Mayat Terbungkus Seprai Korban Pembunuhan
Sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan dalam keadaan telungkup terbungkus seprei biru putih di tepi sungai Jeneberang tidak jauh dari jembatan Barombong, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin (18/11).
MAKASSAR, NusaBali
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan bahwa mayat pertama kali ditemukan seorang pedagang Usman Dg Ngeppe dan salah seorang nelayan setempat. Keduanya terkejut dengan sosok mayat yang berada di dekat kapal nelayan.
"Sekitar jam sembilan ditemukan. Identitasnya belum diketahui. Saat ditemukan dia seperti tertelungkup terbungkus seprei," kata Amir seperti dilansir kompas, Senin siang.
Dari hasil penyelidikan polisi, mayat tersebut diduga korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan dugaan ini didasarkan hasil pemeriksaan tim forensik Biddokkes. Ada beberapa bekas aksi kekerasan, seperti luka lebam di rahang kanan, tulang hidung patah, dan kaki korban yang lecet.
"Dugaan awal korban dibunuh, indikasinya kuat. Ada banyak tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Indratmoko kepada wartawan, Selasa (19/11).
Selain itu, dari hasil pemerikaan tim forensik, di organ vital korban ditemukan cairan sperma. Selain itu, tim forensik juga menemukan cairan lendir di hidung korban, yang mengindikasikan korban masih hidup sebelum dibuang ke sungai dalam keadaan terbungkus kain seprai.
"Hasil pemeriksaan forensik, korban masih hidup sebelum dibuang ke sungai, diduga korban meninggal dunia sekitar 7 jam sebelum jasadnya ditemukan di tepi sungai," ungkap Indratmoko seperti dilansir detik.
Polisi masih mencari tahu identitas korban. Polisi sudah melakukan pengecekan sidik jari korban. Namun hasilnya tidak memiliki kesamaan dalam database kependudukan.
"Kita perkirakan korban belum melakukan perekaman KTP elektronik, karena kita periksa sidik jari tidak ada di database kependudukan," pungkas mantan Kasubdit IV Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel ini.
Saat ini tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan autopsi jasad korban di kntor Biddokkes Polda Sulsel. *
Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan bahwa mayat pertama kali ditemukan seorang pedagang Usman Dg Ngeppe dan salah seorang nelayan setempat. Keduanya terkejut dengan sosok mayat yang berada di dekat kapal nelayan.
"Sekitar jam sembilan ditemukan. Identitasnya belum diketahui. Saat ditemukan dia seperti tertelungkup terbungkus seprei," kata Amir seperti dilansir kompas, Senin siang.
Dari hasil penyelidikan polisi, mayat tersebut diduga korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan dugaan ini didasarkan hasil pemeriksaan tim forensik Biddokkes. Ada beberapa bekas aksi kekerasan, seperti luka lebam di rahang kanan, tulang hidung patah, dan kaki korban yang lecet.
"Dugaan awal korban dibunuh, indikasinya kuat. Ada banyak tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," kata Indratmoko kepada wartawan, Selasa (19/11).
Selain itu, dari hasil pemerikaan tim forensik, di organ vital korban ditemukan cairan sperma. Selain itu, tim forensik juga menemukan cairan lendir di hidung korban, yang mengindikasikan korban masih hidup sebelum dibuang ke sungai dalam keadaan terbungkus kain seprai.
"Hasil pemeriksaan forensik, korban masih hidup sebelum dibuang ke sungai, diduga korban meninggal dunia sekitar 7 jam sebelum jasadnya ditemukan di tepi sungai," ungkap Indratmoko seperti dilansir detik.
Polisi masih mencari tahu identitas korban. Polisi sudah melakukan pengecekan sidik jari korban. Namun hasilnya tidak memiliki kesamaan dalam database kependudukan.
"Kita perkirakan korban belum melakukan perekaman KTP elektronik, karena kita periksa sidik jari tidak ada di database kependudukan," pungkas mantan Kasubdit IV Sumdaling Ditreskrimsus Polda Sulsel ini.
Saat ini tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan autopsi jasad korban di kntor Biddokkes Polda Sulsel. *
Komentar