Air Surut, Usaha Rafting Terganggu
Perahu karet itu sering berbenturan dengan batu dan batu karang karena airnya dangkal. Sebab, debit air terus menurun, kesulitan perahu meluncur di sepanjang sungai.
AMLAPURA, NusaBali
Musim kemarau berkepanjangan, mengakibatkan debit air menurun, dan air di Sungai Telaga Waja, Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem mulai surut, akibatnya aktivitas 11 usaha rafting terganggu. Jalannya perahu karet sering macet karena kedalaman singai semakin dangka.
I Made Kerti salah satu pengusaha rafting di Sungai Telaga Waja mengakui, sejak tiga bulan terakhir aktivitasnya terganggu karena surutnya air sungai. Hal itu dia ungkapkan di Amlapura, Senin (9/11).
“Perahu karet itu sering berbenturan dengan batu dan batu karang karena airnya dangkal. Sebab, debit air menurun, kesulitan perahu meluncur di sepanjang sungai,” kata Kerti.
Sebelumnya kata Kerti, tidak sampai menyulitkan usaha rafting beraktivitas. “Baru kali ini debit air menurun drastis, sehingga jalannya perahu karet agak lambat, sering terhambat saat berbenturan dengan batu. Apalagi saat meluncur di cekdam, dorongan dari belakang kurang, bisa membahayakan,” katanya.
Kegiatan rafting di Sungai Telaga Waja, di jalur Desa Rendang (Kecamatan Rendang) menuju Desa Tangkup (Kecamatan Sidemen) Karangasem, mulanya 13 usaha rafting telah tutup dua usaha rafting, tinggal 11 usaha wisata rafting.
Kadis Budpar Karangasem I Wayan Purna dihubungi, ada nada sambung tetapi tidak mengangkat telepon, Sehingga belum didapatkan konfirmasi mengenai surutnya air Sungai Telaga Waja, yang mempengaruhi retribusi.
Komentar