Kasek SMAN 3 Amlapura Dimutasi Jadi Guru Akuntasi
Sebelum bertugas di SMAN Abang, Komang Sudiana mengawali dengan ritual malukat.
AMLAPURA, NusaBali
Kasek SMAN 3 Karangasem, I Komang Sudiana, yang tertangkap kamera lakukan aksi ‘injak’ bahu siswa saat memberikan pembinaan kedisiplinan dengan cara push up langsung dibebastugaskan. Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMAN Karangasem yang juga Kasek SMN 2 Amlapura Wayan Sugiana ditunjuk sebagai Plt Kasek SMAN 3 Amlapura menggantikan I Komang Sudiana. Sementara Komang Sudiana dimutasi jadi guru akuntasi di SMAN Abang. Serah terima jabatan kasek berlangsung di Aula SMAN 3 Amlapura, Banjar Delod Sema, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Selasa (19/4).
Wayan Sugiana sebagai Plt Kasek SMAN 3 Amlapura berdasarkan Surat Perintah Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Nomor B.31.821.24/62/GTK/Dikpora tertanggal 13 April 2022. SK ditandatangani Kadisdikpora Provinsi Bali, Dr Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Wayan Sugiana terhitung jadi Plt Kasek SMAN 3 Amlapura sejak 13 April sampai ada Kasek SMAN 3 Amlapura definitif. “Acara serah terimanya sederhana, hanya tanda tangan penyerahan berkas saja, tidak ada hal-hal lain yang disampaikan,” jelas Wayah Sugiana, mantan Kasek SMAN Bebandem dan Kasek SMAN 1 Amlapura ini.
Komang Sudiana mendadak dimutasi sejak menggelar acara disiplin siswa, terutama siswa laki-laki agar tidak ada lagi berambut panjang. Siswa berambut panjang diberi hukuman push up, Senin (11/4). Saat berikan hukuman push up, kebetulan direkam salah satu siswa kemudian diedarkan di media sosial. Video itu pun viral. Imbasnya, jabatan Kasek SMAN 3 Amlapura didegradasi jadi guru biasa. “Saya menerima tugas baru, siap ditempatkan di mana saja selaku ASN,” ungkap Komang Sudiana.
Sebelum bertugas di SMAN Abang sebagai guru mata pelajaran Akuntasi, Komang Sudiana mengawali dengan malukat di salah satu geria di Karangasem. Terpisah, Kasek SMK Giri Pendawa Desa Nongan, Kecamatan Rendang I Putu Gede Arimbawa sangat menyayangkan pergantian Kasek SMAN 3 Amlapura begitu cepat hanya gara-gara yang bersangkutan membina disiplin siswa dengan hukuman push up. “Mestinya lakukan investigasi ke sekolah, tanya siswa, tanya orangtua, tanya masyarakat, tanya komite sekolah, biar tidak terkesan sepihak,” ujar Arimbawa. Menurutnya, semenjak Komang Sudiana menjabat Kasek, mulai ada perubahan disiplin siswa di SMAN 3 Amlapura.
Sebelumnya, Disdikpora Provinsi Bali berikan sanksi tegas kepada Kasek SMAN 3 Amlapura, I Komang Sudiana, yang tertangkap kamera lakukan aksi injak bahu siswa saat memberikan pembinaan kedisiplinan dengan cara push up. Komang Sudiana langsung dibebastugaskan dari jabatan sebagai kepala sekolah. Kadisdikpora Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengaku langsung memanggil Komang Sudiana, Selasa (12/3). Dikatakan, yang bersangkutan mengakui bahwa orang yang tertangkap kamera sedang melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa memang benar dirinya. “Sudah kami panggil minta klarifikasi, memang yang bersangkutan mengakui itu dirinya yang melakukan hukuman disiplin kepada siswa,” kata Ngurah Boy.
Ngurah Boy menegaskan, dengan alasan apapun tindakan yang dilakukan oknum kasek tersebut tidak bisa dibenarkan. Dia menyebut masih banyak cara lain yang bisa dilakukan dalam mendidik siswa, tanpa menggunakan kekerasan. Ngurah Boy menyebut keputusan membebastugaskan oknum kasek diberikan langsung Gubernur Bali Wayan Koster. “Dengan keputusan Bapak Gubernur bahwa yang bersangkutan diberhentikan sebagai kepala sekolah,” tegasnya. Ngurah Boy menambahkan, yang bersangkutan juga akan dimutasi ke sekolah lainnya. *k16
Wayan Sugiana sebagai Plt Kasek SMAN 3 Amlapura berdasarkan Surat Perintah Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Nomor B.31.821.24/62/GTK/Dikpora tertanggal 13 April 2022. SK ditandatangani Kadisdikpora Provinsi Bali, Dr Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Wayan Sugiana terhitung jadi Plt Kasek SMAN 3 Amlapura sejak 13 April sampai ada Kasek SMAN 3 Amlapura definitif. “Acara serah terimanya sederhana, hanya tanda tangan penyerahan berkas saja, tidak ada hal-hal lain yang disampaikan,” jelas Wayah Sugiana, mantan Kasek SMAN Bebandem dan Kasek SMAN 1 Amlapura ini.
Komang Sudiana mendadak dimutasi sejak menggelar acara disiplin siswa, terutama siswa laki-laki agar tidak ada lagi berambut panjang. Siswa berambut panjang diberi hukuman push up, Senin (11/4). Saat berikan hukuman push up, kebetulan direkam salah satu siswa kemudian diedarkan di media sosial. Video itu pun viral. Imbasnya, jabatan Kasek SMAN 3 Amlapura didegradasi jadi guru biasa. “Saya menerima tugas baru, siap ditempatkan di mana saja selaku ASN,” ungkap Komang Sudiana.
Sebelum bertugas di SMAN Abang sebagai guru mata pelajaran Akuntasi, Komang Sudiana mengawali dengan malukat di salah satu geria di Karangasem. Terpisah, Kasek SMK Giri Pendawa Desa Nongan, Kecamatan Rendang I Putu Gede Arimbawa sangat menyayangkan pergantian Kasek SMAN 3 Amlapura begitu cepat hanya gara-gara yang bersangkutan membina disiplin siswa dengan hukuman push up. “Mestinya lakukan investigasi ke sekolah, tanya siswa, tanya orangtua, tanya masyarakat, tanya komite sekolah, biar tidak terkesan sepihak,” ujar Arimbawa. Menurutnya, semenjak Komang Sudiana menjabat Kasek, mulai ada perubahan disiplin siswa di SMAN 3 Amlapura.
Sebelumnya, Disdikpora Provinsi Bali berikan sanksi tegas kepada Kasek SMAN 3 Amlapura, I Komang Sudiana, yang tertangkap kamera lakukan aksi injak bahu siswa saat memberikan pembinaan kedisiplinan dengan cara push up. Komang Sudiana langsung dibebastugaskan dari jabatan sebagai kepala sekolah. Kadisdikpora Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengaku langsung memanggil Komang Sudiana, Selasa (12/3). Dikatakan, yang bersangkutan mengakui bahwa orang yang tertangkap kamera sedang melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa memang benar dirinya. “Sudah kami panggil minta klarifikasi, memang yang bersangkutan mengakui itu dirinya yang melakukan hukuman disiplin kepada siswa,” kata Ngurah Boy.
Ngurah Boy menegaskan, dengan alasan apapun tindakan yang dilakukan oknum kasek tersebut tidak bisa dibenarkan. Dia menyebut masih banyak cara lain yang bisa dilakukan dalam mendidik siswa, tanpa menggunakan kekerasan. Ngurah Boy menyebut keputusan membebastugaskan oknum kasek diberikan langsung Gubernur Bali Wayan Koster. “Dengan keputusan Bapak Gubernur bahwa yang bersangkutan diberhentikan sebagai kepala sekolah,” tegasnya. Ngurah Boy menambahkan, yang bersangkutan juga akan dimutasi ke sekolah lainnya. *k16
Komentar