Demer Ajak Putra Almarhum CBS Gabung Golkar
Saat Melayat ke Rumah Duka, Tjok Tejakusuma Pikir-pikir
Gde Sumarjaya Linggih
Demer
Tjokorda Gede Budi Suryawan
Partai Golkar
Partai Golkar Bali
Tjokorda Gede Tejakusuma
Jero Mangku Gede Sudikerta
Sudikerta
GIANYAR, NusaBali - Ketua Pemenangan Pemilu/Korwil (Koordinator Wilayah) Bali, NTB, NTT DPP Golkar, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer menawarkan putra almarhum Tjokorda Gede Budi Suryawan (CBS), yakni Tjokorda Gede Tejakusuma gabung ke Partai Golkar.
Seperti peribahasa, sekali dayung dua tiga pulau terlampau, ajakan itu disampaikan Demer terhadap Tjok Teja saat melayat ke rumah duka almarhum CBS di Puri Mahasari di Banjar Ubud Kelod, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (29/6) siang. "Tadi (kemarin, Red) kita melayat, bertemu dengan putra almarhum CBS di rumah duka. Ngobrol banyak. Termasuk soal politik, saya tawarkan agar terjun ke politik, meneruskan kiprah ayahandanya. Mudah-mudahan beliau bersedia terjun ke politik," ujar Demer dihubungi NusaBali, sore kemarin.
Demer melayat didampingi Anggota Korwil Pemenangan Pemilu DPP Golkar Putu Yuda Suparsana, Anggota Departemen Ekonomi dan Pariwisata DPP Golkar Dewa Made Widiasa Nida dan sejumlah kader Golkar lainnya. Menurut Demer, Tjok Teja adalah putra ketiga almarhum CBS yang saat ini sebagai pengusaha muda.
Kata dia, ajakan gabung ke Golkar untuk Tjok Teja bukan sekadar asal gaet saja. Ada alasan mendasar, yakni melihat jasa CBS kepada Partai Golkar. "Almarhum CBS selama kariernya di politik konsisten membesarkan Partai Golkar. Beliau memiliki jasa besar membesarkan Golkar di Bali sehingga pernah berjaya pada kepemimpinan CBS sebagai Ketua DPD I Gokar Bali," ujar politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Pada kepemimpinan CBS periode 2004-2009, Golkar yang awalnya tidak memiliki kursi Bupati di Bali berhasil mewujudkan 3 kursi Bupati di Bali. Golkar merebut kursi Bupati Karangasem lewat pasangan Wayan Geredeg-I Gusti Lanang Rai di Pilkada Karangasem 2005. Golkar juga berjaya ketika berhasil merebut kursi Bupati Badung dengan meloloskan pasangan Anak Agung Gde Agung-Ketut Sudikerta di Pilkada Badung 2005. Saat itu, pasangan Gde Agung-Sudikerta menumbangkan lawan yang diusung PDIP I Made Sumer-I Gusti Ngurah Oka (Sumer-Oka).
Pada Pilkada Gianyar 2007, Golkar juga merebut kursi Bupati Gianyar dengan meloloskan pasangan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace-Dewa Made Sutanaya dengan mengalahkan pasangan Anak Agung Gde Bharata-Putu Yudha Tema. CBS sendiri saat menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, sempat bertarung sebagai Calon Gubernur Bali berpasangan dengan Cawagub Brigjen (Purn) Njoman Gde Suwetha di Pilgub Bali 2008. Saat itu, pasangan Cok Budi- Suwetha bertarung dengan pasangan Komjen (Purn) Made Mangku Pastika-Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang diusung PDIP dan pasangan Prof Dr Gde Winasa yang berpasangan dengan I Gusti Bagus Alit Putra yang diusung Partai Demokrat dan partai gurem lainnya. Namun sayangnya, CBS rontok sebagai Cagub Bali.
Usai tumbang di Pilgub Bali 2008, CBS turun dari jabatan Ketua DPD I Golkar Bali. Lebih tepatnya saat itu CBS diturunkan dengan status Musda dipercepat (Musda Luar Biasa, Red). CBS lalu digantikan sebagai Ketua DPD I Golkar Bali oleh I Ketut Sudikerta yang saat itu menjabat sebagai Wakil Bupati Badung.
Sementara pantauan NusaBali, tak hanya rombongan Demer yang datang melayat ke rumah duka Tjokorda Budi Suryawan di Puri Mahasari, Ubud, Kamis kemarin. Terpisah, tampak juga rombongan Jero Mangku Gede Sudikerta yang duduk di Gedong Loji. Para pelayat mulai berdatangan sejak pukul 11.00 Wita.
Meski tidak duduk di tempat yang sama, Demer dan Sudikerta tampak sempat bercengkerama. Mereka sama-sama datang untuk menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga almarhum CBS. Demer menyampaikan belasungkawanya dan merasa kehilangan atas kepergian CBS. Sepengetahuannya, CBS yang sempat sakit sudah mulai membaik. "Makanya agak kaget mendengar kabar kepergian beliau," ujarnya.
Bagi Golkar, CBS merupakan sosok panutan. "Saya sudah lama mengenal CBS sampai akhirnya bersama-sama membangun Golkar Bali. Dan selama menjadi Bupati Gianyar, beliau merupakan sosok pemimpin yang atraktif dan inovatif sehingga menjadikan Gianyar cukup baik dibandingkan kabupaten lainnya di Bali," ungkapnya. Hal itu pula yang membuat kader Golkar bangga terhadap sosok CBS yang berjuang secara konsisten dari awal sampai akhir hayat tetap setia di Golkar.
"Kami harap ada dari putra putri beliau yang bisa ikut jejak sang ayah berjuang bersama untuk melayani masyarakat," terangnya. Sementara mantan Wakil Gubernur Bali, yang kini sudah menapak jalan spritual, Jro Mangku Gde Sudikerta berharap keluarga tabah atas kepergian CBS. Menurut JMG Sudikerta, CBS merupakan seniornya saat masih berkutat di dunia politik. "Kalau sekarang saya sudah tidak berpolitik lagi. Politik saya hanya satu dengan genta," ujar mantan Ketua DPD I Golkar Bali ini. Sehingga saat ini dia hadir untuk ikut mendoakan CBS agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. "Saya bersama seluruh jajaran juga mengucapkan bela sungkawa, semoga keluarga yang tinggalkan tabah dan bisa meneruskan perjuangan beliau," imbuhnya. Pada puncak upacara Palebon CBS nanti, JMG Sudikerta pun mengaku akan ikut mengantarkan CBS ke perabuan terakhirnya.
Sementara terkait pinangan sejumlah elite Golkar, putra bungsu CBS, yakni Tjokorda Gde Putra Tejakusuma Suryawan belum memikirkan hal tersebut. Sebab saat ini dirinya masih berfokus pada dunia usaha. "Banyak sih yang menceritakan, bagaimana ayah dulu dalam memimpin Gianyar. Tapi untuk saat ini belum, nantinya bagaimana, masih pikir-pikir, tiyang saat ini masih fokus pada dunia usaha," ujarnya. Sedangkan mengenai rencana palebon, pihak keluarga masih rembug dan menunggu petunjuk dewasa ayu.
Seperti diketahui Mantan Bupati Gianyar dua periode (1992-1997 dan 1997-2002) yang merupakan tokoh senior Golkar Bali, Tjokorda Gede Budi Suryawan tutup usia, Selasa (27/6). Tokoh politik yang akrab disapa CBS ini menghembuskan napas terakhir di kediamannya Puri Mahasari di Banjar Ubud Kelod, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar pada pukul 07.15 Wita. Almarhum meninggal dunia di usia 72 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri Tjokorda Istri Putra Anitawati, tiga putra Tjokorda Gde Setiabudi Suryawan, Tjokorda Gde Agung Wijaya Kusuma, Tjokorda Gde Putera Tejakusuma, serta 5 orang cucu.
Menurut sang istri, Tjokorda Istri Putra Anitawati, suaminya meninggal dunia sesaat setelah mandi di kediamannya Puri Mahasari, Ubud, Gianyar.
Sebelum pergi meninggalkan keluarga untuk selama-lamanya, CBS sempat memuji pembangunan Gianyar belakangan ini. Bahkan mantan bupati yang dikenal humble ini sempat menyampaikan keinginannya untuk jalan-jalan ke Kota Gianyar sekadar berjalan-jalan bersama cucunya. Terlebih kini Kota Gianyar telah disulap dengan ratusan cahaya lampu kota, dan Alun-alun Gianyar pun kini sangat indah.
"Beliau (almarhum CBS) sangat ingin jalan-jalan ke Kota Gianyar, keinginan itu sempat disampaikan kepada anak-anak dan cucu-cucunya," ungkap Tjok Istri Anitawati. 7 nvi, nat
Komentar