nusabali

55 Siswa SMAN 3 Amlapura Ikuti Pasraman Kilat

  • www.nusabali.com-55-siswa-sman-3-amlapura-ikuti-pasraman-kilat

AMLAPURA, NusaBali - 55 siswa SMAN 3 Amlapura menggelar pasraman kilat untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Materinya, kriyaloka (workshop), majajahitan, dharma gita (nyanyian rohani), dan terakhir sembahyang.

"Ini mengisi liburan sekolah, agar anak-anak punya kegiatan," jelas Kasek SMAN 3 Amlapura Wayan Sugiana di sela-sela kegiatan di Banjar Delod Sema, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Selasa (18/6).

Kegiatan pasraman kilat dibagi beberapa bagian dikoordinasikan Ketua Panitia Ni Luh Sri Andayani, dengan penasihat I Wayan Puspa Sudana, penanggungjawab Wayan Sugiana, panitia pengarah I Gusti Made Ngurah, I Ketut Suliaji, Juli Arsana dan Desak Nyoman Candrawati.

Kegiatan itu juga dibantu Sekretaris Panitia I Wayan Adi Upadana, Bendahara Ni Nengah Sulastini, ada seksi matembang dikoordinasikan I Nyoman Sudiadnyana, seksi majajahitan melibatkan guru Ni Wayan Purnami, Ni Komang Desy Susanti, Ni Nyoman Dewi Puspitawati, dan lain-lain.

Kasek Wayan Sugiana menambahkan, pasraman kilat banyak manfaatnya selain mengisi liburan sekolah. Antara lain memberikan pendidikan karakter siswa, meningkatkan penanaman nilai-nilai norma, etika, budi pekerti, yang dilandasi ajaran suci Hindu terutama sesuai konsep Satyam, Siwam dan Sundaram,  yakni didasari atas kebenaran, kesucian, dan keindahan.

"Bagaimana membuat perlengkapan upakara yang benar, sesuai manfaatnya, suci dalam pemilihan bahan dan hasilnya selalu indah, itulah budaya," jelas mantan Kasek SMAN 1 Amlapura, SMAN 2 Amlapura dan SMAN Bebandem, tersebut.

Di samping itu, lanjut Wayan Sugiana, siswa yang dapat kegiatan secara teori di sekolah, nantinya bisa diwujudkan dalam kegiatan aksi nyata di lingkungan masyarakat. Siswa nantinya memiliki sradha dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini sesuai dengan amanat kurikulum merdeka, membentuk IKM P5 (implementasi kurikulum merdeka, proyek penguatan profile pelajar Pancasila), khususnya gaya hidup berkelanjutan.

Siswa juga memiliki pengalaman, ketrampilan, yang nantinya jadi kebanggaan di kehidupan sehari-hari, sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai insan  suputra sadhu gunawan.

Pembina di bidang majajahitan Ni Wayan Purnami mengaku tertantang untuk mengajarkan siswa agar siswa mampu memahami beberapa jenis majajahitan untuk bahan upakara. "Sebab, ketrampilan itulah yang dibutuhkan di masyarakat," jelasnya.

Usai kegiatan pasraman kilat, berlanjut melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Bhur, Bhuah dan Swah, di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem.7k16

Komentar