Yasa Putra Sedana Sayangkan Banper Infrastruktur Gedung Pertunjukan Ditunda
GIANYAR, NusaBali
Yayasan Yasa Putra Sedana di Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar, terdaftar sebagai penerima bantuan pemerintah infrastruktur ekonomi kreatif tahun 2021.
Ada 16 lembaga maupun sanggar secara nasional yang terdaftar. Yasa Putra Sedana menjadi satu-satunya di Bali yang memperoleh kesempatan langka ini. Sedianya, proses revitalisasi ruang kreatif itu sudah berjalan. Disain 3D ruang kreatif yang terdiri dari open stage, area indoor, bale kerajinan, dan bale pertunjukan multi fungsi pun telah dirampungkan. Sayang, recofusing anggaran karena dampak pandemi membuat ruang kreatif yang diidamkan ini tertunda tanpa kejelasan batasan waktu.
Hal itu membuat Yasa Putra Sedana yang selama ini dikenal memiliki paket Dinner show pertunjukan Tari Legong dan Barong ini sulit mengepakkan sayap. ‘’Dampaknya kami tidak bisa buat pertunjukan reguler. Padahal turis mulai banjir. Kami hanya bisa by order saja. Kebanyakan individu. Yang datang 6 sampai 8 orang. Gedenan biaya, karena melayani 10 sama repotnya dengan layani 50," sesal pemilik Yayasan Yasa Putra Sedana, Dewa Ngakan Rai Budiasa,71, Selasa (2/8).
Seniman yang tahun 1974 sudah menari di Jerman ini sulit membendung kesedihan atas penundaan revitalisasi, sebab selama proses pengajuan bantuan, verifikasi, hingga pengecekan oleh konsultan dirinya sudah yakin 100 persen. Terlebih ada beban moril yang dirasakan, karena stage ini sangat didambakan oleh masyarakat setempat. "Prosesnya melelahkan, banyak dirugikan. Tentu kami merasa greget. Kenapa setelah sekian jauh melangkah, endingnya begini (ditunda)," ungkapnya. Dijelaskan, proses yang melelahkan menguras energi dan materi tersebut mulai dilakukan sejak 27 November 2020. Disetujui 15 Februari 2021 dan pihaknya yakin akan segera dieksekusi. "Tapi tiba-tiba ada surat dari Kementerian ada penundaan. Tertanggal 30 Juni 2021," jelas politikus yang jadi tim ahli Pemkab Gianyar ini.
Dewa Rai yakin revitalisasi ini terwujud karena pertunjukan dinner show Yasa Putra Sedana ini sebagai the only one di Payangan dan salah satu pionir pengembangan pariwisata pedesaan. Infrastruktur yang diidamkan itu pun nantinya akan menyerap banyak tenaga kerja lokal, terutama para seniman lokal. Revitalisasi ruang kreatif ini pula diharapkan untuk memberi rasa nyaman pada turis. Khususnya ketika musim hujan. Seperti pada waktu kunjungan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo beberapa waktu lalu. Pertunjukan yang berlangsung di ruang terbuka, menjadi sedikit terganggu ketika hujan mengguyur. "Beliau merasakan langsung saat itu, makanya kami sangat berharap Banper ini terwujud," ujarnya sembari menghela nafas.
Bantuan infrastruktur ini baginya tidak sekadar tari - menari. Melainkan, menjadi lembaga pewaris seni dan budaya leluhur untuk memperkokoh jati diri bangsa. "Kami ingin Yasa Putra Sedana menjadi pusat ekonomi kreatif, menjadi tempat pengkajian, pengembangan dan pelestarian seni dan budaya melalui proses pembelajaran berbasis pemberdayaan kelompok masyarakat," jelasnya. *nvi
Komentar