nusabali

Maskot dan Jingle Pilgub Bawa Spirit Perdamaian

  • www.nusabali.com-maskot-dan-jingle-pilgub-bawa-spirit-perdamaian

DENPASAR, NusaBali - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali meluncurkan maskot dan jingle Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Jumat (5/7) malam, bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya (Art Centre) Provinsi Bali. Dengan filosofi di baliknya, maskot dan jingle ini diharapkan membawa kedamaian bagi masyarakat Bali.

Maskot yang diluncurkan KPU terinspirasi dari genta atau bajra, alat pemujaan Hindu Bali yang menghantarkan suara kedamaian. Hal ini membawa semangat Pilkada Bali yang penuh kedamaian pula. Maskot ini direka oleh Prof I Made Bandem, Ketua Pengurus Harian PHDI Bali I Nyoman Kenak, dan beberapa tokoh seni lainnya di Bali.
 
“Kami namakan maskotnya Genta Nayaka Praja. Artinya, kita ingin mendapat pemimpin yang baik untuk rakyatnya dari suara-suara kedamaian yang dilantunkan,” ujar Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan saat acara peluncuran. 

Simbol genta digambarkan berwarna emas dengan logo pemilu pada lonceng genta. Genta dikelilingi cakra yang merepresentasikan simbol-simbol Asta Brata yakni delapan sifat kepemimpinan dewa.

Lidartawan berharap, genta yang suaranya mendamaikan serta sifat-sifat kepemimpinan dewa mengilhami rakyat Bali. Sehingga, rakyat Bali mampu memilih pemimpin yang kualitasnya mendekati makna maskot Genta Nayaka Praja ini pada 27 November 2024 nanti.

Selain maskot, KPU Bali juga meluncurkan jingle yang bertajuk ’Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita’. Jingle bergenre pop rock ini dinyanyikan oleh Robi Navicula, Bobi Dinar, dan Agung Ocha.


Lirik Ngardi Bali Shanti lan Jagadhita merupakan campuran Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali khususnya pada bagian refrain. Ini menambah daya tarik dan tingkat keteringatan di telinga pendengar.

“Jingle ini akan memberi warna dan nuansa kedamaian dalam berdemokrasi yang penuh ketegangan persaingan antarkandidat,” imbuh Lidartawan.

Lidartawan berharap, pencapaian Pilkada 2024 di Bali minimal bisa menyamai Pemilu 2024 yang tanpa sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Di samping itu, dia terus mendorong pilkada nanti agar tanpa baliho yang merusak estetika kota, yang mana hal ini belum mampu diterapkan pada Pemilu 2024 lalu. 

Sementara itu, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian Gede Suralaga pada kesempatan itu mengatakan, peluncuran maskot dan jingle Pilgub Bali 2024 ini merupakan langkah penting.

“Peluncuran maskot ini bukan sekadar simbol visual, melainkan representasi semangat keberagaman, dengan harapan ini dapat menjadi ikon yang dekat di hati masyarakat,” kata dia.

Pemprov Bali juga melihat jingle yang diluncurkan memiliki peran tak kalah penting, sebab irama dan lirik yang tercipta diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif masyarakat untuk memilih pemimpin.

“Musik memiliki kekuatan menyentuh hati dan jiwa, saya harap dapat menggugah masyarakat Bali untuk turut menyukseskan Pilkada Serentak,” ujar Suralaga mewakili Pj Gubernur. 7 a

Komentar