1.800 ASN Dites Urine, Semuanya Negatif
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar memeriksa 1.800 Aparatur Sipil Negara (ASN) di 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan seluruh ASN terhindar dari penyalahgunakan narkoba.
DENPASAR, NusaBali
Ratusan ASN tersebut dilakukan pemeriksaan selama dua hari, Kamis (21/11) hingga Jumat (22/11). Kadis Kesehatan Kota Denpasar, dr Luh Putu Sri Armini, Jumat (22/11) mengungkapkan, program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) untuk memastikan seluruh ASN di Denpasar mereka tidak menggunakan obat terlarang sebagai pelayan masyarakat.
Pemeriksaan kali ini menyasar pegawai Dishub, BPBD, Bapenda, Satpol PP, Disdikpora, BKPSDM, Kesbangpol, Kelurahan Sumerta, Kelurahan Dangin Puri dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang totalnya sebanyak 1.800 orang. “Mereka mulai dari kepala dinas, sekretaris, kasubag, kabid, kasi hingga staf menjalani pemeriksaan urine,” ujarnya.
Satu persatu dari mereka diambil sampel air seni untuk dilakukan tes urine. Air seni tersebut langsung diuji melalui alat yang telah disediakan dengan menggunakan enam parameter terdiri dari kokain, metamfetamina, amphetamina, THC (ganja), BZO, dan morfin. “Pemkot sangat konsisten untuk turut mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat termasuk di lingkungan pegawai Pemkot Denpasar termasuk Dinas Kesehatan Kota Denpasar,” ujar Sri Armini.
Dia pun berharap dengan dilakukannya tes urine ini, ASN akan selalu waspada tentang penyalahgunaan narkoba dan menjauhinya. Namun jika ada ASN yang telah dites urine dan positif menggunakan narkoba, maka akan ada sanksi yang menanti mereka. Seperti terkena sanksi undang-undang kepegawaian dan pidana umum. "Syukur, dari hasil pemeriksaan terhadap 1.800 ASN yang mengikuti tes urine, semuanya dinyatakan negatif untuk penggunaan narkoba dan sejenisnya," ungkapnya.
Sementara Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP Hagyono, didampingi Kasi P2M (Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat) BNNK Denpasar, Putu Soni Kurniawan mengatakan, screening test ini dilakukan setiap tahun kepada seluruh OPD di Kota Denpasar. “Kebetulan, pelaksanaan tes urine hari terakhir ini bertepatan dengan HKN ke-55,” ujarnya.
Menurut Hagyono ini adalah momen yang tepat, ASN Pemerintah Kota Denpasar yang rata-rata masih usia muda, harus bisa menghindari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan berbagai upaya pencegahan dengan kegiatan-kegiatan positif. Menurutnya, pengetesan urine dilakukan tanpa memberitahu ASN. Hal ini dikarenakan ingin melihat kondisi apa adanya para ASN, serta untuk menghindari adanya rekayasa dan ASN yang menghindar. *mis
Pemeriksaan kali ini menyasar pegawai Dishub, BPBD, Bapenda, Satpol PP, Disdikpora, BKPSDM, Kesbangpol, Kelurahan Sumerta, Kelurahan Dangin Puri dan Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang totalnya sebanyak 1.800 orang. “Mereka mulai dari kepala dinas, sekretaris, kasubag, kabid, kasi hingga staf menjalani pemeriksaan urine,” ujarnya.
Satu persatu dari mereka diambil sampel air seni untuk dilakukan tes urine. Air seni tersebut langsung diuji melalui alat yang telah disediakan dengan menggunakan enam parameter terdiri dari kokain, metamfetamina, amphetamina, THC (ganja), BZO, dan morfin. “Pemkot sangat konsisten untuk turut mencegah penyalahgunaan narkoba di masyarakat termasuk di lingkungan pegawai Pemkot Denpasar termasuk Dinas Kesehatan Kota Denpasar,” ujar Sri Armini.
Dia pun berharap dengan dilakukannya tes urine ini, ASN akan selalu waspada tentang penyalahgunaan narkoba dan menjauhinya. Namun jika ada ASN yang telah dites urine dan positif menggunakan narkoba, maka akan ada sanksi yang menanti mereka. Seperti terkena sanksi undang-undang kepegawaian dan pidana umum. "Syukur, dari hasil pemeriksaan terhadap 1.800 ASN yang mengikuti tes urine, semuanya dinyatakan negatif untuk penggunaan narkoba dan sejenisnya," ungkapnya.
Sementara Kepala BNN Kota Denpasar, AKBP Hagyono, didampingi Kasi P2M (Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat) BNNK Denpasar, Putu Soni Kurniawan mengatakan, screening test ini dilakukan setiap tahun kepada seluruh OPD di Kota Denpasar. “Kebetulan, pelaksanaan tes urine hari terakhir ini bertepatan dengan HKN ke-55,” ujarnya.
Menurut Hagyono ini adalah momen yang tepat, ASN Pemerintah Kota Denpasar yang rata-rata masih usia muda, harus bisa menghindari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan berbagai upaya pencegahan dengan kegiatan-kegiatan positif. Menurutnya, pengetesan urine dilakukan tanpa memberitahu ASN. Hal ini dikarenakan ingin melihat kondisi apa adanya para ASN, serta untuk menghindari adanya rekayasa dan ASN yang menghindar. *mis
1
Komentar