Dua Pengendara Derek Tewas Tergencet
Petugas kepolisian dan BPBD Gianyar harus berjibaku 2 jam untuk evakuasi korban Kadek Sudarma dan Kadek Sanjaya dari bangkai mobil derek
Mobilnya Seruduk Abangan Irigasi di Jalan Pintas Ketewel
GIANYAR, NusaBali
Dua pengendara mobil derek tewas tergencet setelah kendaraannya ambruk karena memaksa melintas di bawah Abangan Irigasi di Jalan Batuyang-Ketewel, tepatnya kawasan Banjar Tengah, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (27/6) petang. Kedua korban, I Kadek Sudarma, 46, dan I Kadek Sanjaya, 45, langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dalam kondisi luka parah.
Peristiwa maut yang merenggut nyawa korban I Kadek Sudarma (pria asal Karangasem yang tinggal di Jalan Raya Puputan Klungkung Nomor 18 Semarapura) dan I kadek Sanjaya (tinggal di Jalan Flamboyan Nomor 2 Semarapura), terjadi Selasa petang sekitar pukul 18.45 Wita. Ketika itu, mereka naik mobil derek DK 472 IC, melaju dari arah barat (Denpasar) menuju Klungkung melalui jalan pintas yang sempit di Banjar Tengah, Desa Ketewel.
Yang mengemudikan mobil derek petang itu adalah korban Kadek Sudarma, sementara korban Kadek Sanjaya duduk di sebelah kiri. Kedua korban diduga tidak tahu jalan dan kurang hati-hati saat melintas. Sebab, mereka nekat mengemudikan mobil derek dengan tiang menjulang tinggi, padahal ada Abangan Irigasi terbuat dari beton melintang di atas jalan pada ketingian hanya 2,5 meter.
Karena memaksa lewat di bawah Abangan Irigasi, kerangka besi mobil derek langsung ambruk menggencet kedua korban. Menurut kesaksian seorang warga sekitar, awalnya terdengar suara ledakan seperti kompor gas meledak. Setelah dicari sumber suaranya, saksi mendapati sebuah mobil berwarna gelap teronggok di bawah Abangan Irigasi.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Sukawati. Tak lama berselang, jajaran Polsek Sukawati terjun ke lokasi TKP bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, untuk mengevakuasi mobil derek ambruk berikut dua pengendaranya yang tergencet. Saat petugas datang, kedua korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Namun, petugas kesulitan mengevakuasi jenazah kedua korban dari reruntuhan mobil derek. Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih hingga tadi malam pukul 21.00 Wita untuk mengeluarkan jenazah Kadek Sudarma dan Kadek Sanjaya dari bangkai mobil derek.
"Lumayan sulit mengeluarkan jasad kedua korban, karena terjepit oleh atap mobil derek yang berbahan besi. Jadi, kita harus potong-potong dulu besi yang menggencet korban menggunakan gerinda," jelas petugas BPBD Gianyar, I Nyoman Muliana, yang semalam terjun ke lokasi TKP bersama 9 personel lainnya.
Begitu berhasil dievakuasi, jenazah kedua korban tadi malam langsung dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di lokasi TKP, korban Kadek Sudarma (sopir mobil derek kelahiran Karangasem, 31 Desember 1971) dan Kadek Sanjaya (kelahiran 25 Oktober 1972) mengalami luka-luka berat di sekujur tubuhnya.
Ditemui NusaBali di lokasi TKP, tadi malam, Kapolsek Sukawati Kompol Pande Putu Sugiarta mengatakan kendaraan derek yang dikemudikan korban datang dari arah Denpasar menuju Klungkung, melalui jalan pintas di Banjar Tengah, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Karena sudah menjelang malam, kedua korban diduga tidak memperhatikan ada saluran air irigasi yang dibuat dari betonmelintang di atas jalan.
Nah, saat kendaraan derek melintas di bawah, kata dia, alat derek yang menjulang tinggi menabrak beton Abangan Irigasi. Kontan saja laju kendaraan derek terganjal, hingga pipa-pipa besi perlengkapan di dalamnya langsung menggencet kedua korban. “Kedua korban mengalami luka-luka cukup berat hingga meninggal dunia di TKP,” jelas Kapolsek Pande Sugiharta.
Menurut Kapolsek Pande Sugiharta, pihaknya kesulitan mencari tenaga untuk melakukan evakuasi korban, mengingat banyak pekerja mudik Lebaran. Itu sebabnya, proses evakuasi berlangsung cukup lama. Sebab, petugas harus memotong dulu pipa-pipa besi yang menjepit tubuh korban. “Begitu berhasil dievakuasi, mayat korban langsung dibawa ke RS Sanglah dengan mobil ambulans," jelas Pande Sugiharta.
Sementara itu, salah seorang kerabat Kadek Sudarma, yakni Ketut Tirtayasa, mengungkapkan kedua korban tewas tergencet merupakan anggota Bali Off Roader Community. Saat kejadian kemarin petang, korban Kadek Sudarma dan Kadek Sanjaya dalam perjalanan balik ke Klungkung pasca menerima orderan derek event off road.
Namun, Ketut Tirtayasa mengaku tidak tahu pasti lokasi digelarnya event off road yang dihadiri korban. "Biasanya, kalau ada order derek off road, baru mereka (kedua korban) jalan," jelas Tirtayasa kepada NusaBali. “Mobil derek itu adalah milik Dek Darma sendiri,” lanjutnya. *nvi
GIANYAR, NusaBali
Dua pengendara mobil derek tewas tergencet setelah kendaraannya ambruk karena memaksa melintas di bawah Abangan Irigasi di Jalan Batuyang-Ketewel, tepatnya kawasan Banjar Tengah, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (27/6) petang. Kedua korban, I Kadek Sudarma, 46, dan I Kadek Sanjaya, 45, langsung tewas mengenaskan di lokasi TKP dalam kondisi luka parah.
Peristiwa maut yang merenggut nyawa korban I Kadek Sudarma (pria asal Karangasem yang tinggal di Jalan Raya Puputan Klungkung Nomor 18 Semarapura) dan I kadek Sanjaya (tinggal di Jalan Flamboyan Nomor 2 Semarapura), terjadi Selasa petang sekitar pukul 18.45 Wita. Ketika itu, mereka naik mobil derek DK 472 IC, melaju dari arah barat (Denpasar) menuju Klungkung melalui jalan pintas yang sempit di Banjar Tengah, Desa Ketewel.
Yang mengemudikan mobil derek petang itu adalah korban Kadek Sudarma, sementara korban Kadek Sanjaya duduk di sebelah kiri. Kedua korban diduga tidak tahu jalan dan kurang hati-hati saat melintas. Sebab, mereka nekat mengemudikan mobil derek dengan tiang menjulang tinggi, padahal ada Abangan Irigasi terbuat dari beton melintang di atas jalan pada ketingian hanya 2,5 meter.
Karena memaksa lewat di bawah Abangan Irigasi, kerangka besi mobil derek langsung ambruk menggencet kedua korban. Menurut kesaksian seorang warga sekitar, awalnya terdengar suara ledakan seperti kompor gas meledak. Setelah dicari sumber suaranya, saksi mendapati sebuah mobil berwarna gelap teronggok di bawah Abangan Irigasi.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Sukawati. Tak lama berselang, jajaran Polsek Sukawati terjun ke lokasi TKP bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, untuk mengevakuasi mobil derek ambruk berikut dua pengendaranya yang tergencet. Saat petugas datang, kedua korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Namun, petugas kesulitan mengevakuasi jenazah kedua korban dari reruntuhan mobil derek. Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih hingga tadi malam pukul 21.00 Wita untuk mengeluarkan jenazah Kadek Sudarma dan Kadek Sanjaya dari bangkai mobil derek.
"Lumayan sulit mengeluarkan jasad kedua korban, karena terjepit oleh atap mobil derek yang berbahan besi. Jadi, kita harus potong-potong dulu besi yang menggencet korban menggunakan gerinda," jelas petugas BPBD Gianyar, I Nyoman Muliana, yang semalam terjun ke lokasi TKP bersama 9 personel lainnya.
Begitu berhasil dievakuasi, jenazah kedua korban tadi malam langsung dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di lokasi TKP, korban Kadek Sudarma (sopir mobil derek kelahiran Karangasem, 31 Desember 1971) dan Kadek Sanjaya (kelahiran 25 Oktober 1972) mengalami luka-luka berat di sekujur tubuhnya.
Ditemui NusaBali di lokasi TKP, tadi malam, Kapolsek Sukawati Kompol Pande Putu Sugiarta mengatakan kendaraan derek yang dikemudikan korban datang dari arah Denpasar menuju Klungkung, melalui jalan pintas di Banjar Tengah, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati. Karena sudah menjelang malam, kedua korban diduga tidak memperhatikan ada saluran air irigasi yang dibuat dari betonmelintang di atas jalan.
Nah, saat kendaraan derek melintas di bawah, kata dia, alat derek yang menjulang tinggi menabrak beton Abangan Irigasi. Kontan saja laju kendaraan derek terganjal, hingga pipa-pipa besi perlengkapan di dalamnya langsung menggencet kedua korban. “Kedua korban mengalami luka-luka cukup berat hingga meninggal dunia di TKP,” jelas Kapolsek Pande Sugiharta.
Menurut Kapolsek Pande Sugiharta, pihaknya kesulitan mencari tenaga untuk melakukan evakuasi korban, mengingat banyak pekerja mudik Lebaran. Itu sebabnya, proses evakuasi berlangsung cukup lama. Sebab, petugas harus memotong dulu pipa-pipa besi yang menjepit tubuh korban. “Begitu berhasil dievakuasi, mayat korban langsung dibawa ke RS Sanglah dengan mobil ambulans," jelas Pande Sugiharta.
Sementara itu, salah seorang kerabat Kadek Sudarma, yakni Ketut Tirtayasa, mengungkapkan kedua korban tewas tergencet merupakan anggota Bali Off Roader Community. Saat kejadian kemarin petang, korban Kadek Sudarma dan Kadek Sanjaya dalam perjalanan balik ke Klungkung pasca menerima orderan derek event off road.
Namun, Ketut Tirtayasa mengaku tidak tahu pasti lokasi digelarnya event off road yang dihadiri korban. "Biasanya, kalau ada order derek off road, baru mereka (kedua korban) jalan," jelas Tirtayasa kepada NusaBali. “Mobil derek itu adalah milik Dek Darma sendiri,” lanjutnya. *nvi
Komentar