BNN Obok-obok Tempat Dugem
Meski terindikasi menggunakan narkoba, petugas tidak membawa mereka langsung, karena tidak ditemukan BB secara langsung.
Tes Urine, 5 Pengunjung dan 4 Cewek PL Positif Narkoba
DENPASAR, NusaBali
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali pada, Kamis (21/7) malam hingga Jumat (22/7) dinihari merazia empat tempat hiburan malam yang ada di seputaran Denpasar. Dalam sidak itu, petugas memeriksa 60 orang baik pengunjung maupun pemandu lagu (PL). Dari total tersebut, petugas berhasil mengidentifikasi 9 pengguna narkoba, yakni 4 pengunjung dan 5 wanita pemandu lagu.
Kabid Pemberantasan BNNP Bali, AKBP I Ketut Arta menerangkan sweeping yang dipimpin dirinya itu dimulai di Royal Palace yang terletak di Jalan Diponegoro No 182, Denpasar, Kamis (21/7) pukul 23.00 Wita. Belasan petugas langsung merangsek masuk ke dalam bangunan berlantai III tersebut. Di tempat hiburan yang dilengkapi spa itu, petugas hanya mendapati satu room yang digunakan oleh pengunjung. Sehingga langsung diambil sampel urine serta wanita pemandu lagu yang sedang duduk di dalam tempat akuarium.
"Memang kondisi di diskotik ini masih sepi. Kami hanya menemukan satu room saja yang sedang digunakan. Yang lainnya kosong. Makanya kita hanya memeriksa urine di room itu dan beberapa wanita pemandu lagu yang sedang duduk di ruangan khusus itu (akuarium)," terangnya.
Dalam pemeriksaan itu, setidaknya ada 20 orang yang diambil sampel urinenya. Nah, di sini seorang pengunjung pria terdeteksi menggunakan narkoba. Sehingga langsung dilakukan pendataan dan diarahkan untuk menghadap ke markas BNNP di Jalan Kamboja, Kereneng, Denpasar Timur. Setelah di lokasi tersebut, petugas BNNP merapat ke Akasaka Night Club pada pukul 00.30 Wita dan mengambil sampel urine para wanita pemandu lagu dan pengunjung yang sedang asyik melepas penat. Seperti biasa, petugas mengambil sampel secara random sebanyak 20 orang.
"Di sini (Akasaka) kita mengambil secara random wanita-wanita yang sedang ada di akuarium. Begitu pula yang ada di room yang sedang bersama tamu. Totalnya juga dipatok 20 orang pula," katanya. Dalam sidak di diskotik yang terletak di Simpang enam Jalan Teuku Umar ini, petugas menemukan 8 orang terindikasi menggunakan narkotika. Di antaranya, ada 4 orang pengunjung dan 4 wanita pemandu lagu. Petugaspun langsung melakukan pendataan dan memberikan pengarahan untuk melakukan assasement di Markas BNNP.
Meski semuanya terindikasi menggunakan narkoba. Petugas tidak membawa mereka langsung. Pasalnya, anggota tidak menemukan BB secara langsung. "Sesuai aturan memang demikian. Kita tidak langsung menahan mereka. Karena, ini kan hanya hasil urinenya yang positif. Sementara, BB berupa narkoba tidak ditemukan. Makanya kita arahkan untuk beberapa hari ke depan untuk menghadap ke BNNP," kata perwira melati dua di pundak ini.
Tidak berhenti di dua tempat itu, petugas kemudian bergerak ke Diskotik New Star di Jalan Soputan, Denpasar pada pukul 01.30 Wira. Di sana, petugas yang masuk kecele lantaran wanita para pemandu lagu dan pengunjung tidak ditemukan di dalam room. Meski minuman dan juga barang berupa tas masih berserakan di room tersebut, para wanita sudah kabur terlebih dahulu. Dugaan awal, sidak petugas tersebut bocor terlebih dahulu.
"Ya, dugaan sudah bocor. Semuanya kosong. Meski tas-tas dan juga minuman di room masih ada," katanya. Setelah itu, petugas langsung bergeser ke New Bahari yang ada di lapangan Pegok, Sesetan pukul 02.00 Wita. Meski berhasil memeriksa 20 wanita penghibur, petugas tidak menemukan ada yang terindikasi menggunakan narkotika. "Di sini (New Bahari) tidak ada. Semuanya bersih," ungkapnya.
Data yang dimiliki petugas BNNP, para wanita pemandu lagu dan pengunjung tersebut terindikasi positif 9 orang dengan perincian 8 orang didapat di Akasaka menggunakan 6 inek, 1 menggunakan shabu dan 1 benso (obat penenang) . Sementara, 1 orang di Royal Palace terindikasi menggunakan ineks dan shabu. * da
DENPASAR, NusaBali
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali pada, Kamis (21/7) malam hingga Jumat (22/7) dinihari merazia empat tempat hiburan malam yang ada di seputaran Denpasar. Dalam sidak itu, petugas memeriksa 60 orang baik pengunjung maupun pemandu lagu (PL). Dari total tersebut, petugas berhasil mengidentifikasi 9 pengguna narkoba, yakni 4 pengunjung dan 5 wanita pemandu lagu.
Kabid Pemberantasan BNNP Bali, AKBP I Ketut Arta menerangkan sweeping yang dipimpin dirinya itu dimulai di Royal Palace yang terletak di Jalan Diponegoro No 182, Denpasar, Kamis (21/7) pukul 23.00 Wita. Belasan petugas langsung merangsek masuk ke dalam bangunan berlantai III tersebut. Di tempat hiburan yang dilengkapi spa itu, petugas hanya mendapati satu room yang digunakan oleh pengunjung. Sehingga langsung diambil sampel urine serta wanita pemandu lagu yang sedang duduk di dalam tempat akuarium.
"Memang kondisi di diskotik ini masih sepi. Kami hanya menemukan satu room saja yang sedang digunakan. Yang lainnya kosong. Makanya kita hanya memeriksa urine di room itu dan beberapa wanita pemandu lagu yang sedang duduk di ruangan khusus itu (akuarium)," terangnya.
Dalam pemeriksaan itu, setidaknya ada 20 orang yang diambil sampel urinenya. Nah, di sini seorang pengunjung pria terdeteksi menggunakan narkoba. Sehingga langsung dilakukan pendataan dan diarahkan untuk menghadap ke markas BNNP di Jalan Kamboja, Kereneng, Denpasar Timur. Setelah di lokasi tersebut, petugas BNNP merapat ke Akasaka Night Club pada pukul 00.30 Wita dan mengambil sampel urine para wanita pemandu lagu dan pengunjung yang sedang asyik melepas penat. Seperti biasa, petugas mengambil sampel secara random sebanyak 20 orang.
"Di sini (Akasaka) kita mengambil secara random wanita-wanita yang sedang ada di akuarium. Begitu pula yang ada di room yang sedang bersama tamu. Totalnya juga dipatok 20 orang pula," katanya. Dalam sidak di diskotik yang terletak di Simpang enam Jalan Teuku Umar ini, petugas menemukan 8 orang terindikasi menggunakan narkotika. Di antaranya, ada 4 orang pengunjung dan 4 wanita pemandu lagu. Petugaspun langsung melakukan pendataan dan memberikan pengarahan untuk melakukan assasement di Markas BNNP.
Meski semuanya terindikasi menggunakan narkoba. Petugas tidak membawa mereka langsung. Pasalnya, anggota tidak menemukan BB secara langsung. "Sesuai aturan memang demikian. Kita tidak langsung menahan mereka. Karena, ini kan hanya hasil urinenya yang positif. Sementara, BB berupa narkoba tidak ditemukan. Makanya kita arahkan untuk beberapa hari ke depan untuk menghadap ke BNNP," kata perwira melati dua di pundak ini.
Tidak berhenti di dua tempat itu, petugas kemudian bergerak ke Diskotik New Star di Jalan Soputan, Denpasar pada pukul 01.30 Wira. Di sana, petugas yang masuk kecele lantaran wanita para pemandu lagu dan pengunjung tidak ditemukan di dalam room. Meski minuman dan juga barang berupa tas masih berserakan di room tersebut, para wanita sudah kabur terlebih dahulu. Dugaan awal, sidak petugas tersebut bocor terlebih dahulu.
"Ya, dugaan sudah bocor. Semuanya kosong. Meski tas-tas dan juga minuman di room masih ada," katanya. Setelah itu, petugas langsung bergeser ke New Bahari yang ada di lapangan Pegok, Sesetan pukul 02.00 Wita. Meski berhasil memeriksa 20 wanita penghibur, petugas tidak menemukan ada yang terindikasi menggunakan narkotika. "Di sini (New Bahari) tidak ada. Semuanya bersih," ungkapnya.
Data yang dimiliki petugas BNNP, para wanita pemandu lagu dan pengunjung tersebut terindikasi positif 9 orang dengan perincian 8 orang didapat di Akasaka menggunakan 6 inek, 1 menggunakan shabu dan 1 benso (obat penenang) . Sementara, 1 orang di Royal Palace terindikasi menggunakan ineks dan shabu. * da
1
Komentar