Petaka Saat Patroli Amankan Balapan Liar
Bripda I Gede Yudha Pratama ditabrak mobil Agya saat berusaha hentikan pengendara motor yang diduga pembalap liar, di Jalan Gatot Subroto Barat Badung
MANGUPURA, NusaBali
Seorang personel Dit Sabhara Polda Bali, Bripda I Gede Yudha Pratama, 21, tewas ditabrak mobil saat patroli penertiban balapan liar di Jalan Gatot Subroto Barat kawasan Banjar Muding, Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa (19/11) dinihari. Korban sempat dirawat di rumah sakit, namun akhirnya meregang nyawa sekitar 4 jam pasca kejadian.
Saat musibah terjadi tepat di depan UD Lantjar Jalan Gatot Subrot Barat Nomor 89, Selasa dinihari pukul 03.00 Wita, korban Bripda I Gede Yudha Pratama bersama sejumlah polisi lainnya dari Dit Sabhara Polda Bali tengah mengatensi balapan liar di lokasi. Tiba-tiba, muncul sebuah sepeda motor RX King melaju kencang dari arah timur (Kota Denpasar) menuju jurusan Desa Dalung.
Korban Bipda Yudha Pratama pun bergerak ke tengah jalan, berniat menghentikan pengendara motor RX King yang diduga pembalap liar tersebut. Ketika itu, pengendara motor RX King yang diincar korban melaju beriringan di belakang mobil Toyota Agya hitam DK 1374 IA, yang dikemudikan I Made Dwi Apriyana, 18.
Apes, mobil Agya DK 1374 IA bukannya menghindar atau berhenti, tapi justru menabrak Bripda Yudha Pratama, polisi asal Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang sedang bertugas. “Pasca ditabrak mobil, korban terpental sejauh 10 meter ke arah barat sebelah utara jalan,” ungkap Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Oka Bawa.
Akibatnya, polisi berusia 21 tahun ini terkapar bersimbah darah dalam kondisi cedera kepala berat. Korban Bripda Yudha Pratama pun langsung dilarikan ke RS Bali Med, Jalan Mahendradatta Denpasar Barat, untuk segera mendapatkan pertolongan. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. “Korban menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Bali Med, Selasa pagi sekitar pukul 07.00 Wita (selang 4 jam pasaca kejadian, Red),” papar Iptu Oka Bawa.
Sementara, pengemudi mobil Agya DK 1374 IA, Made Dwi Apriyana, pemuda asal Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, langsung diamankan polisi di di lokasi TKP, pasca menabrak korban. Pemuda kelahiran 2 April 2001 ini dibawa ke Mapolres Badung di Mengwi untuk diperiksa lebih lanjut. Mobil Agya DK 1374 IA yang dikemudikannya juga diamankan polisi sebagai barang bukti.
Dari hasil pemeriksaan semntara, Dwi Apriyana mengaku hilang kendali saat melihat ada polisi ke tengah jalan. Kebetulan, yang bersangkutan saat itu mengemudi tanpa membawa STNK. “Dugaan sementara, pengemudi Agya ini hilang kendali karena takut ditilang polisi,” jelas Iptu Oka Bawa.
Meski demikian, hingga Selasa kemarin pengemudi mobil Agya maut yang menabrak polisi hingga tewas ini belum ditetapkan sebagai tersangka. Pemuda yang masih berstatus pelajar/mahasiswa ini masih diamankan di Mapolpres Badung. Menurut Iptu Oka Bawa, polisi masih menggali keterangan lebih detail.
“Apakah pengemudi Agya ini merupakan bagian dari balap liar, itu yang perlu didalami lagi,” jelas Ipti Oka Bawa. Sedangkan pengendara motor RX King yang hendak dihentikan korban Bripda Yudha Pratama, langsung kabur dari lokasi TKP pasca insiden mobil Agya tabrak polisi hingga tewas ini.
Sementara itu, jenazah Bripda Yudha Pratama, polisi korban tabrak mobil saat bertugas, hingga Selasa sore masih disemayamkan di rumah duka di Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Rencananya, jenazah almarhum akan diabenkan keluarganya di Setra Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamnatan Sukawati, Gianyar pada Wraspati Kliwon Kelawu, Kamis (21/11) besok.
Korban Bripda Gede Yudha Pratama merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan I Wayan Sumerta dan Ni Wayan Sunarti. Sang ayah, Wayan Sumerta adalah PNS yang kesehariannya berdinas di Bidang Operasional Dinas Perhubungan Kabupaten Badung. Korban Bripda Yudha Pratama, yang masih melajang di usia 21 tahun, adalah polisi lulusan SPN Singaraja, Buleleng, Maret 2018, dengan NRP 98040549.
Bripda Yudha Pratama dulunya seklah di SMKN 1 Denpasar. Begitu lulus SMK tahun 2017, dia langaung ikut seleksi polisi di SPN Singaraja dan dinyatakan lolos. "Anak saya ini lulus dari SPN Singaraja pada Maret 2018, tugas pertama langsung ditempatkan di Dalmas Polda Bali,” cerita ayah korban, I Wayan Sumerta, saat ditemui NusaBali di rumah duka, Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Selasa sore.
Jenazah Bripda Yudha Pratama sendiri sudah dibawa pulang dari RS Bali Med ke rumah duka, Selasa pagi pukul 07.00 Wita. Pantauan NusaBali di rumah duka, Selasa kemarin, Wadir Samapta Polda Bali, AKBP Yudith Satriya Hananta, tampak hadir melayat bersama beberapa anak buahnya. Pihak keluarga, kerabat, dan tetangga terlihat sibuk mempersiapkan upacara pengabenan jenazah almarhum. Sedang-kan ibunda korban, Ni Wayan Sunarti, yang masih shock berat, tampak ditenangkan kerabatnya. *pol,nvi
Saat musibah terjadi tepat di depan UD Lantjar Jalan Gatot Subrot Barat Nomor 89, Selasa dinihari pukul 03.00 Wita, korban Bripda I Gede Yudha Pratama bersama sejumlah polisi lainnya dari Dit Sabhara Polda Bali tengah mengatensi balapan liar di lokasi. Tiba-tiba, muncul sebuah sepeda motor RX King melaju kencang dari arah timur (Kota Denpasar) menuju jurusan Desa Dalung.
Korban Bipda Yudha Pratama pun bergerak ke tengah jalan, berniat menghentikan pengendara motor RX King yang diduga pembalap liar tersebut. Ketika itu, pengendara motor RX King yang diincar korban melaju beriringan di belakang mobil Toyota Agya hitam DK 1374 IA, yang dikemudikan I Made Dwi Apriyana, 18.
Apes, mobil Agya DK 1374 IA bukannya menghindar atau berhenti, tapi justru menabrak Bripda Yudha Pratama, polisi asal Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang sedang bertugas. “Pasca ditabrak mobil, korban terpental sejauh 10 meter ke arah barat sebelah utara jalan,” ungkap Kasubbag Humas Polres Badung, Iptu I Ketut Oka Bawa.
Akibatnya, polisi berusia 21 tahun ini terkapar bersimbah darah dalam kondisi cedera kepala berat. Korban Bripda Yudha Pratama pun langsung dilarikan ke RS Bali Med, Jalan Mahendradatta Denpasar Barat, untuk segera mendapatkan pertolongan. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong. “Korban menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RS Bali Med, Selasa pagi sekitar pukul 07.00 Wita (selang 4 jam pasaca kejadian, Red),” papar Iptu Oka Bawa.
Sementara, pengemudi mobil Agya DK 1374 IA, Made Dwi Apriyana, pemuda asal Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, langsung diamankan polisi di di lokasi TKP, pasca menabrak korban. Pemuda kelahiran 2 April 2001 ini dibawa ke Mapolres Badung di Mengwi untuk diperiksa lebih lanjut. Mobil Agya DK 1374 IA yang dikemudikannya juga diamankan polisi sebagai barang bukti.
Dari hasil pemeriksaan semntara, Dwi Apriyana mengaku hilang kendali saat melihat ada polisi ke tengah jalan. Kebetulan, yang bersangkutan saat itu mengemudi tanpa membawa STNK. “Dugaan sementara, pengemudi Agya ini hilang kendali karena takut ditilang polisi,” jelas Iptu Oka Bawa.
Meski demikian, hingga Selasa kemarin pengemudi mobil Agya maut yang menabrak polisi hingga tewas ini belum ditetapkan sebagai tersangka. Pemuda yang masih berstatus pelajar/mahasiswa ini masih diamankan di Mapolpres Badung. Menurut Iptu Oka Bawa, polisi masih menggali keterangan lebih detail.
“Apakah pengemudi Agya ini merupakan bagian dari balap liar, itu yang perlu didalami lagi,” jelas Ipti Oka Bawa. Sedangkan pengendara motor RX King yang hendak dihentikan korban Bripda Yudha Pratama, langsung kabur dari lokasi TKP pasca insiden mobil Agya tabrak polisi hingga tewas ini.
Sementara itu, jenazah Bripda Yudha Pratama, polisi korban tabrak mobil saat bertugas, hingga Selasa sore masih disemayamkan di rumah duka di Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Rencananya, jenazah almarhum akan diabenkan keluarganya di Setra Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Kecamnatan Sukawati, Gianyar pada Wraspati Kliwon Kelawu, Kamis (21/11) besok.
Korban Bripda Gede Yudha Pratama merupakan anak sulung dari dua bersaudara pasangan I Wayan Sumerta dan Ni Wayan Sunarti. Sang ayah, Wayan Sumerta adalah PNS yang kesehariannya berdinas di Bidang Operasional Dinas Perhubungan Kabupaten Badung. Korban Bripda Yudha Pratama, yang masih melajang di usia 21 tahun, adalah polisi lulusan SPN Singaraja, Buleleng, Maret 2018, dengan NRP 98040549.
Bripda Yudha Pratama dulunya seklah di SMKN 1 Denpasar. Begitu lulus SMK tahun 2017, dia langaung ikut seleksi polisi di SPN Singaraja dan dinyatakan lolos. "Anak saya ini lulus dari SPN Singaraja pada Maret 2018, tugas pertama langsung ditempatkan di Dalmas Polda Bali,” cerita ayah korban, I Wayan Sumerta, saat ditemui NusaBali di rumah duka, Banjar Akta, Desa Adat Lembeng, Desa Ketewel, Selasa sore.
Jenazah Bripda Yudha Pratama sendiri sudah dibawa pulang dari RS Bali Med ke rumah duka, Selasa pagi pukul 07.00 Wita. Pantauan NusaBali di rumah duka, Selasa kemarin, Wadir Samapta Polda Bali, AKBP Yudith Satriya Hananta, tampak hadir melayat bersama beberapa anak buahnya. Pihak keluarga, kerabat, dan tetangga terlihat sibuk mempersiapkan upacara pengabenan jenazah almarhum. Sedang-kan ibunda korban, Ni Wayan Sunarti, yang masih shock berat, tampak ditenangkan kerabatnya. *pol,nvi
Komentar