Undiksha Kekurangan 1.050 Mahasiswa Baru
Kursi kosong mahasiswa baru tersebut tersebar di beberapa Prodi, sebagian besar pada Prodi ilmu terapan. Seperti, Fisika, Kimia, Matematika, dan lainnya.
SINGARAJA, NusaBali
Penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, ditutup pada 31 Juli 2023. Hasil seleksi penerimaan tersebut, Undiksha mendapatkan 3.400 mahasiswa baru. Jumlah tersebut ternyata tidak dapat menutupi seluruh daya tampung yang tersedia.
Dalam penerimaan mahasiswa baru ini, Undiksha membuka jalur SNBP, SNBT dan Mandiri. Dari ketiga jalur seleksi itu masih menyisakan 1.050 kursi yang kosong di beberapa program studi (prodi). Rektor Undiksha Prof I Wayan Lasmawan mengatakan, kekosongan ini terjadi lantaran dalam penerimaan mahasiswa jalur mandiri, pihaknya tidak melakukan tes. Di jalur ini hanya menggunakan nilai minimal dan maksimal dari skor Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Hal ini dilakukan sesuai pedoman dari pusat.
Dia mengakui, kuota yang terisi di Undiksha masih jauh dari yang direncanakan. Hingga akhirnya membuka jalur mandiri dengan tes untuk beberapa prodi yang kuotanya belum terpenuhi. ‘’Hasil ini jadi bahan evaluasi kami, karena kuota kami belum terpenuhi," ujarnya, ditemui Selasa (8/8) usai pelantikan Wakil Dekan di Kampus Undiksha Singaraja.
Ke depan, Parof Lasmawan mengaku telah menyiapkan berbagai strategi agar kuota dalam penerimaan mahasiswa baru dapat terpenuhi. "Ini akan jadi bahan evaluasi kami agar kekosongan tidak lagi terjadi tahun depan," tandasnya.
Untuk diketahui, Undiksha membuka kuota 4.450 orang mahasiswa baru jenjang Diploma dan S1. Sementara sejak pendaftaran ditutup, Undiksha mendapatkan 3.400 orang mahasiswa baru. Artinya, masih ada ada 1.050 kursi yang kosong.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha Prof Dr Gede Rasben Dantes mengatakan, kursi kosong mahasiswa baru tersebut tersebar di beberapa Prodi, sebagian besar pada Prodi ilmu terapan. Seperti, Fisika, Kimia, Matematika, dan lainnya. Kemudian ada juga Pendidikan Bahasa Bali hingga Sarjana Terapan yang kosong. "Kekosongan ini terjadi karena Prodi tersebut masih baru sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat," kata dia. Meski terjadi kekurangan mahasiswa baru, perkuliahan tetap berjalan meski kelas yang terisi hanya satu.
"Untuk Prodi Sarjana Terapan sebenarnya kami buka kali ini di tahun ke dua. Namun masyarakat masih belum tahu apa itu Sarjana Terapan. Di Undiksha ada pendidikan akademik dan profesi. Sementara Pendidikan Bahasa Bali kuotanya belum terpenuhi karena tidak berlaku untuk umum. Namun Prodi itu harus tetap ada, sebagai upaya kami untuk merawat budaya Bali," jelasnya.
Di sisi lain, ada beberapa Prodi yang juga kuotanya sudah terpenuhi sebelum membuka penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri melalui tes. Di antaranya Prodi Kedokteran, PGSD, Sistem Informasi, Kebidanan dan Keperawatan.7mzk
Penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, ditutup pada 31 Juli 2023. Hasil seleksi penerimaan tersebut, Undiksha mendapatkan 3.400 mahasiswa baru. Jumlah tersebut ternyata tidak dapat menutupi seluruh daya tampung yang tersedia.
Dalam penerimaan mahasiswa baru ini, Undiksha membuka jalur SNBP, SNBT dan Mandiri. Dari ketiga jalur seleksi itu masih menyisakan 1.050 kursi yang kosong di beberapa program studi (prodi). Rektor Undiksha Prof I Wayan Lasmawan mengatakan, kekosongan ini terjadi lantaran dalam penerimaan mahasiswa jalur mandiri, pihaknya tidak melakukan tes. Di jalur ini hanya menggunakan nilai minimal dan maksimal dari skor Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Hal ini dilakukan sesuai pedoman dari pusat.
Dia mengakui, kuota yang terisi di Undiksha masih jauh dari yang direncanakan. Hingga akhirnya membuka jalur mandiri dengan tes untuk beberapa prodi yang kuotanya belum terpenuhi. ‘’Hasil ini jadi bahan evaluasi kami, karena kuota kami belum terpenuhi," ujarnya, ditemui Selasa (8/8) usai pelantikan Wakil Dekan di Kampus Undiksha Singaraja.
Ke depan, Parof Lasmawan mengaku telah menyiapkan berbagai strategi agar kuota dalam penerimaan mahasiswa baru dapat terpenuhi. "Ini akan jadi bahan evaluasi kami agar kekosongan tidak lagi terjadi tahun depan," tandasnya.
Untuk diketahui, Undiksha membuka kuota 4.450 orang mahasiswa baru jenjang Diploma dan S1. Sementara sejak pendaftaran ditutup, Undiksha mendapatkan 3.400 orang mahasiswa baru. Artinya, masih ada ada 1.050 kursi yang kosong.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha Prof Dr Gede Rasben Dantes mengatakan, kursi kosong mahasiswa baru tersebut tersebar di beberapa Prodi, sebagian besar pada Prodi ilmu terapan. Seperti, Fisika, Kimia, Matematika, dan lainnya. Kemudian ada juga Pendidikan Bahasa Bali hingga Sarjana Terapan yang kosong. "Kekosongan ini terjadi karena Prodi tersebut masih baru sehingga belum terlalu dikenal oleh masyarakat," kata dia. Meski terjadi kekurangan mahasiswa baru, perkuliahan tetap berjalan meski kelas yang terisi hanya satu.
"Untuk Prodi Sarjana Terapan sebenarnya kami buka kali ini di tahun ke dua. Namun masyarakat masih belum tahu apa itu Sarjana Terapan. Di Undiksha ada pendidikan akademik dan profesi. Sementara Pendidikan Bahasa Bali kuotanya belum terpenuhi karena tidak berlaku untuk umum. Namun Prodi itu harus tetap ada, sebagai upaya kami untuk merawat budaya Bali," jelasnya.
Di sisi lain, ada beberapa Prodi yang juga kuotanya sudah terpenuhi sebelum membuka penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri melalui tes. Di antaranya Prodi Kedokteran, PGSD, Sistem Informasi, Kebidanan dan Keperawatan.7mzk
Komentar