Kebijakan Produk Lokal Gubernur Koster Diapresiasi OJK
Dinilai Mampu Kembangkan Sektor UMKM di Bali
MANGUPURA, NusaBali - Kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster dalam memberikan keberpihakan terhadap produk lokal Bali disambut apresiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peserta sosialisasi Alternatif Pendanaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui Securities Crowdfunding pada Sukra Umanis Warigadean, Jumat (14/7) di Kuta, Badung.
Keberpihakan tersebut seperti diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali, Pergub Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, dan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Khas Tradisional Bali. Para pelaku UKM yang hadir mendukung upaya Gubernur Koster untuk menghadirkan sistem birokrasi pemerintahan yang efisien di dalam memberikan pelayanan terhadap UKM pada khususnya.
Menurut Gubernur Koster, pelaku UKM maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah pengatur ekonomi yang berkontribusi besar terhadap perekonomian, sehingga negara harus hadir untuk membantunya dengan memberikan pelayanan yang pro aktif.
UKM/UMKM di Bali yang salah satunya bergerak di bidang fashion busana Adat Bali dan busana Endek Bali saat ini sedang tumbuh berkembang berkat gagasan Gubernur Koster yang mengatur Hari Penggunaan Busana Adat Bali setiap hari Kamis, Purnama dan Tilem, serta Penggunaan Kain Tenun Endek Bali setiap hari Selasa.
UKM/UMKM di Bali yang di dalamnya terdapat para perajin lokal Bali, mereka membuat produk busana Adat Bali dan busana berbahan kain tenun Endek Bali sebagai bagian dari salah satu unsur budaya Bali yang memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan budaya yang luar biasa dengan kearifan lokalnya. Hal ini menjadikan budaya Bali mempunyai peranan sebagai sumber nilai kehidupan masyarakat.
"Karena itulah, saya berlakukan kebijakan produk lokal tersebut, agar mampu membangun karya seni kreatif yang menjadi kebanggaan dengan memiliki karakter, dan jati diri, sekaligus pengembangan ekonomi sesuai implementasi dari transformasi ekonomi melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali," ujar Gubernur jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Menurutnya, transformasi Ekonomi Kerthi Bali telah menciptakan keberimbangan sesuai dengan potensi alam, manusia, dan kebudayaan Bali, guna terwujudnya ekonomi yang harmonis terhadap alam, ramah ingkungan, hijau, menjaga kearifan lokal.
Selain itu juga berbasis pada sumber daya lokal, berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, tangguh, dan berkelanjutan dengan memiliki 6 sektor unggulan, yaitu :
1) Sektor Pertanian dengan sistem pertanian organik;
2) Sektor Kelautan dan Perikanan;
3) Sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali;
4) Sektor IKM, UMKM dan Koperasi;
5) Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital; dan
6) Sektor Pariwisata.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Irnano Djajadi didampingi Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster betul-betul berpihak terhadap produk lokal Bali. Irnano Djajadi mengungkapkan setelah adanya kebijakan Gubernur, sepertiga koleksi busananya adalah Endek Bali dan hampir setiap hari Kamis menggunakan Endek Bali.
Karena Endek Bali warnanya sangat cerah dan unik. "Bali juga yang memiliki peraturan penggunaan busana Adat Bali saat hari Kamis, Purnama, dan Tilem, ternyata kalau kita memakai busana Adat Bali membuat UKM/UMKM hingga fashion di Bali menjadi berkembang," ujarnya sembari memberikan tepuk tangan kepada Gubernur Koster.
Untuk itu, di dalam mendukung keberadaan UKM/UMKM di Bali, OJK mengharapkan metode Securities Crowdfunding (metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya) mampu memberikan manfaat bagi pelaku UKM untuk mengembangkan bisnisnya di Bali. k17
Komentar