Narendra Jatna Dilantik jadi Kajati Bali
JAKARTA, NusaBali
Pucuk pimpinan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali resmi berganti. Ade T Sutiawarman yang sudah 2 tahun lebih menjabat Kajati Bali mendapat promosi sebagai Kajati Jawa Barat.
Sebagai gantinya, DR R Narendra Jatna akan menduduki kursi Kajati Bali yang baru. Serah terima jabatan Kajati Bali ini digelar di Jakarta pada Senin (20/3). Narendra Jatna yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Perencanaan pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI resmi dilanti sebagai orang nomor satu di Kejati Bali.
Dalam arahannya, Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan para pejabat yang baru dilantik dapat segera melaksanakan tugas dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Misalnya, berkoordinasi dengan Bawaslu dan aparat penegak hukum untuk mengawal persiapan Pemilu."Para Kajati yang baru dilantik, agar segera bersinergi dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan aparat penegak hukum lainnya dalam rangka mengawal persiapan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan tetap memperhatikan kewenangan yang dimiliki dan tidak ikut serta dalam kampanye pemilu atau mendukung partai politik tertentu," kata Burhanuddin dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Senin (20/3).
Selain itu, ia meminta jajaran yang baru dilantik melaksanakan penegakan hukum yang humanis serta proporsional dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan yang hidup di tengah masyarakat agar meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Kejaksaan. Adapun Kepala Kejaksaan Tinggi yang baru dilantik hari ini juga diminta menjadi suri tauladan terhadap seluruh jajarannya dalam penerapan pola hidup sederhana.
Burhanuddin juga menginstruksikan agar pejabat yang baru dilantik dapat meningkatkan pengawasan melekat terhadap seluruh jajaran di satuan kerja masing-masing, dan pedomani Surat Jaksa Agung Nomor 3 tanggal 17 Januari 2022 tentang meningkatkan Pengawasan Melekat pada Satuan Kerja.
"Saya ingin mengingatkan para pejabat yang baru dilantik, beberapa menit yang lalu Saudara telah mengucap sumpah jabatan, sumpah tersebut bukan hanya sebuah seremonial formal semata, melainkan suatu ikrar yang memiliki makna spiritual mendalam antara saudara dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang kelak akan diminta pertanggungjawabannya," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin meminta agar amanah yang diberikan kepada Kajati yang baru dilantik dapat dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, serta komitmen sungguh-sungguh untuk bekerja keras serta cerdas diiringi dengan nilai Tri Krama Adhyaksa demi kejayaan institusi kejaksaan.
"Saya ingin memberikan sebuah pesan kepada para pejabat yang baru dilantik dan sebenarnya ini adalah juga pesan bagi kita semua, 'jabatan itu bisa menjadi berkah yang membawa kebahagiaan atau juga menjadi hukuman yang membawa keburukan bagi siapa yang mengembannya, tergantung dengan niat apa Saudara menjalankannya," tuturnya.
Seperti diketahui, di era kepimpinan Ade T Sutiawarman, Kejati Bali telah mengungkap sejumlah kasus korupsi yang menjadi sorotan publik. Seperti, beberaoa kasus korupsi LPD dengan kerugian puluhan miliar. Paling anyar, Kejati Bali sedang menangani kasus dugaan korupsi Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) Mandiri Universitas Udayana (Unud). Dalam kasus ini, penyidik Kejati Bali telah menetapkan 4 orang tersangka, termasuk Rektor Unud, Prof I Nyoman Gde Antara, M.Eng. *
Komentar