nusabali

Bali Farm House, Wisata Edukasi Baru di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng

Dilengkapi Hewan dari Berbagai Belahan Dunia

  • www.nusabali.com-bali-farm-house-wisata-edukasi-baru-di-desa-pancasari-kecamatan-sukasada-buleleng
  • www.nusabali.com-bali-farm-house-wisata-edukasi-baru-di-desa-pancasari-kecamatan-sukasada-buleleng

Salah satu hewan istimewa koleksi Bali Farm House adalah Alpaka, hewan mamalia herbivora yang hanya bisa dijumpai di Peru, Amerika Selatan

SINGARAJA, NusaBali - Masyarakat Bali utara kini tak usah jauh-jauh pergi ke kebun binatang atau taman safari yang ada di Bali selatan. Kini di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng telah dibangun tempat wisata edukasi perkebunan dan peternakan Bali Farm House. Destinasi wisata baru ini sangat cocok menjadi tujuan keluarga terutama sebagai edukasi anak-anak.  

Bali Farm House merupakan destinasi wisata baru bergaya Tuscany Italia. Di lahan seluas 7 hektare ini dipelihara berbagai hewan yang berasal dari berbagai belahan dunia. Dibuka sejak Februari 2024 lalu, Bali Farm House memiliki banyak koleksi hewan peliharaan. Salah satu hewan istimewanya, yakni Alpaka. Mamalia herbivora ini hanya dijumpai di Peru, Amerika Selatan. Selain juga ada burung unta, kelinci, kambing hutan ceko, ayam silkie, kuda poni, burung merak, hamster dan keledai. 

Manajer Operasional Bali Farm House, Yohannes Suryantomo, Jumat (14/6) menjelaskan wisata yang ditawarkan berupa aktivitas menyenangkan. Seperti berinteraksi dengan hewan yang ada, memberi pakan hewan, hingga mengendarai kuda poni yang diperuntukkan khusus untuk pengunjung anak-anak. Interaksi langsung dengan hewan yang ada di sana disebutnya akan menjadi pengalaman tidak terlupakan dalam mengedukasi pengunjung anak-anak. Selain sebagai fungsi pengenalan juga bisa merangsang anak-anak untuk cinta pada satwa.

“Kami siapkan stand pakan hewan khusus yang bisa dibeli pengunjung. Karena pakan telah difermentasi atau diuji sebelum dikonsumsi untuk keamanan hewan dan pengunjung,” ucap Yohannes. Tempat wisata buatan yang ada di tengah-tengah Pulau Bali ini disebutnya mendekatkan akses kepada masyarakat Bali Utara. 

Kondisi alam di puncak Buleleng ini membuat manajemen berangan-angan mengembangkan kawasan wisata ini. Seperti outbond, hotel dan restoran sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal secara optimal dan sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Buleleng. 7 k23

Komentar