Patung I Gusti Ngurah Rai dari Perunggu Berdiri Gagah di Carangsari
Desa Carangsari Menjadi Destinasi Historical Tourism
MANGUPURA, NusaBali.com - Patung pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai setinggi 2,05 meter berdiri gagah di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Patung terbuat dari perunggu ini menggantikan patung sebelumnya yang rusak tertimpa pohon.
Patung Ngurah Rai ini sudah dipasang oleh para pekerja pada Rabu (8/5/2024) lalu, dengan disaksikan oleh Kapolsek Petang, Danramil Petang, Perbekel Carangsari dan Keluarga Besar I Gusti Ngurah Rai.
Patung I Gusti Ngurah Rai yang setinggi 2,05 meter ini dibuat dengan bahan perunggu seberat 350 kg. Pengerjaannya dilakukan oleh pematung I Gede Sarantika asal Desa Mas, Ubud, Gianyar, selama 4,5 bulan.
Kedatangan patung juga disambut meriah oleh masyarakat yang ditandai dengan penyambutan menggunakan gambelan baleganjur dan patung diarak dari Puri Carangsari menuju Taman Pahlawan Carangsari.
Bukan sekadar menggantikan patung terdahulu yang sudah dua kali tertimpa pohon. Namun patung Ngurah Rai ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan Taman Pahlawan Carangsari yang menjadi destinasi historical tourism di Pulau Dewata.
“Pemasangan patung pada Taman Pahlawan adalah proses akhir dalam rangkaian kegiatan Pembangunan dan Penataan Taman Pahlawan Carangsari yang telah dilakukan oleh Pemerintah Desa melalui dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Kabupaten Badung,” ungkap Made Sudana, Perbekel Desa Carangsari, Kamis (9/5/2024).
Total pembangunan kawasan wisata sejarah ini menelan biaya sekitar Rp 43 miliar. Selain mengganti patung dengan bahan perunggu, kawasan monumen ini juga diperluas dan dilengkapi sejumlah fasilitas. Selain fasilitas yang berkaitan erat dengan perjuangan Ngurah Rai, juga akan didirikan sport center, UMKM Center, hingga fasilitas tempat bermain anak.
Jadi fasilitas ini juga akan mendukung keberadaan Desa Carangsari yang sebelumnya mendapat penghargaan terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Sementara itu IGA Agung Inda Trimafo Yudha, selaku cucu pahlawan dari Desa Carangsari, mengungkapkan apresiasi atas kepedulian pemerintah, khususnya Pemkab Badung, yang memberikan perhatiannya.
Gung Inda mengatakan penggantian patung sudah melalui rembug keluarga dan menanyakan kepada orang ‘pintar’ lantaran sudah dua patung sebelumnya, sudah dua kali tertimpa pohon.
“Patung ada di bawah pohon, dan karena angin kencang, patung sampai dua kali tertimpa pohon sehingga mengalami kerusakan,” ungkap Gung Inda.
Keberadaan Taman Pahlawan berikut monumen I Gusti Ngurah Rai ini diharapkan semakin
memacu wisatawan ke Desa Carangsari, dan tentunya menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk selalu meneladani semangat perjuangan pahlawan dari Desa Carangsari tersebut.
Komentar