Klub Peserta Piala Soeratin Rayon Bali Harapkan Kompetisi Digulirkan Kembali
DENPASAR,NusaBali.com - Klub kontestan Piala Soeratin Rayon Bali mengharapkan agar kompetisi yang sempat terhenti dapat segera digulirkan kembali oleh Asprov PSSI Bali.
Apalagi menurut anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Akmal Marhali sempat meluruskan kekeliruan yang terjadi di PSSI. Ia mengatakan kompetisi yang sebenarnya diminta TGIPF untuk dihentikan sementara hanyalah untuk Liga 1, 2, dan 3.
Sementara kompetisi sepakbola nonprofesional di level akar rumput (grassroot) mestinya bisa tetap bergulir.
"PSSI salah menerjemahkan. Padahal, jelas yang dihentikan hanya Liga 1, Liga 2, Liga 3 yang disetujui Menpora, sementara tidak ada masalah untuk level grassroot," kata Akmal yang juga pengamat olahraga tersebut, dikutip dari Antara.
Pernyataan ini mendapat respons positif dari klub kontestan Piala Soeratin di Bali, menurut humas Perst Tabanan Junior Totok Waluyo mengharapkan kompetisi pembinaan usia dini dapat segera digelar, mengingat banyak dari pemainnya yang berasal dari sekolah sepakbola (SSB) sudah tidak sabar untuk kembali berlaga.
"Sebenarnya ini kan kompetisi pembinaan, dengan tertundanya ini fokus anak-anak sudah menurun di kompetisi. Karena kemarin sudah on fire (semangat), sekarang ditunda tanpa adanya kepastian," ujar Totok, Kamis (13/10/2022).
Totok yang juga pengawas pertandingan Liga 3 ini mengatakan dengan tertundanya lebih dari seminggu tanpa adanya kepastian, hal ini merujuk dari surat PSSI bernomor 4114/UDN/2630/X-2022 tertanggal 4 Oktober 2022.
Kini pihaknya menantikan adanya surat keputusan terbaru dari PSSI pusat kepada seluruh Asprov PSSI se-Indonesia untuk memulai lagi kompetisi Piala Soeratin ini.
"Kami tetap mematuhi apa yang menjadi kewenangan Asprov PSSI Bali, dan kami berharap surat keputusan terbaru tentang penyelenggaraan kompetisi ini dapat segera dikeluarkan," ungkapnya.
Hal senada disampaikan pula Sekretaris Askot PSSI Denpasar Ida Bagus Putu Purnaya, menurutnya secara psikologi jika penundaan ini berlarut-larut tanpa adanya kepastian dapat mempengaruhi mental bertanding para pemainnya.
Menurutnya dampak penghentian kompetisi ini, juga menyebabkan final Piala Soeratin U-17 antara Perseden Denpasar vs Putra Tresna yang harusnya digelar (6/8/2022) lalu, terpaksa tertunda pelaksanaanya hingga menunggu keputusan lanjutan.
"Dari Ketua Umum, Exco hingga ofisial dan pengurus Perseden menginginkan adanya kepastian," kata Gus Pur sapaan akrabnya.
Sementara itu Direktur Kompetisi Asprov PSSI Bali AA Gede Dalem Suarnata juga menginginkan agar agar semua kompetisi dapat segera normal kembali.
Tetapi menurutnya Asprov PSSI Bali masih menunggu arahan dan surat keputusan dari PSSI pusat.
"Karena ini menyangkut izin, tanpa itu kita tidak dapat selenggarakan pertandingan," tandasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kompetisi sepak bola di Indonesia harus dihentikan sementara. Hal ini menyusul terjadinya Tragedi Kanjuruhan, yang terjadi setelah laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 lalu.*aps
Komentar