70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia
Gelar Pameran Armada Hitam dan Pemutaran Film Pendek
Konsulat Jenderal Australia di Bali bekerjasama dengan Museum Maritim Nasional Australia dan Pemerintah Provinsi Bali menggelar Pameran Armada Hitam dan pemutaran film pendek berjudul ‘Indonesia Memanggil di Batavia’ di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (18/11).
DENPASAR, NusaBali
Pameran serangkaian memperingati 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia itu akan berlangsung hingga 29 November mendatang.
Pembukaan pameran dilakukan oleh Wakil Konsul Jenderal Australia di Bali, Casey Parker dan Gubernur Bali diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana. Pameran bertema Two Nations: a Friendship is Born, yang dikuratori oleh Museum Maritim Nasional Australia bercerita tentang Black Armada, nama yang diberikan untuk pelarangan kapal Belanda yang membawa pasukan dan senjata ke Indonesia pada akhir pendudukan Jepang pada tahun 1945.
“Tanggal 27 Desember 2019 adalah peringatan ke-70 hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia, tetapi dukungan kami untuk pendirian Republik Indonesia datang sebelum pengakuan resmi atas kedaulatan Indonesia,” ujar Wakil Konsul-Jenderal Parker.
Menyusul deklarasi kemerdekaan Indonesia, Australia mewakili Indonesia melobi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang baru dibentuk, dan kemudian dipilih oleh Indonesia untuk mewakili dalam negosiasi PBB yang pada akhirnya mengarah pada kemerdekaan. Terdapat juga dukungan kuat dari masyarakat di Australia untuk kemerdekaan Indonesia.
“Hari ini, bagian dari sejarah kita bersama ini sayangnya tidak banyak diketahui di Australia atau Indonesia. Saya berharap melalui pameran ini kita dapat diingatkan akan permulaan yang penuh inspirasi tentang hubungan kita sebagai tetangga yang masa depannya sangat terikat satu sama lain,” ungkapnya.
Gubernur Bali yang diwakili oleh Kadis Adnyana mengapresiasi adanya pameran ini. Menurutnya, ini sebagai media belajar bersama. “Ini adalah media edukatif bagi komunitas Bali untuk belajar tentang sejarah kita bersama,” ungkapnya. Pameran ini juga akan mencakup pemutaran film dokumenter pendek tentang Black Armada berjudul 'Indonesia Calling'. Pameran ini juga akan diadakan di Jakarta, Surabaya dan Makassar. *ind
Pembukaan pameran dilakukan oleh Wakil Konsul Jenderal Australia di Bali, Casey Parker dan Gubernur Bali diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dr I Wayan ‘Kun’ Adnyana. Pameran bertema Two Nations: a Friendship is Born, yang dikuratori oleh Museum Maritim Nasional Australia bercerita tentang Black Armada, nama yang diberikan untuk pelarangan kapal Belanda yang membawa pasukan dan senjata ke Indonesia pada akhir pendudukan Jepang pada tahun 1945.
“Tanggal 27 Desember 2019 adalah peringatan ke-70 hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia, tetapi dukungan kami untuk pendirian Republik Indonesia datang sebelum pengakuan resmi atas kedaulatan Indonesia,” ujar Wakil Konsul-Jenderal Parker.
Menyusul deklarasi kemerdekaan Indonesia, Australia mewakili Indonesia melobi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang baru dibentuk, dan kemudian dipilih oleh Indonesia untuk mewakili dalam negosiasi PBB yang pada akhirnya mengarah pada kemerdekaan. Terdapat juga dukungan kuat dari masyarakat di Australia untuk kemerdekaan Indonesia.
“Hari ini, bagian dari sejarah kita bersama ini sayangnya tidak banyak diketahui di Australia atau Indonesia. Saya berharap melalui pameran ini kita dapat diingatkan akan permulaan yang penuh inspirasi tentang hubungan kita sebagai tetangga yang masa depannya sangat terikat satu sama lain,” ungkapnya.
Gubernur Bali yang diwakili oleh Kadis Adnyana mengapresiasi adanya pameran ini. Menurutnya, ini sebagai media belajar bersama. “Ini adalah media edukatif bagi komunitas Bali untuk belajar tentang sejarah kita bersama,” ungkapnya. Pameran ini juga akan mencakup pemutaran film dokumenter pendek tentang Black Armada berjudul 'Indonesia Calling'. Pameran ini juga akan diadakan di Jakarta, Surabaya dan Makassar. *ind
Komentar