Pamit Mau ke Sawah, Menghilang di Sungai Yeh Lating
TABANAN, NusaBali
Seorang kakek asal Banjar Penarukan Bantas, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, I Made Toko, 70, dilaporkan hilang sejak Senin (14/2) sore.
Hingga Selasa (15/2), kakek berusia 70 tahun yang pamit hendak ke sawah ini belum ditemukan, meskipun telah dilakukan pencarian hingga menyusuri sungai. Korban Made Toko diduga hilang terseret arus di Sungai Yeh Lating.
Informasi di lapangan, korban I Made Toko sebelumnya pamit dari rumahnya, Senin sore sekitar pukul 15.30 Wita, hendak pergi ke sawahnya di kawasan Subak Sungsang, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Untuk bisa sampai ke lokasi Subak Sungsang, harus menyeberangi Sungai Yeh Lating yang bermuara di Pantai Pasut.
Saat pergi dari rumah, korban Made Toko membawa penampad (senjata parang ukuran panjang) lengkap dengan pakaian ke sawah. Korban saat itu mengenakan baju warna hitam, celana pendek warna biru dongker, dan capil (topi dari anyaman bambu).
Dugaan sementara, korban Made Toko hilang terseret arus sungai saat menyeberang, karena sebelumnya wilayah Tabanan diguyur hujan lebat yang menyebabkan membesarnya volume air sungai. Di samping itu, di aliran Sungai Lating juga terdapat bekas galian C batu padas, sehingga banyak lubang cukup dalam.
Karena hingga Senin malam korban Made Toko tidak kunjung pulang dari sawah, pihak keluarga kemudian melakukan upaya pencarian. Kasus ini juga dilaporkan ke BPBD Tabanan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan pun langsung melakukan pencarian malam itu. Kemudian, pencarian dilanjutkan Selasa pagi dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD Tabanan, dan kepolisian, bersama masyarakat. Namun, hingga sore korban belum ditemukan.
Petugas Basarnas sendiri empat melakukan penyelaman di aliran Sungai Yeh Lating bekas galian C, yang dicurigai jadi lokasi korban tenggelam. Namun, upaya penyelaman yang dilakukan petugas Basarnas hingga dua kali tersebut tidak membuahkan hasil.
Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, menjelaskan pihaknya mendapat laporan ada warga dari Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan hilang, Senin malam sekitar pukul 20.30 Wita. Malam itu pula, Tim TRC BPBD Tabanan langsung diturunkan untuk membantu upaya pencarian.
Pencarian malam itu dilakukan dengan menyusuri jalan Subak Ngung, Desa Penarukan yang merupakan perlintasan menuju Subak Sungsang di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan. Menurut Nyoman Srinadha, pencarian malam itu bahkan sampai menyusuri sisi Sungai Yeh Lating.
Dalam pencarian yang dilakukan sampat laur malam pukul 23.00 Wita itu, Tim TRC BPBD Tabanan tidak berhasil menemukan korban Made Toko. "Kami bersama masyarakat juga sempat mencari korban ke rumah beberapa keluarganya. Namun, katanya korban tridak ada mampir ke sana," jelas Nyoman Srinadha, Selasa kemarin.
Menurut Nyoman Srinadha, sesuai dengan keterangan pihak keluarga, korban Made Toko memang selalu melewati Sungai Yeh Lating kalau pergi ke sawah. Sayangnya, sore itu tidak ada saksi yang sempat yang melihat korban menyeebrang sungai.
Hanya saja, kata Nyoman Srinadha, korban Made Toko sempat dilihat oleh salah seorang warga berjalan ke arah barat menuju Sungai Yeh Lating, dengan membawa penampad. Meski demikian, pihaknya belum berani memastikan korban Made Toko hilang terseret arus sungai.
Nyoman Srinadi menyebutkan, dalam pencarian yang dilanjutkan Selasa pagi, petugas Basarnas sempat melakukan penyelamanan hingga dua kali di lokasi yang dicurigai korban tenggelam. "Petugas Basarnas dua kali melakukan penyelaman, namun tidak ada hasilnya," tandas Nyoman Srinadha.
Tim gabungan, kata dia, sudah melakukan penyisiran ke berbagai lokasi untuk mencari keberadaan korban Made Toko. Bahkan, penyisiran dilakukan smapai ke Pantai Pasut, yang merupakan muara Sungai Yeh Lating. Namun, hingga Selasa sore pukul 16.00 Wita, hasilnya masih nihil. *des
Komentar