Jelang Kuningan, Bank Sampah Cairkan Uang Nasabah
AMLAPURA, NusaBali - Pengelola Bank Sampah Central Amlapura, Karangasem, mencairkan uang nasabah yang ditabungkan dari hasil penjualan sampah plastik. Pencairan ini menimbang peningkatan biaya kebutuhan nasabah jelang Hari Raya Kuningan, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (12/8).
‘‘Ada 252 nasabah mencairkan uangnya. Mereka dari unsur tenaga penyapuan, tenaga pengangkut sampah, semua staf Dinas Lingkungan Hidup Karangasem, pimpinan OPD, sekolah, dan masyarakat ,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem I Nyoman Tari, di sela-sela menyerahkan uang nasabah di Bank Sampah Central Amlapura, Jalan Ngurah Rai, Nomor 21, Amlapura, Minggu (6/8). Tari menyebutkan, nasabah bank sampah ini setiap tahun bertambah sehingga sampah plastik ke TPA berkurang. Hanya saja, dia tak menyebutkan berapa penambahan itu.
Kata dia, nasabah yang selama ini menabung dengan uang hasil penjualan sampah plastik. Selanjutnya, jelang Galungan dan Kuningan, DLH mencairkan uang nasabah itu. DLH mencairkan uang nasabah setiap enam bulan sekali. “Kan lumayan, ada untuk biaya hari raya, hanya karena menabung sampah plastik punya biaya hari raya,” tambahnya.
Kata dia, nasabah yang selama ini menabung dengan uang hasil penjualan sampah plastik. Selanjutnya, jelang Galungan dan Kuningan, DLH mencairkan uang nasabah itu. DLH mencairkan uang nasabah setiap enam bulan sekali. “Kan lumayan, ada untuk biaya hari raya, hanya karena menabung sampah plastik punya biaya hari raya,” tambahnya.
Rata-rata nasabah, kata Tari, memiliki tabungan Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Dia berharap agar masyarakat lebih banyak menabung sampah sehingga sampah plastik tidak lagi terkirim ke TPA. Selama ini nasabah menabung sampah. Setiap sampah yang mereka bawa terlebih dicek petugas bank sampah, lanjut menimbang. Uang hasil penjualannya masuk ke buku rekening. Tiap jenis sampah plastik harganya berbeda-beda.
Jenis-jenis sampah plastik, pete (polyethylene terephthalate) hanya sekali pakai, plastik HDPE (high density polyethylene) berasal dari produk produk botol susu, shampoo, tas kresek, dan kosmetik.
“Jadi petugas kebersihan selama ini bukan saja membersihkan sampah di sepanjang jalan yang merupakan wilayah kerjanya, juga mengumpulkan sampah plastik,” katanya.
“Jadi petugas kebersihan selama ini bukan saja membersihkan sampah di sepanjang jalan yang merupakan wilayah kerjanya, juga mengumpulkan sampah plastik,” katanya.
Sejak berdirinya bank sampah, petugas kebersihan kreatif mengumpulkan sampah plastik, sesuai ketentuan bank sampah. Sedangkan masyarakat sejak April 2023, tidak lagi sembarangan taruh sampah di pinggir jalan. Sebab, semua bak sampah telah terbongkar.
Masyarakat menaruh sampah yang telah terpilah di pinggir jalan, terbungkus kresek yang rapi, petugas tinggal mengambil dan menaikkan ke truk sampah.
Tari mengatakan, dari pihak sekolah paling efektif memilah sampah. Di bagian lan Kasek SMPN 6 Abang I Putu Setia Budi mengakui selama ini memberdayakan seluruh siswanya pilah sampah plastik. “Setelah terkumpul, kami jual, kemudian uangnya kami belikan bibit bunga gumitir, untuk taman bunga,” jelas Setia Budi.7k16
Komentar