Kejar Zero Case, 93 Ribu Sapi di Bali Telah Divaksin
DENPASAR,NusaBali
Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Bali terus menggencarkan vaksinasi terhadap ternak sapi petani.
Targetnya seluruh populasi sapi di Bali sebanyak 556.911 ekor tervaksin semua. Untuk saat ini cakupan vaksinasi sebanyak 93.153 ekor atau 16,73 persen dari total ekor telah tervaksin. Upaya untuk mencapai 100 persen vaksinasi kini masih terus dilaksanakan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Wayan Sunada mengatakan hal tersebut. Pola vaksinasi dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari radius 3 kilometer dari kasus, kemudian diperluas sampai radius 10 kilometer.
Dijelaskan vaksinasi berdasarkan secara bertahap dengan perhitungan radius tersebut, untuk mengatasi keterbatasan vaksin. “Itu yang kita lakukan, sehingga target nanti 100 persen vaksinasi bisa tercapai,” ujar pejabat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Selasa (2/8).
Sampai dengan Selasa kemarin, Bali sudah dua kali menerima alokasi vaksin dari Pusat. Pemberian pertama sebanyak 112 ribu dosis, beberapa waktu setelah PMK merebak. Dan pemberian kedua, pada Senin (1/8) sebanyak 100 ribu dosis. Sehingga seluruhnya baru 212 ribu dosis vaksin yang diterima Bali untuk penanggulangan PMK.
Dijelaskan Sunada, sampai dengan Selasa kemarin, sudah 93.153 sapi yang divaksin atau 16,73 persen. “Ini data terbaru sampai sore ini,” ujar Sunada yang mengaku sedang sembahyang di Pura Puseh, saat dihubungi.
Karena itulah, kata dia vaksinasi terus dilakukan di lapangan. Teknisnya berkoordinasi dengan semua pihak terkait, khususnya dengan petani atau peternak.
Sunada menyatakan astungkara (syukur) penanganan PMK sudah menunjukkan perkembangan positif. “Astungkara, tidak ada lagi yang terkonfirmasi,” jelas dia.
Walau demikian, Sunada menyatakan pasar hewan masih tetap tutup, sampai nanti ada arahan dari Pusat. Karena itulah kata Sunada, sesuai pemberitahuan sebelumnya, pasar-pasar hewan masih belum boleh buka sampai dengan 31 Agustus depan.
Berdasarkan data jumlah populasi sapi Bali sebanyak 556.991. Dari jumlah tersebut populasi sapi terbanyak ada di Kabupaten Buleleng, 148.949 ekor. Kedua di Kabupaten Karangasem 133.594 ekor. Terbanyak ketiga di Kabupaten Bangli 68.888 ekor. Dari 556.991 tersebut yang tercatat sakit PMK 556 ekor. Untuk penanggulangan PMK, 553 ekor telah dipotong bersyarat dan 3 ekor mati.
Untuk ganti rugi sapi yang dipotong bersyarat, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Wayan Sunada, mengatakan masih dalam proses. “Untuk ganti rugi masih dalam proses. Maksimal Rp 10 juta,” ucapnya. *K17
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Wayan Sunada mengatakan hal tersebut. Pola vaksinasi dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari radius 3 kilometer dari kasus, kemudian diperluas sampai radius 10 kilometer.
Dijelaskan vaksinasi berdasarkan secara bertahap dengan perhitungan radius tersebut, untuk mengatasi keterbatasan vaksin. “Itu yang kita lakukan, sehingga target nanti 100 persen vaksinasi bisa tercapai,” ujar pejabat asal Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Selasa (2/8).
Sampai dengan Selasa kemarin, Bali sudah dua kali menerima alokasi vaksin dari Pusat. Pemberian pertama sebanyak 112 ribu dosis, beberapa waktu setelah PMK merebak. Dan pemberian kedua, pada Senin (1/8) sebanyak 100 ribu dosis. Sehingga seluruhnya baru 212 ribu dosis vaksin yang diterima Bali untuk penanggulangan PMK.
Dijelaskan Sunada, sampai dengan Selasa kemarin, sudah 93.153 sapi yang divaksin atau 16,73 persen. “Ini data terbaru sampai sore ini,” ujar Sunada yang mengaku sedang sembahyang di Pura Puseh, saat dihubungi.
Karena itulah, kata dia vaksinasi terus dilakukan di lapangan. Teknisnya berkoordinasi dengan semua pihak terkait, khususnya dengan petani atau peternak.
Sunada menyatakan astungkara (syukur) penanganan PMK sudah menunjukkan perkembangan positif. “Astungkara, tidak ada lagi yang terkonfirmasi,” jelas dia.
Walau demikian, Sunada menyatakan pasar hewan masih tetap tutup, sampai nanti ada arahan dari Pusat. Karena itulah kata Sunada, sesuai pemberitahuan sebelumnya, pasar-pasar hewan masih belum boleh buka sampai dengan 31 Agustus depan.
Berdasarkan data jumlah populasi sapi Bali sebanyak 556.991. Dari jumlah tersebut populasi sapi terbanyak ada di Kabupaten Buleleng, 148.949 ekor. Kedua di Kabupaten Karangasem 133.594 ekor. Terbanyak ketiga di Kabupaten Bangli 68.888 ekor. Dari 556.991 tersebut yang tercatat sakit PMK 556 ekor. Untuk penanggulangan PMK, 553 ekor telah dipotong bersyarat dan 3 ekor mati.
Untuk ganti rugi sapi yang dipotong bersyarat, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I Wayan Sunada, mengatakan masih dalam proses. “Untuk ganti rugi masih dalam proses. Maksimal Rp 10 juta,” ucapnya. *K17
Komentar