Dampak Penggunaan Media Sosial Bagi Kesehatan Remaja di Era Revolusi Industri 4.0
SAAT ini, kita telah menyambut hadirnya era revolusi industri 4.0, yang merupakan sebuah tonggak dalam perkembangan teknologi dan digitalisasi.
Hal ini ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi digital, berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan seperti kecerdasan buatan, big data, cloud computing, dan internet of things.
Dengan kata lain, revolusi industri 4.0 terlihat sebagai suatu area baru yang terdiri dari gabungan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber physical system. Teknologi tersebut memungkinkan produksi industri yang lebih efisien serta penerapan smart manufacturing yang terintegrasi. Secara fundamental, revolusi industri 4.0 mengakibatkan berubahnya cara manusia melangsungkan hidup, seperti berpikir, berperilaku, dan berhubungan satu dengan yang lain.
Media sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia di era revolusi industri 4.0. Hadirnya media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan seseorang. Bahkan, seseorang bisa menjadi besar karena media sosial. Social networking atau media sosial adalah sebuah platform digital yang dapat membuat para penggunanya melakukan berbagai aktivitas sosial seperti berinteraksi, berpartisipasi, berbagi, dan berkomunikasi dengan mudah.
Tidak dipungkiri hadirnya media sosial sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang sosial, pendidikan, politik, ekonomi, dan sebagainya. Media sosial telah membuat penggunanya ketagihan, khususnya pada kalangan remaja. Tak jarang, kalangan remaja yang mempunyai media sosial membagikan kehidupan pribadinya, curahan hatinya, serta foto-foto bersama lingkungan sekitarnya.
Peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, inilah yang disebut sebagai masa remaja. Mereka sedang mengalami perubahan dalam berbagai aspek, seperti fisik, mental, dan emosional. Golongan remaja yang terlalu aktif membagikan kehidupan sehari-hari mereka seakan memperlihatkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan zaman. Banyak remaja berpandangan bahwa semakin aktif di media sosial, maka mereka akan semakin dipandang gaul dan trendi. Sementara itu, remaja yang tidak aktif di media sosial biasanya dianggap tidak keren dan ketinggalan zaman. Padahal, tidak semua postingan di media sosial menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Penggunaan media sosial memudahkan kita dalam berbagai hal, seperti menyampaikan informasi, menerima informasi, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan banyak orang, serta dapat memperoleh keuntungan baik secara sosial dan ekonomi. Namun, penggunaan media sosial yang berlebihan pada remaja dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Menghabiskan waktu yang terlalu banyak di media sosial dapat memicu kecanduan sehingga bisa mengganggu kesehatan mental. Selain itu, media sosial dapat menjadi penyebab stres dan kecemasan yang tinggi pada remaja. Remaja terkadang terlalu fokus pada jumlah likes, komentar, dan pengakuan publik.
Hal ini dapat menyebabkan depresi dan rasa tidak aman pada diri remaja. Dalam media sosial, siapapun dapat dengan bebas berpendapat dan berekspresi tanpa rasa khawatir. Oleh karena itu, banyak remaja yang tertekan karena adanya komentar negatif atau merasa kurang cukup diperhatikan oleh orang-orang. Media sosial juga dapat menyebabkan pola tidur yang buruk pada remaja. Remaja cenderung mengakses media sosial hingga tengah malam, yang mengakibatkan mereka kekurangan waktu tidur, sehingga remaja akan sulit menjalani aktivitas di pagi hari. Penggunaan media sosial secara berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik.
Ketika seorang remaja terlalu fokus pada penggunaan teknologi, mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk menatap layar tanpa melakukan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, sakit pada bagian leher serta bahu, dan masalah penglihatan seperti mata kering atau mata lelah karena terlalu lama menggunakan gadget.
Penggunaan media sosial pada remaja memang dapat memudahkan berbagai hal dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku. Namun, hal tersebut tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Remaja sebagai generasi bangsa, harus pandai dalam memilah dan menyaring informasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga penggunaan media sosial agar tidak melebihi batas yang sehat.
Ada beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari penggunaan sosial seperti mengatur waktu penggunaan, membatasi akses pada waktu tertentu, membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial, dan mengurangi ketergantungan pada pembaruan. Selain itu, penting juga untuk menumbuhkan kebiasaan positif seperti melakukan olahraga dan menjaga pola tidur untuk menjaga kesehatan mental serta fisik kita. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial pada remaja memiliki dampak positif dan negatif pada kondisi kesehatan mereka. Remaja perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang kuat dalam menggunakan media sosial agar bijak dan bertanggung jawab. Dengan demikian, penggunaan media sosial mampu digunakan sebagai alat positif yang dapat membantu remaja tumbuh dan berkembang sebagai individu yang baik. 7
Oleh:
1
Komentar