Napi Fausi Huni Sel Tikus
Narapidana (napi) yang sempat kabur hampir sepekan ke Situbondo, Jawa Timur, Muhamad Fausi, 27, kini mendapatkan perlakuan eksklusif atau istimewa dari petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Gianyar.
Biasanya, napi dan tahanan lain marah kalau ada temannya kabur dari tahanan.
GIANYAR, NusaBali
Bentuknya, duda satu anak yang sempat meniduri bergilir dua perempuan selama kabur ini, kini menghuni sel sendirian sekamar.
Ia juga mendapatkan penjagaan khusus olah para sipir secara bergantian. Kepala Rutan Gianyar Putu Astawa mengatakan, pengistimewaan Fausi ini tak hanya untuk mengamankan fisiknya. Langkah ini juga untuk memperbaiki mentalnya pascakabur dari Rutan, Sabtu (31/10) dini hari. Penahanan di sel tikus ini agar ia tak menjadi sasaran kemarahan para tahanan dan napi yang selama ini menjalani tahanan secara baik dan tertib. ‘’Biasanya, napi dan tahanan lain marah kalau ada temannya kabur dari tahanan.
Karena perilakunya itu (kabur,Red) dianggap merusak citra baik kaum napi dan tahanan. Makanya kami amankan Fausi ini di sel khusus,’’ jelas pejabat asal Buleleng ini.
Selain itu, Fausi disterilkan dari pergaulan Rutan karena petugas menganggap mentalnya masih goyah pascaditangkap ulang aparat kepolisian. Biasanya napi yang kabur dan kembali lagi, kata Astawa, sering jadi sasaran ejeken oleh napi dan tahanan lain.
Dampaknya napi kabur ini rentan mengalami tekanan mental. Oleh karena itu, sel untuk Fausi ini memakai pintu ganda agar mudah dipantau dari banyak arah. ‘’Di dalam sel Fausi ini tak boleh ada benda apapun yang dapat dipakai mencelakai diri sendiri. Ikat pinggang sekalipun, nggak boleh ada. Fausi kini hanya pakai celana pendek,’’ jelas Astawa.
Ia menjelaskan penjeblosan ke sel khusus untuk Fausi menunggu pemeriksaan khusus dari petugas Kanwil Depkum HAM Provinsi Bali terkait kasus kaburnya Fausi. Penahanan khusus pada Fasui ini akan berlangsung minimal seminggu menunggu perkembangan mentalnya lebih lanjut.
Kata Astawa, Kanwil Depkum HAM melalui Tim Pengamat Pemasyarakatan akan memberikan sanksi kepada Fausi. Antara lain, ia tak akan mendapatkan remisi atau pemotongan hukuman pada HUT Kemerdekaan RI tahun depan, dan lainnya. ‘’Apapun adanya, kasus Fausi ini pelajaran penting bagi kami dan segenap petugas di Rutan ini . Intinya, mari tingkatkan kewaspadaan,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Fausi alias Sutikno, yang kabur dari Rutan Gianyar, Sabtu (31/10) dini hari, akhirnya kembali dijebloskan ke Rutan (Rumah Tahanan) setempat, Minggu (8/11) sore. Napi asal Dusun Sumber Gayam, Desa Balat Baru, Kecamatan Sukowono, Jember, Jawa Timur ini diserahterimakan dari Kanit Reskrim Polres Gianyar Ipda IGN Winangun SH kepada Kepala Keamanan Rutan Gianyar, Ida Bagus Duwikora di Ruang Unit Reskrim Polres Gianyar, Minggu (8/11). Dalam acara itu, terungkap Fausi salah seorang napi unik. Di kalangan Rutan ia dijuluki duren satu (duda keren) satu anak dari satu istri. Tapi punya banyak ‘keahlian’, mulai dari mijat, baca al’quran, main gitar, facebookan, ngerayu cewek hingga memperdayai petugas
1
Komentar