Operasional Truk Mulai Dibatasi
136.899 Orang Telah Tinggalkan Bali via Gilimanuk
Sebanyak 32 unit kapal beroperasi, Jumat kemarin juga termasuk beberapa kapal jumbo yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk saat mudik Lebaran ini
NEGARA, NusaBali
Mendekati hari H Lebaran, arus mudik dari Bali ke Jawa via Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang semakin padat. Memasuki H-5 Lebaran, Jumat (5/4) kendaraan roda empat dan bus antar kota antar provinsi (AKAP) tampak memadati areal Pelabuhan Gilimanuk. Bersamaan dengan kepadatan arus mudik itu juga sudah mulai diberlakukan terkait pembatasan operasional truk. Sementara data sejak Minggu (31/3) per pukul 00.00 WIB hingga H-6 Lebaran, Kamis (4/4) per pukul 23.59 WIB, tercatat ada 136.899 orang yang telah meninggalkan Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, arus pemudik dengan kendaraan roda dua dan roda empat juga kembali membeludak pada, Kamis (4/4) malam. Bahkan lonjakan kendaraan roda empat yang didominasi mobil pribadi sempat mengular hingga di kantong parkir Terminal Kargo Gilimanuk. Tiga jalan gang yang menjadi rekayasa jalur kendaraan roda empat menuju Pelabuhan Gilimanuk juga sempat penuh.
Namun kepadatan kendaraan roda empat itu semakin menipis seiring menurunnya pergerakan pemudik ke Gilimanuk saat pagi dan siang hari. Pada Jumat siang kemarin, kendaraan roda empat yang juga cukup ramai bergerak ke Gilimanuk hanya antre di dalam areal pelabuhan. Sedangkan pergerakan kendaraan barang atau truk yang sempat ramai sejak beberapa hari lalu, tampak sudah mulai menurun.
Namun penumpukan truk juga masih terjadi karena diberlakukannya prioritas layanan untuk kendaraan non truk. Beberapa truk yang diketahui bergerak ke Gilimanuk saat masih terjadi sisa antrean kendaraan roda empat di Terminal Kargo pada, Jumat pagi kemarin, juga sempat dikandangkan di kantong parkir Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cekik. Antrean truk sempat mengular hingga di areal hutan dekat pertigaan Cekik. Namun setelah kendaraan non truk semakin lengang, truk yang sempat ditahan di UPPKB Cekik dan mengular keluar areal hingga di persimpangan Pertigaan Cekik itu diberikan kembali bergerak ke pelabuhan pada Jumat sore kemarin.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan truk yang sempat ramai dalam beberapa hari sebelumnya kini sudah mulai menurun. Hal itu diperkirakan karena para pengusaha ataupun sopir truk sudah bisa mengerti dan mematuhi terkait aturan pembatasan operasional truk yang berlaku sejak, Jumat pagi kemarin. Pembatasan operasional truk, terkecuali membawa muatan sembako, ternak, dan bahan bakar minyak (BBM) itu akan diberlakukan hingga Jumat (12/4) mendatang.
"Kalau ada yang masih lewat, ya kami kandangkan dulu. Tapi kami lihat pergerakan truk menuju Gilimanuk sudah menurun. Mudah-mudahan memang sudah pada mengerti sehingga bisa memperlancar arus mudik maupun arus balik nanti," ujar AKBP Endang saat ditemui di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat kemarin.
AKP Endang mengatakan, dari 6 kantong parkir yang disiapkan di wilayah Jembrana, sementara baru dioperasikan 2 kantong parkir di Gilimanuk. Sedangkan untuk kantong parkir lainnya yang juga tersebar dari wilayah Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan belum dioperasikan karena memang belum ada pergerakan truk yang begitu masif.
"Kalau nanti banyak truk membandel, apalagi sampai membuat kepadatan luar biasa di Gilimanuk, ya terpaksa akan kami tahan dulu di kantong-kantong parkir yang sudah kami siapkan. Tetapi harapan kami mudah-mudahan bisa tetap tertib," ucap AKBP Endang. AKBP Endang mengatakan dalam upaya memperlancar arus mudik di Gilimanuk, telah disiapkan berbagai strategi ataupun skema-skema agar jangan sampai terjadi stagnasi antrean di pelabuhan. Di samping itu, pihaknya juga terus berkoordinasi agar pihak ASDP ataupun pihak terkait untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kelancaran mudik.
AKBP Endang berharap agar masyarakat dapat tertib mengikuti arahan petugas di lapangan. Dirinya juga mengimbau agar pemudik yang akan menuju Gilimanuk menghindari berangkat berbarengan. Untuk mencegah penumpukan di pelabuhan, pihaknya menyarankan pemudik dengan kendaraan mobil pribadi agar bisa lebih banyak berangkat pada siang hari.
"Saran saya untuk kendaraan kecil (KK : mobil pribadi, minibus, dan roda empat sejenis), karena rata-rata dilengkapi fasilitas AC, dapat melakukan perjalanan melintas Gilimanuk di siang hari sampai dengan sore hari. Sedangkan sepeda motor di malam hari untuk menghindari panas," ucap AKBP Endang. Selain imbauan tersebut, AKBP Endang juga meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi-informasi menyesatkan yang beredar di media sosial (medsos).
Pihaknya berharap masyarakat pemudik agar memantau perkembangan situasi yang valid dari media-media kredibel ataupun akun-akun media sosial dari sejumlah instansi terkait. Salah satunya bisa dipantau dari akun Facebook (FB) Lantas Jembrana dan akun Instagram @satlantasjembrana.
Foto: Pemudik beristirahat saat berhenti di titik zona penyangga atau buffer zone di kawasan Gilimanuk, Jumat (5/4) terkait penerapan sistem penundaan (delaying system). -ANTARA
Sementara data sejak Minggu (31/3) per pukul 00.00 WIB hingga H-6 Lebaran, Kamis (4/4) per pukul 23.59 WIB, tercatat ada 136.899 orang yang telah meninggalkan Bali dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang. Sesuai data dari pihak ASDP Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Jumat kemarin sebanyak 136.899 orang penumpang yang keluar Bali selama H-10 hingga H-6 Lebaran, terdiri dari 2.939 penumpang pejalan kaki dan 133.970 penumpang dalam kendaraan. Kendaraan yang diseberangkan keluar Bali pada periode itu mencapai sebanyak 42.845 unit. Kendaraan itu terdiri dari 19.491 unit roda dua, 11.838 unit roda empat, 1.682 unit bus, dan 9.834 unit truk.
Sebaliknya untuk arus penumpang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk pada periode yang sama, jauh lebih sedikit. Selama 5 hari pada H-10 hingga H-6 Lebaran, tercatat ada 86.205 orang penumpang dengan 22.043 unit kendaraan yang menyeberang ke Bali. Kendaraan yang masuk Bali itu terdiri dari 3.081 unit roda dua, 7.058 roda empat, 1.834 unit bus, dan 10.069 unit truk.
General Manager ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk, Syamsudin mengatakan peningkatan arus mudik tahun ini sudah mulai terlihat sejak H-7 Lebaran, Rabu (3/4).
Selama 3 hari sebelumnya atau pada H-10 hingga H-8 Lebaran, sebenarnya sudah mulai ada peningkatan. Namun rata-rata harian jumlah penumpang yang meninggalkan Bali selama 3 hari ini, masih berada di kisaran 20.000 orang penumpang. Sedangkan dalam sehari pada H-7 Lebaran, Rabu (3/4) tercatat 30.503 orang penumpang yang menyeberang keluar Bali. Begitu juga per H-6 Lebaran, Kamis (4/4), penumpang yang keluar Bali kembali melonjak dengan jumlah sebanyak 39.994 orang. "Semakin mendekati Lebaran, kami perkirakan akan terus naik. Puncaknya kami perkirakan antara Sabtu (6/4) atau Minggu (7/4)," ucap Syamsudin.
Menurut Syamsudin, berbagai persiapan dalam menghadapi puncak arus mudik, juga sudah mulai diberlakukan dalam beberapa hari terakhir ini. Di antaranya seperti penambahan kapal dan percepatan bongkar-muat di Ketapang maupun Gilimanuk. Termasuk ada penataan jalur serta peningkatan kapasitas Dermaga LCM di Pelabuhan Gilimanuk yang juga dipastikan sudah beroperasi per Jumat kemarin. "Penataan di LCM sudah selesai. Per tadi (kemarin, red) sudah bisa digunakan sandar 4 kapal. Kalau sebelumnya di sana hanya bisa maksimal 3 kapal. Dengan sekarang 4 kapal, kami harap bisa lebih mambantu untuk kelancaran puncak mudik maupun saat arus balik nanti," ucap Syamsudin.
Terkait jumlah armada kapal yang beroperasi per Jumat kemarin, adalah sebanyak 32 kapal. Menurut Syamsudin, jumlah kapal yang beroperasi itu telah ditambah dari sehari sebelumnya 31 kapal. Dari 32 kapal yang beroperasi itu, juga termasuk beberapa kapal jumbo yang diperbantukan di lintas Ketapang-Gilimanuk. "Terkait jadwal operasi sudah diatur dari BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat). Pola-polanya tentunya juga disesuaikan kondisi di lapangan. Yang jelas kami akan terus berupaya memberikan pelayanan semaksimal mungkin agar mudik ini bisa berjalan aman, lancar, dan nyaman," ucap Syamsudin. 7 ode
Komentar