Bupati Mas Sumatri Diingatkan Tantangan Pimpin Karangasem
Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri, diingatkan soal banyaknya tantangan menghadang selama menjabat Bupati Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Banyak faktor penyebabnya, selain angka kemiskinan masih tinggi di Karangasem, secara geografis sebagian besar lahan kering masih mengalami krisis air bersih, ditambah PAD (pendapatan asli daerah) juga masih terbilang kecil.
Hal itu terungkap dalam dialog di acara Media Gathering dengan tema ‘Menyama Braya’ yang digelar Bagian Humas dan Protokol Setdakab Karangasem di Hotel Puri Bagus Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Sabtu (23/11) pukul 10.00 Wita.
Dalam acara media gathering ini mengundang seluruh pimpinan media cetak, dan elektronik se-Bali dipandu Yoka Darmawan. Dalam dialog itu sebagai narasumber Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri didampingi Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra.
Bupati Mas Sumatri terlebih dahulu membeberkan profil Karangasem yang masih memerlukan banyak dukungan. Terutama untuk mengentaskan kemiskinan salah satunya mengikis keberadaan gepeng, telah dibangun program desaku menanti, seluruh mantan gepeng diberdayakan. Program lain dengan memperbanyak bedah rumah, memberikan Kartu Karangasem Sehat (KKS), dan mengoptimalkan potensi pariwisata spiritual berbasis desa adat.
Bupati Mas Sumatri, tidak serta merta meniru pengelolaan pariwisata di kabupaten lain. Bagian-bagian yang ditiru hanya yang cocok dikembangkan di Karangasem. Sebab, Karangasem punya ciri khas tersendiri dalam hal pengelolaan pariwisata sesuai potensi yang ada.
"Memang masih banyak warga Karangasem yang miskin, guna mengikis angka dengan membangun desaku menanti. Saya harap dari kalangan media turut menginformasikan tentang kemiskinan, setidaknya turut membantu memberikan informasi," ujar Bupati Mas Sumatri, menjawab pertanyaan media, soal penanganan kemiskinan dan pengelolaan pariwisata.
Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra, memaklumi siapapun jadi Bupati Karangasem, tantangannya berat. Dengan jumlah penduduk nomor dua terbanyak di Bali, dan banyak pula memiliki warga miskin. Di samping tanahnya lebih banyak kering, tantangannya agar mampu menyejahterakan masyarakatnya.
"Saya hanya memberikan masukan, pariwisata di Karangasem hendaknya dikelola seperti yang dirintis Bu Gedong (Gedong Bagoes Oka), biarkan pariwisata Karangasem berkembang sesuai gaya Karangasem, jangan meniru pariwisata kabupaten lain," pintanya. Pariwisata Karangasem katanya, adalah masa lalu dan masa kini Bali, yang dilandasi spirit kebudayaan.
"Seperti Objek Wisata Taman Sukasada Ujung dan Objek Wisata Tirtagangga, tidak ada duanya, tidak ditemukan di kabupaten lain. Itulah pariwisata Karangasem," tambahnya. Segala masukan dari beberapa pimpinan media cetak dan elektronik di acara itu, di mata Bupati Mas Sumatri, akan dijadikan referensi untuk berbenah lebih baik di masa datang. *k16
Hal itu terungkap dalam dialog di acara Media Gathering dengan tema ‘Menyama Braya’ yang digelar Bagian Humas dan Protokol Setdakab Karangasem di Hotel Puri Bagus Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Sabtu (23/11) pukul 10.00 Wita.
Dalam acara media gathering ini mengundang seluruh pimpinan media cetak, dan elektronik se-Bali dipandu Yoka Darmawan. Dalam dialog itu sebagai narasumber Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri didampingi Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra.
Bupati Mas Sumatri terlebih dahulu membeberkan profil Karangasem yang masih memerlukan banyak dukungan. Terutama untuk mengentaskan kemiskinan salah satunya mengikis keberadaan gepeng, telah dibangun program desaku menanti, seluruh mantan gepeng diberdayakan. Program lain dengan memperbanyak bedah rumah, memberikan Kartu Karangasem Sehat (KKS), dan mengoptimalkan potensi pariwisata spiritual berbasis desa adat.
Bupati Mas Sumatri, tidak serta merta meniru pengelolaan pariwisata di kabupaten lain. Bagian-bagian yang ditiru hanya yang cocok dikembangkan di Karangasem. Sebab, Karangasem punya ciri khas tersendiri dalam hal pengelolaan pariwisata sesuai potensi yang ada.
"Memang masih banyak warga Karangasem yang miskin, guna mengikis angka dengan membangun desaku menanti. Saya harap dari kalangan media turut menginformasikan tentang kemiskinan, setidaknya turut membantu memberikan informasi," ujar Bupati Mas Sumatri, menjawab pertanyaan media, soal penanganan kemiskinan dan pengelolaan pariwisata.
Ketua PWI Bali, IGMB Dwikora Putra, memaklumi siapapun jadi Bupati Karangasem, tantangannya berat. Dengan jumlah penduduk nomor dua terbanyak di Bali, dan banyak pula memiliki warga miskin. Di samping tanahnya lebih banyak kering, tantangannya agar mampu menyejahterakan masyarakatnya.
"Saya hanya memberikan masukan, pariwisata di Karangasem hendaknya dikelola seperti yang dirintis Bu Gedong (Gedong Bagoes Oka), biarkan pariwisata Karangasem berkembang sesuai gaya Karangasem, jangan meniru pariwisata kabupaten lain," pintanya. Pariwisata Karangasem katanya, adalah masa lalu dan masa kini Bali, yang dilandasi spirit kebudayaan.
"Seperti Objek Wisata Taman Sukasada Ujung dan Objek Wisata Tirtagangga, tidak ada duanya, tidak ditemukan di kabupaten lain. Itulah pariwisata Karangasem," tambahnya. Segala masukan dari beberapa pimpinan media cetak dan elektronik di acara itu, di mata Bupati Mas Sumatri, akan dijadikan referensi untuk berbenah lebih baik di masa datang. *k16
Komentar