Akan Urus Bisnis, Arah 2024 Tunggu Induk Partai
Bupati Agus Suradnyana Setelah Lengser Agustus Nanti
SINGARAJA, NusaBali
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,59, mulai mengambil ancang-ancang jelang berakhirnya masa jabatan pada bulan Agustus 2022 mendatang.
Pentolan kader PDIP ini mengaku akan berfokus pada bisnis yang dimilikinya selama ini. Dia pun enggan berkomentar banyak saat ditanya kesiapannya maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Agus Suradnyana sebelum terjun ke politik memang dikenal sebagai pengusaha sukses. Dia yang mengawali kariernya sebagai kontraktor, mengembangkan sayap ke bisnis properti, hotel, vila hingga travel bus. Banyaknya unit usaha yang sukses dirintisnya membuat Putu Agus Suradnyana masuk sebagai 10 besar kepala daerah terkaya di Indonesia. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK), Agus Suradnyana disebut memiliki kekayaan hingga Rp 171 miliar lebih dan utang Rp 10 miliar lebih.
Ditemui NusaBali di sela acara Uji Coba Teknologi Pembersihan Pipa dengan Nitrogen Tekanan Tinggi di kawasan Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Rabu (13/4) siang, Agus Suradnyana mengatakan masih tetap berkegiatan di partai.
“Saya kan masih Ketua Partai di Buleleng, tapi saya sementara mau ngurus perusahaan dulu. Karena selama ini saya kekurangan waktu untuk mengurus perusahaan saya,” ucap bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Saat ditanya soal kelanjutan kariernya di dunia politik, Ketua DPC PDIP Buleleng ini mengaku masih akan tetap berkegiatan politik. Hanya saja persiapan maju dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Pemilu 2024 nanti, belum dibocorkan Agus Suradnyana.
Bahkan isu akan maju sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI juga masih dibantahnya. Menurutnya karir politiknya akan diserahkan sepenuhnya kepada induk partai. “Tidak lah, nanti saja. Ke mana saya ditugaskan ke sana nanti saya. Saya tidak boleh berasumsi pribadi, saya tegak lurus sama partai. Dari dulu juga saya begitu,” imbuh mantan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali ini.
Menurutnya sebagai kader partai besar, wajib mematuhi aturan yang ada. Agus Suradnyana pun menyebutkan semua kader partai memiliki potensi untuk ditunjuk memperjuangkan partainya di pesta demokrasi 2024 mendatang. “Semua orang (kader) punya potensi ada lebih ada kurangnya, berbeda-beda, tapi semua punya kesempatan,” kata dia.
Sementara itu kiprah di dunia politik bupati kelahiran 4 Agustus 1963 ini memang tidak bisa diragukan. Suami Gusti Aries Sujati Suradnyana ini mengawali kiprahnya di dunia politik pasca reformasi. Ayah tiga anak ini pada tahun 2006 memenangkan kursi DPRD Provinsi Bali dan duduk di Komisi III.
Loyalitasnya pada partai pun membuatnya didaulat sebagai Calon Bupati Buleleng periode 2012-2017 menggandeng I Nyoman Sutjidra sebagai Wakil Bupati Buleleng. Dalam pertarungan saat itu pasangan PASS (Putu Agus Suradnyana-Sutjidra) menghadapi 3 pasangan calon lainnya, yakni Cabup Gede Ariadi berpasangan dengan Cawabup I Wayan Arta sebagai pasangan calon nomor urut 1. Tutik Kusuma Wardhani berpasangan dengan Komang Nova Sewi Putra di nomor urut 2 dan I Wayan Gede Wenten Suparlan berpasangan dengan Ida Bagus Djodhi nomor urut 4. Dari 315.087 suara sah saat itu, PASS berhasil mengumpulkan suara 186.814 atau 53,87 persen.
Pasangan Cabup-Cawabup PASS kembali diusung pada Pilkada Buleleng 2017. Agus Suradnyana dan Sutjidra diusung PDIP untuk memenangkan Pilkada dan menjabat untuk periode kedua. Saat itu pasangan PASS yang mendapat nomor urut 2, berhasil memenangkan pilkada secara telak dengan perolehan suara 214.825 atau 68,18 persen. Perolehan suara itu pun jauh di atas pasangan Cabup-Cawabup Dewa Nyoman Sukrawan yang bergandengan dengan Gede Dharma Wijaya sebagai paslon nomor urut 1. Sukrawan dan Dharma Wijaya saat itu hanya berhasil mengumpulkan suara 100.262 atau 31,83 persen. *k23
Komentar