Puncak Kemarau di Bali Hingga Akhir Agustus
MANGUPURA, NusaBali.com - Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan puncak musim kemarau terjadi hingga akhir bulan Agustsu 2023 mendatang.
“Diprakirakan puncak musim kemarau sampai bulan Agustus dan selanjutnya mulai memasuki musim peralihan,” ungkap Prakirawan Cuaca Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana pada Selasa (1/8/2023) sore.
Wulan menjelaskan, puncak musim kemarau di wilayah Bali sudah terjadi pada Juli 2023 lalu. Namun, secara umum saat ini seluruh wilayah Bali diprakirakan sudah memasuki musim kemarau secara keseluruhan.
Sehingga, ia menerangkan pada musim kemarau terdapat angin kencang disebagian besar wilayah Bali yang berdampak pada tinggi gelombang dan masyarakat diminta untuk mewaspadai hal tersebut yang akan terjadi di sebagian besar wilayah perairan selatan Bali.
“Dampak dari puncak musim kemarau di Bali yaitu adanya peningkatan kecepatan angin dan tentu akan berpengaruh terhadap tinggi gelombang air laut,” lanjut dia.
Meski wilayah Bali saat ini memasuki musim kemarau, Wulan mengatakan wilayah Bali masih akan dilanda hujan kategori sedang hingga sangat lebat. Sebab, terangnya musim kemarau tidak menandakan tidak terjadi hujan. Namun, hanya intensitas hujan saja yang berkurang. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan.
“Kemudian nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali. Imbauan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” tutupnya. *ris
Wulan menjelaskan, puncak musim kemarau di wilayah Bali sudah terjadi pada Juli 2023 lalu. Namun, secara umum saat ini seluruh wilayah Bali diprakirakan sudah memasuki musim kemarau secara keseluruhan.
Sehingga, ia menerangkan pada musim kemarau terdapat angin kencang disebagian besar wilayah Bali yang berdampak pada tinggi gelombang dan masyarakat diminta untuk mewaspadai hal tersebut yang akan terjadi di sebagian besar wilayah perairan selatan Bali.
“Dampak dari puncak musim kemarau di Bali yaitu adanya peningkatan kecepatan angin dan tentu akan berpengaruh terhadap tinggi gelombang air laut,” lanjut dia.
Meski wilayah Bali saat ini memasuki musim kemarau, Wulan mengatakan wilayah Bali masih akan dilanda hujan kategori sedang hingga sangat lebat. Sebab, terangnya musim kemarau tidak menandakan tidak terjadi hujan. Namun, hanya intensitas hujan saja yang berkurang. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan.
“Kemudian nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali. Imbauan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem,” tutupnya. *ris
Komentar