Belasan Jenazah Telantar Dikubur Massal
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali melakukan penguburan belasan jenazah yang sudah beberapa tahun berada di Ruang Jenasah Kedokteran Foresik RSUP Sanglah Denpasar, Sabtu (23/7).
Proses Penguburan, RSUP Sanglah Gandeng MUI Bali
DENPASAR, NusaBali
Pihak RS Sanglah sendiri sudah mengurus segala persyaratan bersama MUI agar jenazah bisa dilakukan penguburan. Jumlah jenazah yang dikubur ada 13 jenazah, di antaranya 9 bayi/orok dan 4 jenazah dewasa terdiri atas 1 perempuan dan 3 laki-laki. "Semua jenazah yang kita lakukan penguburan hari ini sudah sesuai prosedur, di mana jenazah diantaranya ada yang tidak memiliki keluarga seperti bayi yang terbuang dari hubungan gelap dan ada dari pihak keluarga yang sudah menyerahkan ke pihak rumah sakit karena tidak memiliki biaya," terang Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi.
Menurutnya, jenazah yang dikuburkan merupakan jenazah yang sudah lama berada di forensik bahkan hingga 2 tahunan, seperti jenazah atas nama Udin. Sedangkan yang lain rata-rata 1 tahunan. Hingga akhirnya pihak RSUP Sanglah memutuskan untuk melakukan penguburan massal.
"Jenazah yang dititipkan lama biasanya dari kepolisian karena mencari hasil Forensiknya, sedangkan yang lainnya rata-rata tidak ada keluarga dan tidak mampu membayar," tambahnya. Dr Dudut juga mengapresiasi kerjasama MUI yang sudah mau memfasilitasi penguburan massal ini, sehingga ke 13 jenazah dapat diproses penguburannya. "Kami pihak RSUP sangat berterimakasih kepada MUI sudah mau bekerjasama dalam penguburan ini. Karena dari pihak MUI yang membayar semua biaya Forensiknya, sedangkan dari RS seperti saya bilang tadi membebaskan biaya rumah sakitnya saat menjalani perawatan," terangnya kepada NusaBali.
Perwakilan MUI Totok Nugroho, selaku komisi kerukunan, sekaligus ketua tim penanganan jenazah terlantar MUI Bali mengatakan MUI membantu RS Sanglah untuk pemakaman jenazah. "Memang ada jenazah yang telantar karena di Bali tidak ada ruang untuk pemakaman jenazah maka dari itu kita membantu Rumah Sakit untuk memakamkan jenazah. Kebanyakan ketidakmampuan dan keluarga meninggalkan jenazah yang kita tangani hari ini. Ada juga bayi yang telantar dibuang oleh ibu yang tidak bertanggung jawab," terangnya
Sekitar 6 ambulan disiapkan oleh MUI dan RSUP Sanglah untuk membawa jenazah. Semua jenazah dikuburkan di Pemakaman Kampung Islam Kepaon, Denpasar, kecuali 1 jenazah atas nama Udin akan dimakamkan di Kuburan Kampung Jawa, Wanasari, Denpasar. * cr63
DENPASAR, NusaBali
Pihak RS Sanglah sendiri sudah mengurus segala persyaratan bersama MUI agar jenazah bisa dilakukan penguburan. Jumlah jenazah yang dikubur ada 13 jenazah, di antaranya 9 bayi/orok dan 4 jenazah dewasa terdiri atas 1 perempuan dan 3 laki-laki. "Semua jenazah yang kita lakukan penguburan hari ini sudah sesuai prosedur, di mana jenazah diantaranya ada yang tidak memiliki keluarga seperti bayi yang terbuang dari hubungan gelap dan ada dari pihak keluarga yang sudah menyerahkan ke pihak rumah sakit karena tidak memiliki biaya," terang Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi.
Menurutnya, jenazah yang dikuburkan merupakan jenazah yang sudah lama berada di forensik bahkan hingga 2 tahunan, seperti jenazah atas nama Udin. Sedangkan yang lain rata-rata 1 tahunan. Hingga akhirnya pihak RSUP Sanglah memutuskan untuk melakukan penguburan massal.
"Jenazah yang dititipkan lama biasanya dari kepolisian karena mencari hasil Forensiknya, sedangkan yang lainnya rata-rata tidak ada keluarga dan tidak mampu membayar," tambahnya. Dr Dudut juga mengapresiasi kerjasama MUI yang sudah mau memfasilitasi penguburan massal ini, sehingga ke 13 jenazah dapat diproses penguburannya. "Kami pihak RSUP sangat berterimakasih kepada MUI sudah mau bekerjasama dalam penguburan ini. Karena dari pihak MUI yang membayar semua biaya Forensiknya, sedangkan dari RS seperti saya bilang tadi membebaskan biaya rumah sakitnya saat menjalani perawatan," terangnya kepada NusaBali.
Perwakilan MUI Totok Nugroho, selaku komisi kerukunan, sekaligus ketua tim penanganan jenazah terlantar MUI Bali mengatakan MUI membantu RS Sanglah untuk pemakaman jenazah. "Memang ada jenazah yang telantar karena di Bali tidak ada ruang untuk pemakaman jenazah maka dari itu kita membantu Rumah Sakit untuk memakamkan jenazah. Kebanyakan ketidakmampuan dan keluarga meninggalkan jenazah yang kita tangani hari ini. Ada juga bayi yang telantar dibuang oleh ibu yang tidak bertanggung jawab," terangnya
Sekitar 6 ambulan disiapkan oleh MUI dan RSUP Sanglah untuk membawa jenazah. Semua jenazah dikuburkan di Pemakaman Kampung Islam Kepaon, Denpasar, kecuali 1 jenazah atas nama Udin akan dimakamkan di Kuburan Kampung Jawa, Wanasari, Denpasar. * cr63
1
Komentar