Veddriq Raih Emas dan Pertajam Rekor Dunia
Desak Rita Raih Perunggu Piala Dunia Panjat Tebing di Korsel
JAKARTA, NusaBali - Atlet Indonesia Veddriq Leonardo (26 tahun) meraih medali emas sekaligus mempertajam rekor dunia nomor speed putra pada Piala Dunia Panjat Tebing atau IFSC - Climbing World Cup 2023 di Seoul, Korea Selatan, Jumat (28/4) malam Wita.
Veddriq menjadi yang terbaik setelah di final perebutan medali emas mencatatkan waktu 5,01 detik. Dia mengalahkan atlet asal China Jinbao Long (5,12 detik). Sebelumnya, Veddriq juga memecahkan sekaligus mempertajam rekor dunia di Negeri Ginseng tersebut.
Pada babak kualifikasi, Veddriq membukukan 4,98 detik detik untuk memecahkan rekor dunia milik pemanjat tebing Merah Putih lainnya yakni Kiromal Katibin dengan 5,00 detik saat tampil pada IFSC World Cup di Chamonix, Prancis pada 8 Juli 2022.
Tak lama setelah itu, Veddriq kembali tampil mengesankan pada perempatfinal saat melawan Peng Wu asal China dengan mempertajam rekor dunia yang baru diraihnya dengan mencatatkan waktu 4,90 detik, meninggalkan Wu yang finis dengan 6,13 detik.
Menurut Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengatakan bahwa sebenarnya Veddriq dan sejumlah atlet panjat tebing Indonesia lainnya berhasil mencatatkan waktu di bawah lima detik dalam proses latihan.
Selain meraih emas nomor speed putra, Indonesia juga membawa pulang satu perunggu pada nomor speed putri melalui Desak Made Rita Kusuma Dewi yang mencatatkan waktu 6,60 detik pada perebutan tempat ketiga mengalahkan wakil Polandia Aleksandra Kalucka dengan 6,71 detik.
Secara keseluruhan, Indonesia mengirim sembilan atlet panjat tebing ke Korea Selatan dengan rincian enam atlet speed putra dan tiga atlet speed putri. Hasil ini pun meningkatkan motivasi atlet untuk bisa terus berprestasi, khususnya di Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
"Pasti (makin meningkatkan motivasi menuju Olimpiade Paris). Kami selalu menekankan kepada mereka bahwa semua ini adalah proses menuju Olimpiade. Olimpiade itu adalah ukuran sesungguhnya," kata Yenny.
Yenny Wahid mengatakan, kini atlet Indonesia makin termotivasi menatap Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis. Menurut Yenny, pihaknya selalu menekankan kepada atlet untuk berproses menuju Olimpiade (Paris). Olimpiade itu ukuran sesungguhnya.
Yenny berharap atlet Indonesia dapat terus konsisten meraih prestasi hingga puncaknya di Olimpiade Paris. Dia juga menekankan agar atlet tidak berpuas diri dengan hasil yang telah dicapai saat ini.
"Saya berharap banyak di Olimpiade Paris juga bisa (berprestasi). Lawannya kuat dan memang ada kekhawatiran juga. Nomor speed masih menjadi andalan. Untuk lead dan boulder masih proses dan semoga bisa di Olimpiade Los Angeles (2028)," kata Yenny.
Berbicara rekor dunia, Yenny mengaku beberapa atlet Indonesia memang sudah bisa mencatatkan waktu di bawah lima detik ketika berlatih. Hingga pada akhirnya dapat pecah rekor di Korea Selatan.
Salah satu cara untuk mendorong atlet Indonesia bisa tembus Olimpiade Paris, FPTI turut memboyong kejuaraan internasional yang menjadi kualifikasi pesta olahraga terbesar di dunia tersebut ke Indonesia.
Sebelum ajang kualifikasi Olimpiade 2024, kata Yenny Indonesia akan lebih dulu menjadi tuan rumah IFSC - Climbing World Cup 2023 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada 6-7 Mei. Hal itu kali kedua, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing setelah tahun lalu bergulir di kawasan SCBD, Jakarta.
Saat ini pemerintah, kata Yenny, telah menyediakan lahan untuk arena panjat tebing di kawasan GBK, tetapi pembangunannya belum rampung dan belum bisa digunakan untuk World Cup 2023. Meski begitu pelaksanaan World Cup 2023 tetap bergulir di kawasan GBK, namun bukan yang disediakan pemerintah sebelumnya. ant
Komentar