nusabali

Stop Sementara Study Tour!

  • www.nusabali.com-stop-sementara-study-tour

"Ini adalah keadaan darurat, apalagi sedang musim kelulusan siswa. Kegiatan study tour dapat dialihkan kepada pentas seni atau perpisahan di lingkungan sekolah"

JAKARTA, NusaBali - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diminta melarang sementara kegiatan study tour ke luar kota. Ini menyusul beberapa kecelakaan bus study tour yang terjadi di beberapa daerah.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf mengatakan diperlukan langkah antisipatif untuk mencegah terulangnya kecelakaan yang menimpa pelajar peserta study tour di beberapa daerah. "Ini adalah keadaan darurat, apalagi sedang musim kelulusan siswa," ujarnya Kamis (23/5) di Jakarta.

Karena itu, Dede menegaskan perlunya ketegasan pemerintah, dalam hal ini Kemendikbudristek untuk melarang sementara study tour ke luar kota. Menurut politisi Partai Demokrat tersebut, kegiatan study tour dapat dialihkan kepada pentas seni atau perpisahan di lingkungan sekolah. 

Dede juga meminta jangan memaksakan study tour meskipun pihak sekolah telah mengawasi kelaikan kendaraan yang akan digunakan. "Pihak sekolah cenderung mencari transportasi murah sementara upaya peningkatan kelaikan kendaraan wisata membutuhkan waktu," ujarnya. 

Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu berharap tidak ada lagi kecelakaan bus yang ditumpangi pelajar peserta study tour. "Ini tugas pemerintah untuk membuat sejumlah aturan terkait kegiatan tersebut," ucapnya.

Diketahui kecelakaan bus rombongan study tour kembali terjadi. Terbaru kecelakaan terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Rabu (22/5). Bus masuk jurang karena mengalami kerusakan rem atau rem blong. Bus ini membawa para pelajar MIN 1 Pesisir Barat yang hendak study tour ke Bandar Lampung. Bus bernomor polisi AD-7719-OG itu mengalami kecelakaan sekitar pukul 01.30 WIB dini hari. Dalam peristiwa tersebut, ada enam orang yang terluka, termasuk sopir bus.

Kecelekaan bus study tour juga terjadi di Tol Jombang. Bus pariwisata Bimario berisikan 51 orang. Terdiri dari 30 siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Malang, 9 guru, 5 mahasiswa magang, 5 keluarga siswa dan guru, serta 1 sopir dan 1 kernet bus.

Bus kecelakaan saat sedang perjalanan pulang dari Yogyakarta menuju ke Malang. 

Akibat kecelakaan ini 2 orang korban tewas. Mereka adalah kernet bus, Edy Sulistiyono, 46, warga Dusun Semanding, Desa Banggle, Kanigoro, Blitar dan pensiunan guru SMP PGRI 1 Wonosari Edy Crisna Handaka, 62, warga Jalan Kebonsari, Desa Ngebruk, Sumberpucung, Malang. 7 

Komentar