Kalah Pilkel Anturan, Kadus Bikin Hoax Bakar KIS Warga
Berita bohong atau hoax disebar untuk bikin sensasi setelah kalah dalam pemilihan perbekel akhir Oktober lalu.
SINGARAJA, NusaBali
Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dihebohkan isu pembakaran puluhan Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik warga setempat. Isu itu dibuat oleh salah seorang calon Perbekel, KS, yang juga menjabat sebagai salah satu Kelian Dusun (Kadus) di Desa Anturan.
Isu yang sempat meresahkan warga tersebut berhembus di awal November 2019. Kabar negatif itu pun menyebar dari mulut ke mulut yang berawal dari penuturan dan pengakuan KS kepada warga. Dengan sekejap, pengakuan bohong KS yang salah seorang dari lima calon perbekel itu dengan cepat tersebar dan sangat meresahkan warga setempat.
Perbekel Desa Anturan I Made Budiarsana, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, saat dikonfirmasi Selasa (19/11/2019), membenarkan jika warga desanya sempat heboh dengan isu pembakaran KIS itu. Dia mengaku langsung mengklarifikasi isu yang tersebar di masyarakat kepada KS. Dari klarifikasi yang dilakukan pemerintah desa tanggal 11 dan 18 November 2019, KS sempat bersikukuh bahwa pembakaran kartu KIS itu memang dilakukannya. Ada 21 keping KIS dibakar lengkap dengan data nama-nama warga yang disebutkan langsung oleh KS. Salah satunya KIS Kadek Mertada.
“Awalnya dua kali kami panggil dan klarifikasi isu yang beredar di masyarakat, dia kekeh mengaku benar membakar KIS. Tetapi setelah tadi pagi (Selasa kemarin, Red), ada dari intel Polres dan BJPS yang langsung kesini. Dia (KS, Red) mengakui hanya mengarang cerita itu karena ingin buat sensasi atas kekecewaan kekalahan pemilihan perbekel kemarin,” ujar Perbekel Budiarsana.
Jelas dia, KS yang mengakui kesalahannya pun langsung membuat surat pernyataan yang juga diketahui oleh BPD Anturan dan Perbekel Desa Anturan. Perubahan pengakuan yang diakui KS, langsung di-crosschek Pemerintah Desa, didampingi BPJS dan pihak kepolisian kepada nama-nama yang disebutkan. Hasilnya nama yang masuk dalam list KIS yang dibakar KS, semuanya dipastikan masih utuh. Bahkan Kadek Mertada selama ini mendapat tanggungan BPJS mandiri dari perusahaan tempatnya bekerja.
Sementara itu, dari isu yang tersebar dan membuat resah warga Desa Anturan, akan ditindak lanjuti lebih jauh. Perbekel Budiarsana mengaku akan malapor kepada camat untuk mengambil langkah selanjutnya. “Proses tetap jalan. Nanti kami melapor dulu ke pak camat mekanisme bagaimana dan apa sanksi yang akan diberikan,” ucap Perbekel Budiarsana.*k23
Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng dihebohkan isu pembakaran puluhan Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik warga setempat. Isu itu dibuat oleh salah seorang calon Perbekel, KS, yang juga menjabat sebagai salah satu Kelian Dusun (Kadus) di Desa Anturan.
Isu yang sempat meresahkan warga tersebut berhembus di awal November 2019. Kabar negatif itu pun menyebar dari mulut ke mulut yang berawal dari penuturan dan pengakuan KS kepada warga. Dengan sekejap, pengakuan bohong KS yang salah seorang dari lima calon perbekel itu dengan cepat tersebar dan sangat meresahkan warga setempat.
Perbekel Desa Anturan I Made Budiarsana, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, saat dikonfirmasi Selasa (19/11/2019), membenarkan jika warga desanya sempat heboh dengan isu pembakaran KIS itu. Dia mengaku langsung mengklarifikasi isu yang tersebar di masyarakat kepada KS. Dari klarifikasi yang dilakukan pemerintah desa tanggal 11 dan 18 November 2019, KS sempat bersikukuh bahwa pembakaran kartu KIS itu memang dilakukannya. Ada 21 keping KIS dibakar lengkap dengan data nama-nama warga yang disebutkan langsung oleh KS. Salah satunya KIS Kadek Mertada.
“Awalnya dua kali kami panggil dan klarifikasi isu yang beredar di masyarakat, dia kekeh mengaku benar membakar KIS. Tetapi setelah tadi pagi (Selasa kemarin, Red), ada dari intel Polres dan BJPS yang langsung kesini. Dia (KS, Red) mengakui hanya mengarang cerita itu karena ingin buat sensasi atas kekecewaan kekalahan pemilihan perbekel kemarin,” ujar Perbekel Budiarsana.
Jelas dia, KS yang mengakui kesalahannya pun langsung membuat surat pernyataan yang juga diketahui oleh BPD Anturan dan Perbekel Desa Anturan. Perubahan pengakuan yang diakui KS, langsung di-crosschek Pemerintah Desa, didampingi BPJS dan pihak kepolisian kepada nama-nama yang disebutkan. Hasilnya nama yang masuk dalam list KIS yang dibakar KS, semuanya dipastikan masih utuh. Bahkan Kadek Mertada selama ini mendapat tanggungan BPJS mandiri dari perusahaan tempatnya bekerja.
Sementara itu, dari isu yang tersebar dan membuat resah warga Desa Anturan, akan ditindak lanjuti lebih jauh. Perbekel Budiarsana mengaku akan malapor kepada camat untuk mengambil langkah selanjutnya. “Proses tetap jalan. Nanti kami melapor dulu ke pak camat mekanisme bagaimana dan apa sanksi yang akan diberikan,” ucap Perbekel Budiarsana.*k23
Komentar