ngurah Sanjaya menyatakan brankas tak akan menjamin keamanan jika perangkat tersebut kualitasnya tak begitu bagus. Sehingga, uang yang ada di dalam brankas tak sepenuhnya aman. Hal itu terbukti dari kasus yang terjadi beberapa hari lalu di LPD Serampingan. “Lebih bagus limpahkan ke lembaga lain seperti bank, sehingga lebih aman. Bikin janji dulu dengan nasabah agar uang tak sampai disimpan di kantor,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut, menurut dia, saat ini dewan belum berencana melakukan pembahasan terhadap manajemen LPD yang ada. Namun, jika membutuhkan pendampingan, akan siap memfasilitasi. Dan yang paling penting selalu koordinasi atau komunikasi dengan pihak eksekutif dan legislatif, serta aparat keamanan.
Menanggapi kasus kemalingan di LPD, Ketua Majelis Adat Kabupaten TabananWayan Tontra mengimbau petugas meningkatkan kewaspadaan. Jika punya anggaran, diharapkan kantor LPD dilengkapi CCTV. “CCTV harap diupayakan, untuk meningkatkan keamanan. Dan yang terpenting jangan menaruh uang tunai dalam jumlah banyak,” kata Tontra.
Tontra juga mengimbau pengamanan secara niskala harus dilakukan setiap saat dengan menghaturkan upacara. Setelah kejadian kemalingan, tempat tersebut perlu dibersihkan karena sudah kedatangan duracara (orang jatah), dengan cara menyelenggaraan upacara pacaruan.
“Perlu sekali dibersihkan, supaya hal-hal yang tidak diinginkan secara niskala bisa dihalangi,” ujar Tontra yang juga Ketua PHDI Kabupaten Tabanan.
Seperti berita sebelumnya, LPD Desa Adat Serampingan, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, dibobol maling. Uang sebesar Rp 85 juta yang ditaruh di dalam brankas dibawa kabur maling. Kemalingan diketahui Rabu (13/11) pagi. LPD Desa Adat Serampingan sudah ketiga kali dibobol maling. *des
Anggota Komisi III DPRD Tabanan I Gusti Ngurah Sanjaya, menyatakan bercermin dari kasus LPD Desa Adat Serampingan, seluruh LPD diminta meningkatkan kewaspadaan. Untuk meningkatkan keamanan, hendaknya dilengkapi dengan CCTV dan petugas security. “Ini berfungsi untuk meningkatkan keamanan sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan petugas polisi lebih mudah melacak,” ucapnya, Minggu (17/11).
Ngurah Sanjaya juga mengimbau petugas LPD jangan sampai menyimpan uang tunai dalam jumlah besar. Jika ada nasabah yang ingin meminjam ataupun menarik, untuk menjadwalkan tanggal penagihan dengan baik. Sebab sekarang ini bangunan LPD yang ada masih belum maksimal. “Bercermin dari kasus LPD Desa Adat Serampingan seluruh LPD harus waspada. Serta jangan sampai menyimpan uang tunai di dalam kantor,” tegasnya.
Disinggung mengenai uang yang disimpan di brankas, Ngurah Sanjaya menyatakan brankas tak akan menjamin keamanan jika perangkat tersebut kualitasnya tak begitu bagus. Sehingga, uang yang ada di dalam brankas tak sepenuhnya aman. Hal itu terbukti dari kasus yang terjadi beberapa hari lalu di LPD Serampingan. “Lebih bagus limpahkan ke lembaga lain seperti bank, sehingga lebih aman. Bikin janji dulu dengan nasabah agar uang tak sampai disimpan di kantor,” imbuhnya.
Terkait hal tersebut, menurut dia, saat ini dewan belum berencana melakukan pembahasan terhadap manajemen LPD yang ada. Namun, jika membutuhkan pendampingan, akan siap memfasilitasi. Dan yang paling penting selalu koordinasi atau komunikasi dengan pihak eksekutif dan legislatif, serta aparat keamanan.
Menanggapi kasus kemalingan di LPD, Ketua Majelis Adat Kabupaten TabananWayan Tontra mengimbau petugas meningkatkan kewaspadaan. Jika punya anggaran, diharapkan kantor LPD dilengkapi CCTV. “CCTV harap diupayakan, untuk meningkatkan keamanan. Dan yang terpenting jangan menaruh uang tunai dalam jumlah banyak,” kata Tontra.
Tontra juga mengimbau pengamanan secara niskala harus dilakukan setiap saat dengan menghaturkan upacara. Setelah kejadian kemalingan, tempat tersebut perlu dibersihkan karena sudah kedatangan duracara (orang jatah), dengan cara menyelenggaraan upacara pacaruan.
“Perlu sekali dibersihkan, supaya hal-hal yang tidak diinginkan secara niskala bisa dihalangi,” ujar Tontra yang juga Ketua PHDI Kabupaten Tabanan.
Seperti berita sebelumnya, LPD Desa Adat Serampingan, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, dibobol maling. Uang sebesar Rp 85 juta yang ditaruh di dalam brankas dibawa kabur maling. Kemalingan diketahui Rabu (13/11) pagi. LPD Desa Adat Serampingan sudah ketiga kali dibobol maling. *des
1
Komentar