Truk Mogok di Pekutatan, Arus Lalin Tersendat 7 Jam
Arus lalu lintas (lalin) di jalur Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di tikungan sebelah timur Pura Puseh Pekutatan, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, tersendat hampir selama 7 jam, Senin (18/11).
NEGARA, NusaBali
Hal ini disebabkan truk nopol DR 8584 AF bermuatan 7 ton kapuk yang mogok dengan posisi menutup ruas jalan dari sisi arah Denpasar menuju Gilimanuk, karena mengalami patah gardan di bagian roda belakang kanan.
Berdasar informasi, truk mogok ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Awalnya, truk yang dikemudikan Suhaimi, 41, alamat Kebun Duren RT/RW 4/267, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini tengah melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya memasuki jalanan tikungan landai ke kiri, setelah melewati jalan tikungan tajam ke kanan di sebelah timur Pura Puseh Pekutatan, tiba-tiba gardan roda belakang kanan truk ini patah, sehingga roda belakangan kanan copot.
Alhasil, truk yang tepat berhenti dengan posisi menutup ruas jalan dari arah Denpasar menuju Gilimanuk, ini mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Meski tidak sampai membuat kemacetan panjang, namun pengguna jalan dari dua arah, terpaksa harus bergiliran lewat dengan mengandalkan sisa ruas arah Gilimanuk menuju Denpasar. Gangguan kelancaran arus lalu lintas itu berlangsung selama hampir 7 jam sebelum truk dievakuasi pada sekitar pukul 16.00 Wita.
Kanit Lantas Polsek Pekutatan Iptu Nyoman Niarsa, Senin kemarin, mengatakan begitu menerima informasi truk mogok Senin pagi, pihaknya langsung menurunkan personel untuk mengatensi kejadian tersebut. Sopir juga langsung disarankan untuk segera mengevakuasi truknya. Namun untuk evakuasi, tidak bisa langsung dilakukan, karena harus menunggu perbaikan roda belakang kanan truk yang copot akibat mengalami patah gardan tersebut.
Sebelum melakukan perbaikan awal, lanjut Iptu Niarsa, juga diperlukan waktu untuk menunggu jemputan truk dari rekan sopir asal Mataram tersebut, guna memindahkan sekitar 7 ton kapuk. “Yang pasti tidak ada macet. Karena memerlukan persiapan untuk evakuasi, akhirnya baru sore hari bisa dievakuasi, dan arus lalu lintas sudah berjalan normal kembali,” ujarnya. *ode
Berdasar informasi, truk mogok ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Awalnya, truk yang dikemudikan Suhaimi, 41, alamat Kebun Duren RT/RW 4/267, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini tengah melaju dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Setibanya di lokasi kejadian, tepatnya memasuki jalanan tikungan landai ke kiri, setelah melewati jalan tikungan tajam ke kanan di sebelah timur Pura Puseh Pekutatan, tiba-tiba gardan roda belakang kanan truk ini patah, sehingga roda belakangan kanan copot.
Alhasil, truk yang tepat berhenti dengan posisi menutup ruas jalan dari arah Denpasar menuju Gilimanuk, ini mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Meski tidak sampai membuat kemacetan panjang, namun pengguna jalan dari dua arah, terpaksa harus bergiliran lewat dengan mengandalkan sisa ruas arah Gilimanuk menuju Denpasar. Gangguan kelancaran arus lalu lintas itu berlangsung selama hampir 7 jam sebelum truk dievakuasi pada sekitar pukul 16.00 Wita.
Kanit Lantas Polsek Pekutatan Iptu Nyoman Niarsa, Senin kemarin, mengatakan begitu menerima informasi truk mogok Senin pagi, pihaknya langsung menurunkan personel untuk mengatensi kejadian tersebut. Sopir juga langsung disarankan untuk segera mengevakuasi truknya. Namun untuk evakuasi, tidak bisa langsung dilakukan, karena harus menunggu perbaikan roda belakang kanan truk yang copot akibat mengalami patah gardan tersebut.
Sebelum melakukan perbaikan awal, lanjut Iptu Niarsa, juga diperlukan waktu untuk menunggu jemputan truk dari rekan sopir asal Mataram tersebut, guna memindahkan sekitar 7 ton kapuk. “Yang pasti tidak ada macet. Karena memerlukan persiapan untuk evakuasi, akhirnya baru sore hari bisa dievakuasi, dan arus lalu lintas sudah berjalan normal kembali,” ujarnya. *ode
1
Komentar