Desa Wisata Tak Terjadi Lonjakan Wisatawan
Persaingan daya tarik wisata dan destinasi menjadi salah satu penyebabnya
DENPASAR,NusaBali
Keramaian wisatawan pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) beberapa waktu lalu, tidak berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke desa wisata (dewi). Kunjungan wisatawan, melandai, tidak terjadi lonjakan. Persaingan dengan daya tarik wisata atau destinasi yang sudah terkenal menjadi salah satu penyebabnya.
Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata/Forkom Dewi Bali, I Made Mendra Astawa mengatakan Rabu (3/1).
“Memang tidak bisa disangkal, perkembangan destinasi-destinasi berpengaruh terhadap antusias kunjungan wisatawan ke desa wisata,” ujar Mendra.
Kata dia dari pantauan di lapangan maupun komunikasi dengan pengelola desa wisata di Bali, kunjungan wisatawan ke desa wisata dalam status normal. Maksudnya, tidak terjadi lonjakan pengunjung sampai menimbulkan kepadatan yang menyebabkan pengelola sampai kewalahan.
“Itu karena wisatawan terdistribusi ke berbagai destinasi. Terutama untuk wisdom cenderung memilih destinasi yang sudah terkenal,” terang Mendra Astawa.
Walau demikian, bukan berarti desa wisata sepi sama sekali. “Tetap masih ada kunjungan,” ujarnya.
Karena selera wisatawan berbeda-beda, ada yang cenderung cari desa destinasi atau daya tarik yang bernuansa meriah. Tidak sedikit yang suka suasana tenang, diantaranya desa wisata. “Jadi tergantung segmennya,” terang Mendra Astawa.
Kalangan pengelola desa wisata juga mengiyakan ‘normalnya’ kunjungan wisatawan ke desa wisata.
“Rata-rata kunjungan antara 500 sampai 700 orang wisatawan per hari,” ujar I Wayan Dumya, Ketua Pokdarwis Desa Kenderan, Tegalllalang, Gianyar.
Menurut Dumya, jumlah kunjungan antara 500-700 orang terbilang normal atau biasa-biasa, dalam suasana liburan Nataru yang cenderung meriah.
“Oke lah di tempat lain mungkin dikatakan sampai macet. Tetapi di kami di desa wisata tak sampai terjadi demikian,” ujarnya.
Meski tidak ada peningkatan, namun rata-rata kunjungan antara 500-700 orang wisatawan tersebut sudah termasuk ramai.
Hal senada disampaikan Anak Agung Ngurah Arimbawa ,Ketua Pokdarwis Desa Wisata Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan.
“Liburan Nataru, tidak berpengaruh,” ujarnya dihubungi terpisah.
Selama liburan Nataru, wisatawan yang berkunjung ke Pinge hanya belasan orang per hari. Selain wisatawan domestik, juga wisman. “Ada juga yang menginap,” ungkapnya.
AA Ngurah Arimbawa, memaklumi kunjungan wisatawan ke desa wisata tidak terjadi lonjakan. Menurutnya karena memang karakter desa wisata berbeda dengan daya tarik atau kawasan wisata lain.
“Kalau di desa wisata kan yang ditawarkan adalah konsep life in,” ujarnya.
Karena konsep life in itulah, diperkirakan AA Ngurah Arimbawa, kunjungan wisatawan ke desa wisata seperti ke Pinge, tidak melonjak, melainkan datar sebagaimana suasana keseharian. K17.
Komentar